Kesal

309 31 0
                                    

"Ngapa lu Nay, bete gitu mukanya?" Tanya Laila penasaran karena sejak pagi mood Kanaya benar-benar jelek.

"Hhhhhhhhh."

Kanaya pun hanya menghela napasnya panjang tanpa menghiraukan perkataan Laila.

Bagaimana mood Kanaya bisa baik-baik saja setelah untuk kedua kalinya ia harus terjebak dalam situasi yang sama, menjadi buah bibir kembali. Meskipun kali ini identitasnya tidak diketahui, tetap saja ia merasa tersindir saat orang-orang tengah membicarakannya.

"Kenapa tuh bocah La?" Tanya Karin yang juga bingung dengan sikap Kanaya.

"Gak tauu, gue tanyain malah makin lemes." Jawab Laila sambil mengendikkan bahunya bingung.

"Woyy ngapa lu boy, kusut banget tuh muka kek kanebo kering?" Panggil Karin ke Kanaya yang sedari tadi hanya membenamkan wajahnya di atas meja.

Kanaya pun memalingkan wajahnya ke arah lain, malas menanggapi ledekan Karin.

"Yeuuu si bocil, makin gak ada sopan-sopannya gue liat-liat ." Ujar Karin kesal dan membiarkan Kanaya sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Ohhh yaa, btw lo pada nonton berita gak?" Tanya Karin memulai pergibahan di pagi hari.

"Berita apaan emang Rin?" Tanya Laila balik.

"Itu lohhh si Revan, masa katanya semalem keluarganya bikin acara makan malem private gitu trus juga katanya ada cewek yang diduga kuat pacarnya, ya walaupun gambarnya dari belakang sihh tapi cukup deket keliatanya mereka." Jawab Karin menjelaskan.

"Ntar juga ganti lagi, doi kan banyak ceweknya." Jawab Lia yang langsung mendapat tatapan takjub dari Karin dan Laila.

Pasalnya untuk pertama kalinya, Lia berani menyuarakan pendapatnya dan mulai tertarik dengan pembicaraan mereka. Bagaimana mereka tidak takjub, seorang Lia yang biasanya hanya diam kini mulai berani menimpali.

"Gils kemajuan temen gue." Ledek Karin sambil menyenggol-nyenggol lengan Lia kagum.

"Bangga akutuhhh hasil didikan gue ada progressnya." Ujar Laila menyombongkan diri sembari pura-pura mengusap air mata pada matanya yang tidak berair sama sekali.

Lia pun hanya tersenyum dan tersipu malu.

Disaat teman-temannya sedang mengobrol dengan antusias. Yang diobrolkan malah semakin lemas tidak semangat.

"Duhhh gimana kalo kesebar cewek itu gue, makin dihujat dahhh gue, kenapa lo bego banget sihh Nay kenapa, bisa-bisanya lo percaya si manusia abstrak itu." Pikir Kanaya dalam hati sembari mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Menurut lo gimana Nay sebagai seseorang yang pernah diberitakan dengan Revan?" Tanya Laila tiba-tiba menyadarkan Kanaya dari lamunannya.

"Hah iya kenapa, apa?" Jawab Kanaya.

"Hadehh lagi mikirin apaan sih lu, gue tanya menurut pendapat lo gimana soal berita terbaru Revan?" Tanya Laila lagi.

"Emmmm, ya gak gimana-gimana. Emang harus gimana." Jawab Kanaya gelagapan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kok kaya ada yang mencurigakan sama tingkah lo yaa?" Tanya Karin curiga dengan gelagat Kanaya.

Kanaya pun mengalihkan pandangannya ke arah lain saat Karin menatapnya.

"Apaan sihh, udah ahh gak usah gibah mulu, nambah dosa gue aja lu pada." Sindir Kanaya mengalihkan topik.

"Ehhh tapi yaaa...." Ujar Laila belum selesai bertanya malah terpotong oleh perkataan Kanaya.

"Apa lagi sihh bukan gue orangnya gak percayaan banget dahh." Ujar Kanaya tiba-tiba ngegas

"Lahhhh ngapa lu cuyy, orang gue mau nanya soal tugas kelompok kita." Tanya Laila bingung.

Damn My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang