Jealous

90 10 4
                                    

Saat Kanaya tengah melihat-lihat buku di Gramedia. Vira pun menghampiri dirinya.

"Kamu Kanaya kan?"

"Iya, lo Siapa ya?"

"Aku Vira, temennya Revan. Revan gak pernah cerita soal aku ya. Ish ngeselin banget padahal tiap hari dia selalu cerita soal kamu. Sampe maaf ya Nay bukannya aku benci sama kamu, tapi seriusan aku sempet muak denger nama kamu kaya trauma gitu karena Revan cerita terus, nyebut-nyebut nama kamu tiap hari."

Kanaya pun hanya tertawa canggung menanggapi pembicaraan Vira tentang dirinya.

"Aku seneng banget bisa ketemu kamu lho Nay, daripada aku temenan sama Revan mendingan sama kamu aja kan pasti lebih nyambung. Kamu mau kan yaa jadi temen aku."

Kanaya pun hanya tersenyum tidak menganggap serius ajakan pertemanan dari Vira.

"Oh ya Nay, kamu tau gak sih Revan tuh sebenernya ditawarin buat kerja disana pas dia lulus. Tapi dia tolak, sayang banget gak sih."

"Trus ya Nay kamu harus tau, selama dia disana dia tuh sering banget ngajakin aku pergi buat liat-liat festival doang sampe aku capek nemeninnya. Pokoknya lain kali kita harus bareng bertiga pergi ke sana."

"Oh ya btw nanti malem kan aku ngadain pameran. Revan juga udah janji mau pergi ke pameran galeri aku. Kamu dateng ya?"

"Oh iya? dia gak bilang sih kalo ada pameran. Tapi nanti malem dia udah ada janji sih sama gue."

"Oh Revan belum ngasih tau ya, sorry lho Nay aku kira Revan udah bilang ke kamu kalo dia gak bisa dateng. Aku kira dia bakalan ngajak kamu sekalian ke pameran aku. Coba kamu tanya dia ajadeh soalnya dia tadi bilangnya gitu pas lunch."

"Oh iya nanti gue tanya. Gue duluan ya masih ada urusan." Pamit Kanaya pergi meninggalkan Vira.

Di perjalanan Kanaya pun menelpon Revan memastikan ucapan Vira.

"Hallo."

"Kamu lagi dimana?"

"Masih di kantor, kenapa Nay?"

"Seharian di kantor terus gak kemana-mana?"

"Iyalahh."

"Ohh. Btw nanti malem jadi?"

"Oh iya maaf Nay, sorry banget lupa ngabarin. Nanti malem aku ada urusan sama temen kantor aku."

"Ohhh, yaudah have fun."

"Kamu tetep pergi."

"Iyalah kan udah reservasi disitu."

"Sama Karin ya berarti perginya?"

"Iya kali." Ujar Kanaya singkat lalu menutup panggilan teleponnya.

Akhirnya Kanaya pun memutuskan untuk pergi sendirian. Seusai acara, Revan pun berinisiatif untuk menjemput Kanaya karena tidak enak telah membatalkan janjinya dengan Kanaya.

 Seusai acara, Revan pun berinisiatif untuk menjemput Kanaya karena tidak enak telah membatalkan janjinya dengan Kanaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Damn My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang