21 story

836 91 5
                                    

hai...

ini lanjutan ceritanya... (semoga gak bosan ya:( )

happy reading.... :):)  (maaf kalau ada typo)





































pagi hari di rumah yuta.

"kak yuta.." panggil winwin.  yuta melihat winwin. "ayah dan ibu akan pulang nanti. jadi, aku akan langsung pulang ke rumah dari sekolah nanti..." kata winwin. yuta mengangguk dan kembali membuat sarapan untuk mereka berdua.  "kapan mereka pulang?" tanya yuta.  "sore nanti." kata winwin. yuta kembali mengangguk.  

"ini. makan." kata yuta sambil meletakkan sarapan yang sudah di siapkannya. winwin pun menggeser piring itu ke hadapannya dan memakannya.  yuta pun ikut duduk dan ikut makan dengan winwin.  "kakak akan mengantarmu sampai sekolah." kata yuta. "tidak perlu. kita berpisah di tempat biasa saja kak." kata winwin.  "kenapa?" tanya yuta.  "kakak akan terlambat nanti." kata winwin. yuta kembali mengangguk. benar juga. padahal yuta hanya ingin berjalan sidit lama denga winwin untuk terakhir kali nya. ya, setelah ini winwin mugkin tidak akan bisa pulang lama lagi karena sebentar lagi akan ujian, dan orangtua mereka pasti selalu menjemput winwin untuk pulang cepat.

.

.

.

.

.

.

.

.

di rumah keluarga kim.

"jeno, apa kau bisa ke sekolah haechan?" tanya mark. "bisa." jawab jeno. "ini. berikan ini ke wali kelasnya." kata mark dan memberikan surat izin haechan.  "haechan kenapa?" tanya junmyeon sambil melihat surat yang ada di tangan jeno. "semalam demamnya naik. itu surat izin haechan karena tidak bisa sekolah." kata mark.  "hah?!." junmyeon terkejut. 

junmyeon berjalan ke arah kamar haechan dan renjun.

tok tok*suara ketukan pintu

junmyeon membuka pintu kamar dan berjalan ke arah kasur haechan.  junmyeon duduk di samping kasur haechan dan melihat haechan yang masih tidur. "haechan..." panggil junmyeon.  haechan membalikkan badannya dan membuka matanya. "ayah..." panggil haechan.  "apa kau sudha merasa lebih baik? apa ada yang sakit?" tanya junmyeon. haeachan menggeleng. "aku sudah baikkan ayah.." kata haechan.  junmyeon meletakkan tangannya ke atas kening haechan.  junmyeon mengangguk.  "tunggu disini. ayah akan membawa bubur untuk mu." kata junmyeon. haechan mengangguk.

"jaemin?" junmyeon baru saja ingin keluar dari kamar haechan dan renjun. "ayah?" kata jaemin sambil membawa nampan di tangannya.  "apa ini untuk haechan dan renjun?" tanya junmyeon. jaemin mengangguk. jaemin pun masuk dan meletakkan nampan itu di atas meja dekat kasur haechan. "ayah akan membangunkan renjun." kata junmyeon. "tidak!" kata haechan cepat.  junmyeon menghentikan langkahnya dan melihat haechan. "kenapa?" tanya junmyeon.  "semalam renjun menjagaku. saat aku terbangun tadi, aku melihat renjun yang tidur di sampingku dan aku menyuruhnya tidur di kasurnya." kata haechan.  "apa?! apa dia tidak tidur?" kata jaemin terkejut. bukannya semalam dia sudah menyuruh renjun untuk tidur?.    jaemin menghela nafasnya. renjun memang keras kepala.

"setelah makan, kau harus minum obat dan istirahat." kata jaemin. haechan mengangguk sambil menguyah makanannya. jaemin dan junmyeon pun keluar dari kamar haechan dan renjun. 

haechan melihat ke arah renjun yang tertidur menghadap ke arahnya.  haechan turun dari kasurnya dan mendekat ke arah renjun  dan  menaikkan selimut renjun sampai menutupi hampir seluruh badan renjun.  haechan menggelus kepala renjun dengan lembut. 

FROM HOME || RENJUN VER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang