19 story

828 92 2
                                    

hai...

ini lanjutan ceritanya....  (semoga gak bosan:))

happy reading... :) (Maaf ya kalau ada typing)




































skip~

kringgg* bel sekolah berbunyi

yuta berjalan dibelakang haechan. ya, yuta masih ragu untuk menanyakan alamat haechan. apa lagi, yuta selalu mempunyai masalah dengan haechan. apa haechan mau memberi alamatnya kepada yuta.

haechan berhenti. yuta juga berhenti. haechan melihat ke arah belakang. "aku tahu kau mengikutiku." kata haechan. yuta melihat haechan. "apakah harus?" kata yuta dalam hatinya. "ada apa? kau ingin mencari masalah lagi denganku?" kata haechan.   yuta menghela nafasnya dan berjalan ke arah haechan. "aku ingin meminta alamatmu." kata yuta. haechan menaikkan satu alisnya.  "untuk apa??" kata haechan. "kau akan tahu nanti. sekarang, berikan alamatmu." kata yuta. "kenapa kau sangat memaksa?" kata haechan.  yuta menghela nafasnya. "ikut aku." kata yuta sambil menarik tangan haechan. haechan hanya mengikuti tarikan yuta. ya, dia sedang tidak ingin membuat kegaduhan di depan banyak siswa. sedangkan siswa yang melihat itu merasa aneh. "apa mereka sudah berteman?" itulah yang ada di pikiran mereka.

di belakang sekolah.

"kenapa kau mengajakku ke sini? kau ingin mencari masalah tapi takut di hukum lagi?" kata haechan. "berhentilah berbicara omong kosong. berikan alamatmu dan semuanya selesai." kata yuta dengan wajah datarnya.   "ada apa dengan mu? kau sangat memaksa sekali. jika aku tidak memberikan alamatku bagaimana?" kata haechan.  "maka aku akan merasa bersalah kepada adikku." jawab yuta cepat.  haechan menatap yuta bingung. yuta hanya menghela nafasnya.  "baiklah. aku akan jujur padamu.  adikku dan adikmu berteman, dan adikku ingin bertemu dengan adikmu. tapi, aku tidak tahu alamat rumahmu. karena itu akan meminta alamatmu." kata yuta menjelaskan. haechan masih bingung. apa teman jisung yang baru itu? tapi, bukannya teman baru jisung pernah datang ke rumahnya? belum lagi dia mengatakan kalau dia itu anak tunggal.                                                                                    "adikku? yang mana?" tanya haechan.  "renjun." jawab yuta. haechan terkejut. jadi, selama ini teman yang di maksud renjun itu yuta dan adiknya?  "sejak kapan kau berteman dengannya?" tanya haechan. "belum lama ini. sekarang, berikan alamatmu." kata yuta.  haechan melihat tangan yuta yang menjulur kepadanya.  "tidak." jawab haechan.  yuta menghela nafasnya.  "aku sedang tidak ingin bertengkar dengan mu, karena adikku pasti sedang menunggu di sekolahnya." kata yuta. haechan terlihat berpikir.

"baiklah." kata haechan sambil mengambil pulpeb dan kertas dari tasnya. yuta sedikit terkejut. yuta mengira jika dia tidak akan mendapatkannya.  "ini. sekarang, apa aku boleh pergi?" kata haechan sambil memberi kertas berisi alamat mereka. "b-baiklah. terimakasih." kata yuta terbata bata. haechan hanya mengangguk dan pergi dari tempat itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

di rumah.

renjun terlihat sedang duduk di meja makan mereka. "renjun... tidurlah di kamar. bibi akan membawakan bubur untukmu kalau sudah masak." kata bibi itu.  renjun menggeleng.  "aku bosan bi... kalau tidur terus juga badanku jadi pegal. aku di sini saja.." kata renjun. bibi itu menghela nafasnya. "baiklah." kata bibi itu dan melanjutkan masaknya.

FROM HOME || RENJUN VER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang