27 story

728 71 3
                                        

halo semuanya^^

ini lanjutan ceritanya^^   (semoga suka dan gak ngebosenin^^)

happy reading^^    (maaf kalau ada typo)












































ini adalah hari terakhir mereka di rumah. besok mereka akan berangkat ke canada.

"jeno, kau lihat hp ku?"  tanya jaemin. 

mereka terlihat menyiapkan barang barang mereka untuk besok.

"tidak." jawab jeno sambil memasukkan barang barangnya ke kopernya.

"tadi aku letakkan di kasur. tapi , sekarang tidak ada.." kata jaemin.  "cari yang teliti." kata jeno.

"kak jaemin... hp kakak habis baterai.. ini.." chenle dan jisung datang ke  kamar jeno dan jaemin dengan hp jaemin di tangan chenle.

 "kenapa bisa ada di kalian?" tanya jaemin sambil mengambilnya.

"kami bermain game. jisungkan belum punya hp.." kata jisung.

"jadi, kalian mengambil hpku dan menghabiskan batrai nya. kalian juga belum permisi." kata jaemin.

"iya... tadi kak jaemin gak ada. jadi, jisung ambil hpnya.." kata jisung dengan wajah yang polos.

jaemin menghela nafasnya. sudahlah. lagi pula hpnya sudah ketemu.

"lain kali, kalau mau makek barang orang itu permisi. kalau gak ada orangnya, cari. kalau enggak, gak usah pakai. kalau kalian langsung ambil, nanti orangnya kecarian."  kata jaemin sambil mencharger hpnya.

"iya kak.." jawab mereka berdua serempak.

di kamar haechan dan renjun.

haechan terlihat merapikan pakaian dan barang barangnya yang akan di bawanya ke canada. sedangkan renjun, dia duduk di kasurnya. bukannya apa apa, haechan menyuruhnya. haechan mengatakan kalau dia saja yang merapikan barang barang renjun.

"renjun..." panggil haechan.

"iya?"

haechan melihat ke arah renjun yang duduk di kasurnya.

"apa boleh aku mengatakan sesuatu?" tanya haechan. renjun mengangguk.

"aku mempunyai firasat yang tidak enak. aku takut jika terjadi sesuatu saat kita pergi ke canada nanti.." kata haechan.

renjun tersenyum.

"bibi pernah bilang, itu hanya perasaan kakak aja. aku juga pernah mempunyai firasat buruk. tapi, tidak ada yang terjadi." kata renjun.

"kau benar. tapi, ini membuat ku terganggu. aku takut sesuatu terjadi. aku takut kalau nanti kita semua akan mat-"

"tidak." renjun memotong perkataan haechan.

"kita gak akan mati. kita akan pergi bersama dan pulang bersama.." kata renjun.

haechan mendekati renjun dan duduk di sampingnya.

"bukan itu. aku tidak memikirkan tentang pesawat yang kita tumpangi jatuh." kata haechan.

renjun mengerutkan keningnya.

"kau tau? perasaan ini sama seperti yang terjadi 11 tahun yang lalu.. saat dimana ibu pergi tanpa pamit.. dan aku tidak bisa melihat ibu lagi.." kata haechan dengan air mata yang sudah tergenang di pelupuk matanya.

renjun mengulurkan tangannya, mencari tangan haechan dan menggenggam tangannya.

"semua akan baik baik saja.  gak ada yang perlu di khawatirkan. kita pergi dengan sehat dan pulang juga dengan sehat. gak akan ada yang tertinggal." kata renjun dengan senyuman manisnya.

FROM HOME || RENJUN VER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang