haiii:)
ini lanjutan ceritanya:) (maaf kalau ada typo atau ngebosanin ya:()
oh iya, sebelum membaca bab ini, aku mau ingetin kalau ini author tidak menjelekkan nama dari tokoh.
ini hanya cerita FIKSI yaa..
ayo jadi readers yang bijak:)
takutnya nanti ada yang bawa sampai real life...
sekali lagi ini cerita FIKSI:)
(author buat peringatan ini karena menurut author bab ini dan selanjutnya agak sensitif gitu..)
happy reading:))
skip~
malam hari.
Chanyeol memandang dirinya di depan kaca yang ada di kamarnya.
Rasa bersalah kembali menyelimutinya.
Seharusnya dia tidak membentak Wendy dan meninggalkan Wendy sendiri di pantai.
walaupun itu sudah terjadi beberapa minggu yang lalu, chanyeol masih merasa bersalah kepada wendy.
"Dasar bodoh."
Chanyeol mengusap wajahnya kasar.
Tok tok* suara ketukan pintu.
"Ada apa?" Tanya Chanyeol dari dalam.
"Tuan besar sudah menunggu di luar tuan.." kata seorang pelayan rumah Chanyeol dari balik pintu kamar nya.
Chanyeol menghela nafasnya.
"Aku akan turun." Jawab Chanyeol.
Chanyeol sekali lagi memandang dirinya di cermin dan keluar dari kamarnya.
.
Di sebuah restoran mewah.
Satu keluarga tengah duduk di sana dengan minuman yang ada di depan mereka.
"Kenapa mereka lama sekali? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya seorang wanita paruh baya.
"Mungkin sekarang mereka di jalan ma.. tenang saja.." kata seorang gadis yang merupakan anak dari wanita tadi.
"Seulgi benar. Kau tidak boleh berpikir negatif terus.." timpal seorang laki laki yang merupakan ayah seulgi.
Ibu seulgi pun menghela nafasnya.
.
Beberapa saat kemudian.
"Maaf.. kami terlambat.." kata seorang lelaki sambil membungkuk kan badannya.
"Akhirnya kalian datang.. duduklah dulu.. tidak apa apa.." jawab ayah seulgi.
Seulgi melihat ke arah anak lelaki yang sekarang duduk di depannya.
"Apa ini laki laki itu?" Kata seulgi dalam hatinya.
"Seulgi perkenalkan, ini adalah teman satu perusahaan ayah.. dia mempunyai anak yang tampan bukan? namanya kalau tidak salah Chanyeol kan?" Kata ayah seulgi sambil tertawa karena lelucon yang dia buat.
"Perkenalkan, saya seulgi.." kata seulgi sambil membungkuk kan badannya di tempat nya.
"Wahh.. dia sangat sopan dan manis sekali.." puji seorang ibu Chanyeol.
Seulgi tersenyum karena pujian dari ibu Chanyeol.
Sedangkan Chanyeol sedari tadi terlihat gelisah dan tidak tertarik dengan pertemuan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM HOME || RENJUN VER.
Aléatoirerumah adalah tempat kita untuk pulang... satu kata dan gerakan kecil sangat berpengaruh dengan kehidupan yang ada di sekitar... keegoisan hanya akan menghancurkan semua hal baik... kadang, masalah hidup pun datang dari rumah... jadi, pilihan ada...