Hai~~
Ini lanjutan cerita nya^^ (maaf kalau ada typo atau ngebosanin:( )
Happy reading~
Bugh!*
"KAK HAECHAN?!!!"
.
.
.
.
.
.
Jisung dan Chenle membeku di tempat saat melihat Haechan memukul renjun yang sudah terjatuh di lantai.
"Kau tau?! Dokter tidak bisa memastikan keadaan ayah dan kak Mark sekarang!! Itu karena mu!!" Kata Haechan berteriak.
Haechan tidak bisa mengontrol emosinya lagi.
Sekarang, emosinya sudah menguasai diri Haechan.Chenle dan Jisung ketakutan melihat Haechan yang sekarang.
Haechan mendekat ke arah renjun yang masih duduk dilantai dengan air mata yang mulai mengalir.
"maafkan aku.." lirih renjun dengan tangisan yang di redam nya.
Haechan menarik kera baju renjun dengan kasar, membuat renjun mengikuti tarikan Haechan.
Bugh!*
"KAK HAECHAN BERHENTI!"
chenle memberanikan diri mendekat ke arah Haechan.
"Menyingkir!"
"Ahk.."
"Kak Chenle.."
Haechan mendorong Chenle, membuat Chenle jatuh dan mengenai kursi sofa.
Jisung menarik Chenle menjauh dari haechan.
Haechan melihat Chenle dan Jisung dengan mata tajam nya.
"Kalian tau?! Dia bukan kakak kalian!! Dia bukan keluarga kita!!"
"Memangnya kenapa kalau bukan?!" Kata Chenle teriak.
Haechan terdiam dengan nafas terburu buru.
"Mereka sudah tau?"
"Kak renjun tidak melakukan apapun, dan kak haechan tiba tiba memukulnya.
Kak haechan jahat!!"
"Kak Chenle... Jangan marah lagi... Jisung takut..." Kata Jisung dengan suara bergetar.
Haechan melihat kedua adiknya itu dengan tatapan seperti mengintimidasi.
Chenle membalasnya dengan tatapan tidak suka.
Jujur saja, Chenle sama takutnya dengan Jisung, tapi, saat melihat Haechan yang seperti ini, Chenle sangat tidak suka.
Haechan tersenyum sinis dan melihat ke arah renjun yang menangis, menahan sakit di badannya.
"Kau dengar?! Adik ku bahkan membela mu yang bukan saudara kandung nya daripada kakaknya sendiri!!
Kau mengambil semuanya dariku!!"
Haechan mendekat ke arah renjun.
Renjun mencoba meredam suara tangisannya, namun masih terdengar isakan yang keluar dari mulutnya.
"Kalau terjadi sesuatu kepada ayah dan kak Mark, aku tidak akan memaafkan mu!" Kata Haechan dengan suara dingin nya.
Haechan menarik renjun berdiri kemudian menghempaskan tubuh renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM HOME || RENJUN VER.
बेतरतीबrumah adalah tempat kita untuk pulang... satu kata dan gerakan kecil sangat berpengaruh dengan kehidupan yang ada di sekitar... keegoisan hanya akan menghancurkan semua hal baik... kadang, masalah hidup pun datang dari rumah... jadi, pilihan ada...