17 story

873 89 2
                                    

hallo semuanya... :)

ini lanjutan ceritanya... (semoga gak bosan ya..)

happy reading semua :') (maaf kalau ada typo nya)
















pagi hari.

terlihat yuta dan winwin yang berjalan menuju sekolah.

"kakak tidak perlu mengantarku. aku akan berjalan sendiri dari sini." kata winwin. "baiklah... berhati hatilah." kata yuta. winwin mengangguk. "kakak juga." kata winwin sambil melambaikan tangannya yang di jawab lambaian tangan yuta. mereka pun berpisah dan berjalan ke arah yang berbeda.

"sudah lama aku tidak ke panti asuhan." kata yuta dalam hatinya. ya, yuta sudah lama tidak pergi ke panti asuhan, mungkin tidak pernah... karena sejak yuta diadopsi, mereka tidak pernah lagi datang ke panti asuhan itu. yuta menghela nafasnya. "apa panti asuhan itu masih ada? aku sangat merindukan mereka." kata yuta dalam hatinya. yuta berjalan sambil menunduk, memikirkan teman teman panti asuhannya. "aku akan pergi kesana." kata yuta dalam hatinya.

.

.

.

.

.

"hei... apa kau sudah baikan dengan renjun?" tanya lucas ke haechan. mereka sedang bermain game di kelas. "mm" gumam haechan yang masih fokus ke game yang ada di hpnya. "benarkah? apa kau sudah memaafkannya.." tanya lucas tidak percaya.  haechan menghentikan permainannya dan menatap lucas. "apa aku harus mengatakannya?" kata haechan dalam hatinya.

"tentu saja." kata haechan. lucas menatap haechan tidak percaya. "waw... ternyata kau sangat mudah memaafkan renjun." kata lucas sambil menepuk bahu haechan. haechan tersenyum dan kembali melihat hpnya. "aku tahu, kau pasti bisa memaafkan renjun." kata lucas sambil kembali memainkan hpnya. haechan kembali tersenyum dan masih memainkan hpnya.  "benarkah?" tanya haechan dalam hatinya.

.

.

.

.

skip~

siang hari.

di rumah.

renjun terlihat sedang duduk di pinggir kolam mereka. kakinya menggantung di kolam mereka.

"renjun..." panggil bibi. "bibi? ada apa?" tanya renjun. "apa renjun tidak kedinginan? kita masuk saja ya." kata  bibi itu. renjun menggeleng. "aku masih mau di sini bi..." kata renjun. bibi itu berjalan ke arah renjun dan duduk di sebelah renjun. "ada apa, um? apa renjun memikirkan sesuatu?" tanya bibi itu. renjun menggelengkan kepalanya. bibi itu tersenyum. "bibi mengenal mu. bibi merawatmu dari kecil. bibi tahu kalau renjun pasti punya masalah... ayo, ceritakan pada bibi..." kata bibi itu sambil tersenyum sambil mengelus rambut renjun lembut.

"perasaan renjun hanya tidak enak, bi..." kata renjun. bibi itu tersenyum. "itu hanya perasaanmu saja." kata bibi itu. "tapi, renjun takut..." kata renjun. "bibi juga pernah seperti itu. bibi merasa takut tanpa tahu apa yang bibi takutkan. tapi, bibi tetap berusaha berpikir positif.  renjun harus berpikir positif juga, karena,  itu akan menghilang seiring berjalannya waktu." kata bibi itu tersenyum dan mengelus rambut renjun lembut. renjun mengangguk. "kalau begitu, kita ke dalam saja ya." kata bibi itu. renjun mengangguk lagi sebagai jawabannya. mereka pun masuk ke dalam rumah.

.

.

.

mark berjalan masuk ke gedung yang cukup tinggi.

FROM HOME || RENJUN VER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang