Baekhyun masih saja memandangi pria itu yang masih sibuk memindahkan kardus itu dari luar ke dalam. 1 kali, 2 kali, 3 kali. Pria itu belum sadar jika 3 kali dia bolak balik dari luar ke dalam bahwa seorang wanita yang dia cintai tengah memandangnya sedari tadi.
"Paman, obat untuk tanaman sawinya sudah kuangkat semuanya ke dalam, jadi paman tidak per-". Akhirnya pada ke-4 kalinya, Chanyeol menyadari jika wanita yang berdiri mengamatinya itu bukanlah Bibi Kim.
Baekhyun ingin saja berlari dan memeluk pria itu hingga rasa rindunya hilang. Tetapi ekspresi Chanyeol tidak bisa membuat dia melakukan hal itu. Entahlah, pria itu terdengar marah (?)
"Apa yang kau lakukan disini?", nada bicaranya. Hal itu membuat bayangan Baekhyun akan pertemuannya dengan Chanyeol untuk pertama kalinya setelah 4 bulan ini menjadi hancur. Chanyeol tidak menginginkannya disini.
"Cha-Chanyeol?" Baekhyun memanggil pria itu. Namun sepertinya pria itu tambah tidak suka.
"Katakan kepadaku, kenapa kau disini?!"
"Chanyeol", Bibi Kim menginterupsi Chanyeol. Pria itu tidak menggubrisnya dan malah mendekat ke arah Baekhyun dengan ekspresi marah.
"Ikut aku", Chanyeol menyeret Baekhyun untuk mengikuti langkah lebarnya ke luar rumah. Baekhyun mau tak mau mengikutinya dengan langkah tergopoh gopoh.
"Cha-", Tuan Kim menahan pergelangan tangan istrinya ketika istrinya itu berniat menyusul mereka.
"Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri"
"Tapi-"
"Chanyeol sudah mengerti kesalahannya, dia akan menyelesaikannya dengan baik baik. Percayalah". Kata Tuan Kim menenangkan istrinya yang khawatir dengan mereka berdua.
-
"Chanyeol", panggil Baekhyun untuk kesekian kalinya terhadap pria yang tengah menariknya ke halaman rumah Tuan Kim.
Chanyeol akhirnya berhenti dan melepaskan genggamannya dari pergelangan tangan Baekhyun. Pria itu menarik nafas sedalam dalamnya dan menghembuskannya dengan kasar sambil mengusak rambutnya ke arah belakang.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Baekhyun meneteskan air mata pada akhirnya. Dia merasa kesal, sedih, dan kecewa disaat yang bersamaan.
"Maafkan aku hiks Chanyeol. Aku tidak tahu jika kau hiks akan marah seperti ini aku hiks berada disini" Baekhyun berbicara dengan tersengal sengal diantara isak tangisnya.
"Kau seharusnya tidak datang kesini. Kemasi barangmu dan kuantar kau untuk mendapat bus untuk pulang". Chanyeol berbalik berniat untuk mengambil barang barang wanita itu.
Baekhyun bingung, kenapa Chanyeol malah seperti ini jika dia berkata bahwa dia mencintainya di suratnya saat itu? Wanita itu mematung sambil menerka nerka apa penyebabnya.
"Hei, kau tidak mendengarkanku?" Chanyeol berhenti dan menoleh ke arah Baekhyun yang masih diam disana.
"Kubilang kau harus pulang". Chanyeol menarik tangan Baekhyun dan memaksanya untuk masuk ke dalam kursi penumpang di mobil pick up milik Tuan Kim. Sedangkan Baekhyun sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk melawan.
Ketika Chanyeol hendak menutup pintu mobilnya, tangan Baekhyun mencekal tangannya. "Apa yang kau laku-" Chanyeol berhenti berucap ketika Baekhyun mencekal tangannya.
"Aku hamil, Chanyeol"
Chanyeol terdiam saat itu juga. Satu detik, dua detik hingga menjadi menit. Pria itu tidak bergeming sama sekali sambil menatap lengan mereka yang bersentuhan.
"Selamat", Chanyeol melepaskan tangan Baekhyun.
"Selamat untuk kehamilanmu. Se-Sehun pasti sangat bahagia" Chanyeol memajukan badannya dan melanjutkan untuk menutup pintu mobil.
"Aku akan mengambil barang barangmu". Chanyeol berbalik untuk masuk ke dalam rumah.
'brak'
Chanyeol berhenti ketika mendengar suara pintu mobil yang berbunyi. Pria itu hendak berbalik, namun tubuh kurus itu memeluknya dari belakang. Pelukan dari tubuh ini yang selalu ia rindukan setiap saat, menghantuinya sepanjang waktu, membuat dirinya menggila setiap kali dia memikirkannya.
"Maafkan aku Chanyeol hiks. Maafkan aku atas kebodohanku selama ini. Jangan marah seperti ini Chanyeol hiks" Chanyeol bisa merasakan punggungnya yang basah.
"Kumohon, jangan seperti ini Baekhyun. Kau sudah bersuami dan aku tidak ingi-"
"Sehun dan aku membatalkan pernikahannya. Kami tidak pernah menikah" Baekhyun memotong ucapan Chanyeol dengan cepat.
Chanyeol diam mematung mendengarnya. Meskipun suara Baekhyun yang terdengar tertahan kurang jelas disana, namun dia masih dapat mendengarnya. Tapi rasanya wanita itu mengatakan hal yang tidak benar. Kepalanya masih belum dapat menerimanya.
"Bicara apa kau Baekhyu-"
"Kita melakukannya malam itu dan aku hamil anakmu".
Chanyeol berfikir, tentu saja mereka melakukannya dan Baekhyun hamil lalu melahirkan Jesper dan Jackson.
"Jesper dan Jackson, tentu saja mereka berdua adalah anakku". Kata Chanyeol membuang jauh jauh prasangka baiknya terhadap hal yang Baekhyun katakan.
Entah kenapa Baekhyun menjadi gemas sendiri dengan reaksi Chanyeol yang benar benar lambat mencerna maksud pembicaraannya. Apa tinggal di desa membuat otaknya menjadi kecil?
Baekhyun melepaskan pelukannya dari belakang dan memutar tubuh Chanyeol agar berhadapan dengannya. Pria itu menatapnya dengan pandangan kosong.
Lagi lagi Baekhyun membawa tangan Chanyeol ke perutnya. "Aku tidak tahu kau menginkan ini atau tidak, tapi aku mengandung anak kita yang ketiga".
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
"Apa?!"
TBC
Maaf pendek yang part ini T T
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO'S BODYGUARD✔
FanfictionSeorang pengawal wanita bernama Byun Baekhyun yang mendapat tugas dari atasannya untuk menjadi pengawal CEO baru mereka. Tetapi siapa sangka jika CEO barunya adalah seorang pria yang menjadi cinta pertamanya? Ikuti kisah mereka dalam berbagai suka d...