3 hari kemudianSejak kemarin Jackson sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya di rumah sang ayah. Sebelumnya anak itu benar benar menangis di setiap waktu sambil menyebut mommy dan juga saudara kembarnya yang lain. Byun Jesper. Dan itu membuat Chanyeol kelabakan. Pria itu padahal sudah mempekerjakan seorang baby sister dengan pengalaman yang terbaik dan itu juga tidak membantu.
Dan hari ini entah kenapa Jackson sudah berkenalan akrab dengan Jaebum. Mungkin karena hanya Jaebum yang satu satunya selalu berada di sekitar bocah itu selama disana sambil selalu menawarinya dengan permen lolipop yang memiliki warna menarik di matanya.
Apalagi ketika Jaebum menawarinya untuk bermain kuda kudaan dengannya tadi, hilanglah sudah kesedihan di hati si kecil Jackson.
Luhan berdecak kesal ketika melihat seorang anak laki laki yang berlari kesana kemari di sekitarnya. Heol, itu menganggu konsentrasinya membaca majalah harian.
Luhan tidak tahan dan melemparkan majalah itu ke meja dengan cukup kerasa sehingga membuat sebuah suara yang mampu menghentikan langkah kecil si Jackson yang tengah semangat semangatnya bermain dengan Jaebum.
"Bermainlah di kamarmu bocah sialan!" Luhan menjewer telinga Jackson dan membiarkan Jaebum yang beridiri di pojok karena tidak bisa melakukan apa apa.
"Aww sakit! Sakit!" Jackson menangis kencang ketika Luhan mulai menariknya untuk mengikuti langkah ibu tirinya.
"Diam!" Bukannya berhenti menangis, justru bocah kecil itu malah menjerit. "SAKIT SAKIT! MOMMY!" dan teriakan kecil itu mampu membuat seorang pria tinggi datang dari lantai atas dan menatap geram Luhan.
"Lepaskan dia!", Chanyeol menarik si kecil dan membawanya ke dalam gendongan. Mata pria itu tak henti hentinya menatap tajam Luhan.
"Sshh, jangan menangis". Chanyeol kini mengusap wajah basah Jackson dengan tangan. Pria itu menatap Jackson dengan rasa kasihan. Dan sekarang ia benar benar ingin menampar mulut Luhan karena berani berteriak kepada anaknya.
"Tenang, disini ada daddy".
Jackson mengerutkan dahinya dan menatap Chanyeol, "Paman bukan daddyku". Bisakah Chanyeol berteriak sekencang kencangnya sekarang ini? Ia ingin melakukan hal itu, sungguh.
Mendengar darah dagingnya sendiri mengatakan hal itu cukup membuat hatinya tercubit. Jadi dia memanggil baby sister yang bertugas merawat Jackson dan menyerahkan bocah itu untuk dibawa ke kamar barunya.
"Oh Luhan! Kau benar benar kelewatan! Tidak seharusnya kau memperlakukan anak kita seperti tadi!" Chanyeol mengepalkan kedua tangannya di samping badannya. Ia harus menahan tangannya agar tidak melukai wajah istrinya yang sudah diinvestasikan lebih dari 4 milyar won untuk perawatan.
Terdengar suara tawa Luhan menggema di rumah itu, "Anak kita? Kau bercanda?" Wanita itu sungguh menikmati komedi yang diberikan Chanyeol hingga terlihat sebutir air di pelupuk mata rusanya.
"Jackson hanya alat untuk sebagai ahli waris. Kau tidak lupa rencanaku kan? Kuharap tidak, karena aku punya kuasa penuh atas dirimu" Luhan kini menatap serius Chanyeol yang terpaku di depannya.
"Aku bukan ibunya, aku juga tidak sudi merawat anak yang bukan darah dagingku" Luhan melenggang pergi dari ruang tamu dan menghilang di balik pintu kamarnya.
'Bajingan kau Luhan!'
-
Sejak pagi tadi, Johnny tidak ada habis habisnya memasang rasa khawatir kepada Baekhyun. Wanita itu seperti mayat hidup sekarang. Wajahnya pucat dan tidak ada senyum seperti biasa yang selalu terpatri di wajah cantiknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/184365642-288-k731077.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO'S BODYGUARD✔
FanfictionSeorang pengawal wanita bernama Byun Baekhyun yang mendapat tugas dari atasannya untuk menjadi pengawal CEO baru mereka. Tetapi siapa sangka jika CEO barunya adalah seorang pria yang menjadi cinta pertamanya? Ikuti kisah mereka dalam berbagai suka d...