Ingatkan Baekhyun jika dia memang terlalu buru buru datang ke restoran tempat mereka janjian. Nyatanya jam tangan yang setia bertengger manis di pergelangan tangannya masih menunjukkan pukul 12.41. Tetapi sang wanita tidak mencetak raut wajah murung atau sedih, justru dia melukis wajah senang. Membuat kecantikannya bertambah plus.
"Mom, Jesper mendapatkan bintang 5 di kelas menggambar". Jesper menunjukkan hasil tangkapan dari mengobrak abrik tas ranselnya selama 1 menit tadi kepada sang mommy. Baekhyun menerimanya dengan senyuman.
Rupanya, Jesper melukis 4 orang manusia. Satu orang wanita, 2 orang anak kecil di tengah dan satu orang pria di pinggir.
"Siapa ini Jes?" Baekhyun menunjuk lukisan pria.
"Daddy Chan!" Jesper berucap semangat sambil merentangkan kedua tangannya lebar lebar.
"Daddy Chan?" Baekhyun mengangkat alisnya sebelah. Sibuk menerka nerka kenapa putranya ini memilih untuk melukis Chanyeol.
"Iya, Daddy Chan kan baik dan sering membelikan Jesper mainan" Katanya penuh semangat. Baekhyun mencibir dalam hati. Pintar sekali putranya yang satu ini.
Lalu tak lama kemudian Chanyeol baru saja menampakkan batang hidungnya. Pria itu tampak gagah dan berwibawa dengan jas kebanggaannya yang berwarna hitam pekat. Dan di tangan kanannya menggandeng lengan Jackson.
"Mommy!" Seru Jackson. Bocah itu melepaskan tautan dengan sang ayah tanpa pikir panjang lagi. Dirinya sudah merindukan sang ibu.
"Jack, bagaimana kabarmu?" Baekhyun bangkit dari duduknya dan berjongkok untuk menunggu pelukan dari Jackson. Lalu mencium pucuk kepala bocah itu.
"Jackson baik baik saja mom. Daddy merawat Jackson dengan baik" Kata Jackson sambil melirik pria yang sebagai penyumbang sperma untuk bahan pembentukan si kembar 6 tahun yang lalu. Pria itu tertinggal beberapa langkah dari Jackson. Baekhyun pun ikut juga ikut melirik Chanyeol dan mengakibatkan si pria tiang itu kebingungan. Bisa disimpulkan seperti itu karena saat ini pria itu menunjuk dirinya dengan tatapan kebingungan.
Baekhyun tidak menaruh atensi yang berlanjut kepada Chanyeol, wanita itu sibuk kembali kepada Jackson. "Syukurlah". Baekhyun membawa sang putra ke atas pangkuannya.
"Jes!" Chanyeol menyiapkan telapak tangannya di depan wajah Jesper. Dan Jesper tidak menyianyiakan uluran telapak tangan lebar itu untuk di balas dengan uluran tangannya yang hanya sepertiga dari ukuran telapak tangan Chanyeol itu sudah menjadi tradisi yang diciptakan antara Chanyeol dengan Jesper untuk setiap kali mereka bertemu.
Mereka berdua terlihat kompak, sama seperti dengan ayah dan anak di luaran sana yang memiliki hubungan dekat. Bersyukur, itu yang harus Baekhyun lakukan. Karena Tuhan selalu memberi kedua anaknya kebahagiaan yang tiada henti. Dan dia harus mengorbankan seluruh kebahagiaannya untuk ini.
Si pria pemiliki marga Park disana menatap wanita yang berstatus ibu dari kedua anaknya. Wanita itu tampak murung, dan Chanyeol bisa mengetahuinya sekilas.
"Ada apa?" Tanyanya sambil membawa Jesper duduk di atas pangkuannya. Pria itu lalu menggesek gesekkan hidung mbangirnya di tengkuk sang buah hati. Rupanya, gerakan yang dibuat sang ayah membuat si kecil mengudarakan tawanya yang lebih dominan dengan suara kekehan geli.
"Jaehyun, dia akan menjodohkanku dengan seseorang".
Chanyeol berhenti bergerak, mencerna setiap kata yang keluar dari mulut si cantik. Matanya benar benar membulat kemudian.
"A-apa?"
Baekhyun menggeleng pelan, "Kalian sudah memutuskan pesanannya?" Baekhyun menatap kedua anaknya dengan semangat. Mengubah raut wajahnya dari sedih menjadi bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO'S BODYGUARD✔
FanfictionSeorang pengawal wanita bernama Byun Baekhyun yang mendapat tugas dari atasannya untuk menjadi pengawal CEO baru mereka. Tetapi siapa sangka jika CEO barunya adalah seorang pria yang menjadi cinta pertamanya? Ikuti kisah mereka dalam berbagai suka d...