Part 59 : Confession

1K 149 10
                                    

"Aku tidak tahu kau menginkan ini atau tidak, tapi aku mengandung anak kita yang ketiga".

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

"Apa?!"

Suara bass itu terdengar keras hingga membuat Bibi dan Paman Kim keluar dari dalam rumah untuk melihat apa yang sedang terjadi di luar sini. Mereka masih belum mengerti situasinya. Chanyeol, pria itu hanya terdiam di hadapan Baekhyun.

Suasana disana tampak hening. Hanya suara jangkrik yang terdengar di telinga, selain itu hanya suara hembusan nafas dari setiap insan yang berada disana.

"Ka-kau tidak bo-bohong?" Suara itu pertama kali terdengar setelah pria itu memutuskan mematung beberapa saat. Chanyeol tidak tahu bagaimana dia harus bereaksi. Dia senang dan merasa bersalah secara bersamaan. Dia senang mengetahui jika Baekhyun hamil anaknya, tetapi disisi lain dia merasa bersalah karena menurut apa yang otaknya tangkap dari perkataan Baekhyun tadi, gara gara dialah pernikahan Baekhyun dengan Sehun gagal.

"Chan, kau baik baik saja?" wanita itu meletakkan tangannya di pundak Chanyeol, berharap jika pria itu segera beranjak dari mematungnya.

"A-aku tidak apa apa". Chanyeol menurunkan tangan Baekhyun. Pria itu menundukkan pandangannya. Lalu terdengar suara isakan dari mulutnya.

"Maafkan aku Byun Baekhyun. Seharusnya kita tidak pernah bertemu atau berkenalan. Aku hanya bisa menghancurkan hidupmu saja. Kau harusnya-" bibir Chanyeol terhenti ketika Baekhyun mengambil langkah mendekatinya dan menatap wajahnya.

"Hei, ini bukan hanya kesalahanmu saja. Ini pilihan yang kita buat. Kau dan aku". Kata Baekhyun sambil menghapus jejak air mata dari wajah Chanyeol. Tapi justru Chanyeol semakin terisak. Baru kali ini dia menangis hebat seumur hidupnya. Rasanya tidak karuan. Perasaan rindu, senang, sedih, dan bersalah itu berkumpul menjadi satu hingga dia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya.

"Maafkan aku", Chanyeol mengulangi kata kata itu kesekian kalinya dengan tubuh bergetar. Di depannya,, si wanita ikut terlarut dengan suasana yang dibuat Chanyeol. Wanita itu memeluk Chanyeol seketika dan mengeluarkan air mata dan rasa rindunya akan tubuh pria ini.

Bibi Kim yang melihat itu ikut menyumbang air matanya. Benar benar membuatnya terharu daripada drama TV yang dia tonton setiap hari itu. Di sampingnya, suaminya yang masih belum mengetahui masalah apa yang sedang terjadi hanya menatap secara bergantian antara istrinya yang menangis dan dua orang di halaman rumahnya itu dengan bergantian. Berharap jika seseorang bisa memberitahunya apa yang sedang terjadi sekarang.

-

Di bawah sinar rembulan itu sendiri, dua insan yang selama ini mendapati jarak tak kasat diantara mereka itu dengan bahagia melepas jarak itu. Mereka berdua bersukacita menyambutnya. Tak henti hentinya senyuman lebar menghiasi wajah keduanya.

Mereka saling mendengar dan menjelaskan kesalahpamahaman yang selama ini mereka anut. Tidak ada kata gengsi lagi diantara mereka. Mereka piker jika mereka melakukannya, tidak ada lagi kata 'baikan' diantara mereka berdua. Ini adalah saat yang tepat untuk berkata jujur tentang perasaan mereka satu sama lain.

"Bisakah waktu berhenti sekarang saja?", gumam Baekhyun sambil memandangi pemandangan Kota Gwangju di malam hari yang nampak indah dari atas sini.

"Serius?", sedangkan Chanyeol, pria itu sudah kenyang dengan pemandangan kota dari sini sehingga dia tidak mau berhenti memandangi wajah cantik milik seorang wanita yang di sebelahnya ini.

CEO'S BODYGUARD✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang