"Kau pasti merasa kesulitan beberapa hari ini" Bibi Shin memeluk tubuh basah Baekhyun. Bibi Shin terkejut ketika mendapati Baekhyun yang ada di depan pintu apartemennya dengan keadaan basah.
"Jesper baik baik saja?" Pertanyaan itu keluar setelah pelukan terlepas. Bibi Shin sedikit merasa kesal dengan Baekhyun. Setidaknya dia harus memperhatikan kondisinya.
"Dia baik baik saja. Apa kau baik baik saja? Bibi sangat kesal padamu yang keras kepala" Baekhyun tersenyum tipis mendengar itu.
"Masuklah, kau harus mengganti bajumu" Bibi Shin memegang lengan Baekhyun.
"Tidak usah. Aku akan menjemput Jesper dan langsung pulang"
Bibi Shin terlihat berpikir sebentar, menimang nimang sebelum masuk ke dalam untuk memanggil Jesper.
"Mommy!" Jesper berhambur di pelukan Baekhyun. Baekhyun menghujani bocah itu dengan banyak kecupan. Sangat merindukan bocah itu walaupun sehari tidak bertemu. Jangan tanyakan seberapa Baekhyun merindukan si bungsu yang sudah seminggu ini tidak bertatap muka dengannya. Rasanya ia hampir menjadi gila karenanya.
"Mommy, Jesper rindu Jackson" Baekhyun merasa tercubit sakit melihat pemandangan di depannya. Anak sulungnya itu menekuk kepalanya ke bawah. Tangan kecilnya memainkan ujung seragam sekolahnya.
"Mommy akan mengajak Jesper bertemu. Oke?" Baekhyun sebenarnya tidak yakin dengan apa yang ia ucapkan. Maksudnya, Chanyeol pasti akan langsung melemparnya keluar dari mansionnya jika ia berkata ia hendak bertemu dengan Jackson.
"Benarkah?" Kini wajah sedih itu berganti ceria. Jesper sangat merindukan adiknya. Sungguh, ia tidak bisa tidur nyenyak karena Jackson tidak ada di sampingnya. Walaupun ibunya selalu merengkuh dirinya setiap malam. Hal itu tidak membantu. Dia hanya seorang anak yang sangat merindukan saudara kembarnya yang jauh darinya.
Jesper tidak mengetahui dimana Jackson. Ibu hanya mengatakan jika Jackson senang bersama seorang paman di rumah mewah. Dan itu sedikit mengurangi rasa khawatir di hati bocah umur 5 tahun itu.
"Benar. Jadi, tersenyumlah. Mommy benar benar merindukan senyuman Jesper" Baekhyun mengusap rambut Jesper penuh kasih sayang.
Bibi Shin menatap interaksi ibu dan anak di depannya. Di dalam hati ia sangat terharu. 'Semoga Tuhan memberikan kebahagian untukmu. Kau benar benar wanita yang sangat baik'
-
"Besok lusa aku akan pergi selama 2 minggu". Baekhyun berhenti melipat baju, ditatapnya iris mata cokelat itu dengan kebingungan. Oh Sehun, pria itu baru saja bergabung dengannya di ruang tengah ketika dia tengah menjalankan aktivitas melipat baju.
Baekhyun hanya menatap sebentar lalu kembali melipat bajunya, tubuhnya tidak ingin merespon apapun untuk sekarang. Perasaan bersalah masih saja menempel di pundaknya. Kematian ayahnya yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Sehun menatap Baekhyun, tidak biasanya wanita itu bertingkah seperti ini. "Kau tidak apa apa?"
Baekhyun menatap Sehun dan menggeleng kecil. Tetapi dia tidak sedang baik baik saja sekarang. Itu yang tergambarkan dari raut wajahnya.
Baekhyun berdiri sambil membawa beberapa pakaian milik Sehun dan si kembar. Wanita itu melangkah masuk ke dalam kamar Sehun untuk meletakkan pakaian Sehun. Dan tak lama keluar darisana.
"Aku akan tidur di kamar Jesper" Sehun mengangguk kecil di ruang tengah.
"Selamat ma-" ucapan Sehun terpotong ketika pintu kamar si kembar sudah tertutup. Baekhyun tidak mendengarkan ucapannya barusan.
'Ada apa dengannya?'
-
"Dompet?"
"Sudah"
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO'S BODYGUARD✔
FanfictionSeorang pengawal wanita bernama Byun Baekhyun yang mendapat tugas dari atasannya untuk menjadi pengawal CEO baru mereka. Tetapi siapa sangka jika CEO barunya adalah seorang pria yang menjadi cinta pertamanya? Ikuti kisah mereka dalam berbagai suka d...