Hari hari berikutnya semuanya belum menjadi baik. Sama sekali belum. Namun ada Jackson disini. Jadi, mungkin Baekhyun lebih bersemangat untuk melanjutkan hidup.
Rasanya kakaknya benar benar membenci dirinya. Jaehyun sudah beberapa waktu ini semenjak kejadian terungkapnya kehamilan dirinya, dia sama sekali tidak menunjukkan wajah ramah kepadanya. Ia kecewa. Kecewa kepada dirinya sendiri.
Sehun, pria itu hidup kembali seperti biasanya. Dia dengar dari Jennie jika Sehun punya hubungan lebih lanjut dengan Seolhyun. Dia tidak mengkontak dirinya sama sekali. Tentu saja, siapa yang mau kembali menanyakan kabar seorang wanita murahan seperti dirinya?
Semua orang yang dulu peduli dengannya kini meninggalkan dirinya seorang di lautan penyesalan.
Jennie, Jaehyun, Sehun dan juga... Chanyeol.
Dia sangat menyesali perbuatannya. Andaikan dia bisa menukar kedua tangan dan kedua kakinya, dia akan melakukannya sekarang juga demi mengembalikan situasi sekarang.
Wanita itu termenung sendirian di kamarnya setelah selesai mengantar si buah hati ke sekolah mereka. Kedua matanya menatap sayu ke arah luar balkon. Tubuhnya semakin kurus akibat tidak memasukkan makanan berkarbohidrat ke dalam tubuhnya semenjak hari itu.
Bagaimana bisa dirinya sibuk makan sedangkan banyak orang yang sudah dia kecewakan?
Tiba tiba arah pandangnya berganti menuju ke ponselnya yang tergeletak di samping badannya. Tangannya terulur mengambil benda itu.
Ini sudah 4 bulan semenjak dia menerima surat perpisaha dari Chanyeol. Dan Baekhyun sama sekali belum menerima seutas kabar tentang pria itu.
Setiap hari dirinya meluangkan waktu untuk mencoba menghubungi pria itu. Dan setiap harinya dia tidak mendapatkan balasan balik dari pria itu.
Dia khawatir. Dia tidak bisa terlepas memikirkan keadaan pria itu baik baik saja atau tidak. Dia akan mencoba menghubungi pria itu lagi.
Wanita itu mengambil ponselnya dan mencari nomor Chanyeol untuk dihubungi. Baekhyun mendekatkan ponsel ke telinganya. Menunggu orang yang diseberang menjawab panggilannya.
1 kali, 2 kali, 3 kali hingga kesekian kalinya hanya suara operator jaringan yang menyapanya. Dimana pria itu sebenarnya sampai menghilang 4 bulan ini?
Lalu Baekhyun beralih berganti mengiriminya pesan singkat. Dan berakhir nihil.
Rasa khawatir kini menjalarinya. Tiba tiba dia teringat dengan surat yang Chanyeol titipkan kepadanya 4 bulan yang lalu. Dia buru buru mencarinya ditempat terakhir ia menyimpannya.
Matanya kini sibuk menggulir setiap kata yang Chanyeol tuliskan disana. Jadi, Chanyeol memang benar benar pergi darinya? Tanyanya kepada dirinya sendiri.
Semuanya menjadi pening di kepala. Tubuhnya yang lemah tak bertenaga itu merosot ke bawah. Rasanya benar benar susah hanya sekedar membawa tubuhnya berdiri tegak.
"Hiks apa yang sudah kulakukan?" Dia menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Air matanya sudah mengalir kemana mana. Membasahi seluruh wajahnya.
"Aku bodoh! Aku bodoh! Aku membenci diriku sendiri!" Dia memukul dirinya sendiri dengan tangan kurusnya itu. Tubuhnya memang tidak bertenaga, tapi dia masih bisa menyempatkan diri untuk menyakiti dirinya sendiri. Itu karena Baekhyun membenci dirinya sendiri.
Dia terus memukuli tubuhnya dengan keras. Jika dia merasakan sakit, maka dia akan semakin menambah itensitas pukulannya.
"Aku bodoh!" Teriaknya dengan suara memilukan mememuni ruangan kamarnya.
"Mati saja aku!"
"Baekhyun! Apa yang sedang kau lakukan?!" Baekhyun menghentikan aksinya ketika mendengar suara orang lain ikut bercampur baur dengan suara gesekan keras antar tubuhnya itu.
Baekhyun menatap orang itu. Air mata kembali turun. Dia belum pernah pada fase membenci dirinya sendiri hingga dia sampai menyakiti dirinya sendiri dengan kedua tangannya.
"Apa yang sebenarnya kau lakukan?" Orang itu berlari untuk mendekap tubuh kurus itu. Menghentikan gerakan Baekhyun untuk menyakiti dirinya sendiri.
"Hiks hiks aku ingin mati" katanya mengadu kepada lelaki yang sudah 4 bulan lebih ini mengabaikannya.
"Apa yang kau bicarakan ini?!" Jaehyun, pria itu balik berteriak marah kepada Baekhyun karena mendengar ucapannya.
"Hiks semua orang pergi hiks aku sendiri. Aku benci dengan diriku sendiri"
"Hei, aku tidak akan pergi. Maafkan aku karena tidak memperhatikanmu akhir akhir ini. Kau tahu? Kerjaan kantor sungguh banyak. Aku juga tidak bisa menghabiskan waktuku dengan Jennie dan juga Jaeje. Aku akan memperhatikanmu lagi kali ini, ya?" Jaehyun menangkup wajah adiknya dengan kedua telapak tangan. Sesekali menghapus air mata yang turun melewati pipi tirus itu.
"Kau tidak mau menyapaku ketika di ruang makan. Kau sangat membenciku karena aku tidak patuh denganmu, ya kan?"
"Tidak. Aku sebenarnya ingin sekali peduli denganmu, aku hanya sedikit marah kepadamu. Kau tidak mendengarkan apa yang kukatakan bahwa Chanyeol bukan pria yang baik. Dia membuatmu sedih seperti saat ini. Apa yang kulakukan akhir akhir ini, aku hanya ingin kau merenungi apa kesalahanmu. Tapi sepertinya sikapku ini tidak tepat. Maafkan aku".
Baekhyun menatap mata Jaehyun dengan seksama. Berusaha meyakinkan dirinya jika tidak ada sejumput kebohongan dalam kalimat Jaehyun barusan.
"Aku menyesal Jae. Harusnya aku jujur kepadamu malam itu jika aku ingin menemui Chanyeol. Maafkan aku, maafkan aku. Aku janji akan menurut padamu, tapi jangan abaikan aku. Aku ingin hidup seperti dulu lagi" Jaehyun merasa miris dengan kondisi adiknya sekarang. Gadis yang dulunya selalu bertingkah kurang ajar dengannya ini sekarang memeluknya erat sambil mengadukan apa kesalahan yang diperbuatnya. Jaehyun merasa jika dirinya menjadi kakak paling buruk di dunia ini.
"Semuanya baik baik sekarang. Aku akan sangat memperhatikanmu sekarang".
"Terimakasih Jae"
"Hmm. Jangan menyakiti dirimu lagi seperti tadi ya? Kau tahu bagaimana perasaanku ketika melihatmu seperti tadi?" Jaehyun menangkup wajah sang adik dengan kedua telapak tangannya.
"Maafkan aku Jae"
"Tidak apa apa. Sekarang, kau harus hidup dengan baik. Aku melihatmu tidak menyentuh makanan setiap kali kita sarapan bersama. Bagaimana dengan bayimu huh? Kau ingin jadi ibu yang jahat untuknya?"
Baekhyun melepaskan pelukannya. Dia mengelus perutnya yang buncit. Bagaimana bisa dia bertingkah gila dan mengharapkan mati sedangkan dia punya sebuih nyawa disana?
"Kau harus makan dengan baik mulai sekarang. Aku tidak ingin keponakanku ini jadi kelaparan di dalam sana".
"Terimakasih Jae" Baekhyun sekali lagi memeluk Jaehyun. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembalikan hubungan dirinya dengan Jaehyun yang sudah lama retak. Dia ingin menambal retakan itu sebelum retakan itu memecahkan bagian lain.
TBC
Masih ingin dilanjutkah?
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO'S BODYGUARD✔
FanfictionSeorang pengawal wanita bernama Byun Baekhyun yang mendapat tugas dari atasannya untuk menjadi pengawal CEO baru mereka. Tetapi siapa sangka jika CEO barunya adalah seorang pria yang menjadi cinta pertamanya? Ikuti kisah mereka dalam berbagai suka d...