Part 46 : The Boundary Between Us

2.4K 413 34
                                    

Malam tadi, Chanyeol memutuskan untuk tidur di sofa. Tidak berpikir untuk membaringkan tubuhnya di atas kasur kamar tamu. Khawatir jika Baekhyun akan kesulitan mencarinya jika ada hal yang mendesak.

Chanyeol mengerjapkan kedua mata bulatnya pelan. Menyesuaikan penglihatannya dengan pencahayaan sekitar. Suara yang ada di dapur membuatnya terbangun. Pria itu melirik ke arah dapurnya.

Ah, itu Baekhyun.

Ini masih pukul setengah tujuh pagi dan wanita ini sudah bergelung dengan peralatan dapur. Chanyeol memuji wanita itu lagi lagi, entah sudah keberapa kalinya. Baekhyun terlalu sempurna untuk ia sia sia kan. Dan sayangnya Chanyeol adalah orang super bodoh yang ada di dunia ini karena telah melakukan hal itu.

Chanyeol bangkit dari sofa, melangkah mendekat ke arah dapur. Keberadaannya yang baru saja terekspos itu membuat Baekhyun sedikit tersentak karena terkejut.

"Apa anak anak sudah bangun?" Tanya Chanyeol sekedar basa basi. Pria itu mengambil sebuah gelas dari rak yang ada di dekat Baekhyun lalu mengisinya dengan air minum.

"Belum". Chanyeol meringis ketika mendengar jawaban singkat padat dan datar itu dari mulut Baekhyun.

"Mau aku bangunkan mereka?"

"Hmm"

"Baiklah", Chanyeol meninggalkan Baekhyun di dapur sendirian. Berlalu untuk membangunkan dua bocah laki laki yang masih setia meringkuk di atas kasurnya.

"Bangun jagoan kecil". Chanyeol membawa tubuhnya ke atas kasur. Menempatkan diri berada persis di tengah tengah si kembar.

"Mommy sedang membuat sarapan". Mengecup wajah si kembar bergantian.

"Eunghh dad" Itu Jesper yang pertama bangun. Pria kecil itu langsung memeluk Chanyeol erat.

"Daddy, aku bermimpi jika daddy akan meninggalkan mommy". Bisiknya pelan tetapi masih terdengar jelas di kedua telinga caplang Chanyeol.

"Benarkah?" Chanyeol sedikit meringis mendengar itu. Mimpi yang disebutkan Jesper agaknya memang sudah terjadi sekarang ini.

"Daddy tidak akan melakukannya kan?"

"Tidak, aku tidak akan. Jangan khawatir dengn mimpimu Jes". Mulutnya berkata agar Jesper tidak khawatir dengan mimpinya, tetapi Chanyeol sendiri juga merasa khawatir. Khawatir jika Baekhyun yang akan meninggalkannya.

"Okay dad"

"Good boy" Lagi lagi Chanyeol mendaratkan bibirnya di atas pipi Jesper. Memberinya hadiah kecupan karena telah menjadi anak yang sangat perngertian.

-

Suasana di meja makan saat itu hening. Si kembar yang biasanya berisik itu selalu diam ketika sudah mendapati makanan di depan mereka. Mereka berdua memusatkan atensi di nampannya. Menyisakan kedua orang tuanya yang hening dalam situasi itu.

"Kau tidak makan?" Tanya Chanyeol kepada wanita yang ada di seberang meja.

"Aku harus menjaga pola makan supaya gaunku nanti tidak sesak saat ha-"

Chanyeol tiba tiba mengernyitkan dahinya ketika dirasa perutnya bergejolak hebat. Pria itu bangkit dari kursinya. Membuat ketiga orang lainnya menatap terkejut kepadanya yang tengah memuntahkan seluruh isi perutnya di wastafel.

Baekhyun yang paling mengerti disana menghampiri. Memijat mijat pelan tengkuk Chanyeol agar pria itu agak menjadi lebih baik.

"Kau tidak apa - apa?" Tanya Baekhyun khwatir ketika Chanyeol sudah selesai dengan acara muntahnya.

CEO'S BODYGUARD✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang