Baekhyun mematung ketika menyadari jika sosok Chanyeol yang sangat ia kenal dahulu kini berada di depannya. Sosok lelaki baik yang ia rindukan selama ini. Chanyeol yang saat ini berbeda dari biasanya. Chanyeol saat ini adalah seorang Chanyeol dengan tatapan lembut pada masa SMA dahulu.
"Aku merindukanmu", suara berat itu terdengar sayu.
Ia tidak munafik. Walaupun 5 tahun terakhir ini kepalanya selalu mensugesti dirinya untuk membenci lelaki ini, namun tidak berjalan dengan baik. Hatinya tidak bisa dipaksakan.
Ya, sejahat jahatnya lelaki ini kepadanya, ia tidak bisa melupakan bagaimana lelaki ini selalu memperlakukannya seperti seorang yang berharga waktu di SMA. Dan itu sangat penting untuk Baekhyun yang notabenya waktu itu adalah seorang gadis yang sangat membutuhkan seorang teman dan sebuah kepercayaan.
Wanita itu seperti menemukan hal lama yang pernah hilang dari hidupnya. Sesuatu yang ia anggap berharga di hidupnya. Sesuatu yang menghancurkan hidupnya juga. Dan juga pria ini memberikan hadiah yang sangat istimewa kepadanya, yaitu dua anak kecil penyemangat hidupnya.
Baekhyun menatap iris hitam itu lekat. Seakan tidak ingin menyia nyiakan kesempatan yang sangat langka. Tatapan itu mengobati rindunya kepada sosok Chanyeol yang dulu.
Baekhyun menaikkan perlahan lahan tangannya untuk menyentuh wajah pria itu. Sentuhannya sangat lembut. Membuat pria disana merasa nyaman dan suka akan sentuhan itu.
Wanita itu mengusap usap pelan ibu jarinya di rahang tegas milik Chanyeol. Seakan memberi sinyal kepada lelaki ini jika ia merindukan sosok Chanyeol yang dahulu.
'Drrt drrt'
Dan sialnya, sebuah getaran dibalik saku jas milik Baekhyun membuyarkan semuanya.
Wanita itu buru buru melepas tangannya yang bertengger di wajah tampan Chanyeol. Dan beralih mengambil ponselnya. Sedangkan Chanyeol beralih untuk memakai lagi kemejanya dengan canggung.
"Hallo?" Katanya kepada seseorang di seberang sana.
'Dimana kaus kaki milik si kembar dengan gambar pororo?'
Baekhyun terlihat berpikir sebentar, "Ah yang itu masih aku cuci, berikan saja kaus kaki bergambar robocar poli". Samar samar Chanyeol mendengar perbincangan wanita itu kepada seorang pria di telepon.
'Oh baiklah. Oh iya, sekarang kau dimana?'
"Aku akan pulang sebentar lagi"
'Hmm, hati - hati"
"Ya"
'Pip'
Panggilan terputus. Menyisakan seorang wanita dengan perasaan canggung yang amat luar biasa.
"P-pak, apa bapak ingin pulang sendiri atau saya antarkan?" Tanya Baekhyun.
Chanyeol yang duduk tak jauh dari dirinya berdehem sebentar. "Aku akan mengantarmu". Kata Chanyeol.
Baekhyum menggeleng cepat setelah Chanyeol menyelesaikan kalimatnya.
"Tidak usah pak". Menyuruh Chanyeol mengantarnya? Oh tidak bisa! Ia ingin memastikan jika Chanyeol tidak bisa menjangkau si kembar walau sedikitpun.
Chanyeol yang mendengar penolakan itu mendadak dikuasai rasa egois yang memuncak. "Kalau begitu antar aku" Kata Chanyeol dengan nada dingin. Pria itu lalu memposisikan tubuhnya untuk menyender ke kursi dan menutup kedua matanya dengan lengan kekarnya.
Baekhyun mengangguk kecil walaupun pria itu tidak melihatnya. Wanita itu keluar dari mobil setelah membereskan barang barang yang ia keluarkan dari kantung plastik. Dan beralih ke kursi pengemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO'S BODYGUARD✔
FanfictionSeorang pengawal wanita bernama Byun Baekhyun yang mendapat tugas dari atasannya untuk menjadi pengawal CEO baru mereka. Tetapi siapa sangka jika CEO barunya adalah seorang pria yang menjadi cinta pertamanya? Ikuti kisah mereka dalam berbagai suka d...