Part 20 : Sweet Moment

5.1K 702 78
                                    

"Gadis berandal" katanya pelan namun masih terdengar jelas di telinga Baekhyun.

"Y-ya?"

"Aku merindukanmu"

"Pak Pa-Park?"

"Bolehkah aku memelukmu?"

Baekhyun mendengarnya, suara pria yang biasa terdengar keras itu melemah. Terdengar seperti putus asa dan memohon. Wanita itu berpikir. Ia sama dengannya. Merindukan sosok Chanyeol yang lembut seperti ini.

Baekhyun memantapkan langkahnya selangkah demi selangkah untuk mendekat ke Chanyeol. Wanita itu berhenti disaat jarak 3 meter memisahkan mereka. "Chanyeol?" Panggilnya bersamaan setetes air keluar dari mata sipit itu.

Chanyeol tersenyum mendengar itu. "Gadis berandal, aku merindukanmu"

"Ketua sialan, aku merindukanmu"

'Grep'

Baekhyun melangkah cepat dan berhambur memeluk pria jakung itu. Ia memeluk punggung itu erat, seolah tidak ada waktu untuk hari esok. "Aku merindukanmu, ketua sialan" wanita itu berbisik di telinga Chanyeol. Tangannya juga tidak berniat bergerak dari punggung lebar Chanyeol.

Chanyeol menyenderkan kepalanya di bahu Baekhyun. Air mata juga menghiasinya, ia tidak sanggup menahan air mata itu sejak lama. "Maafkan aku" Chanyeol mendekap tubuh Baekhyun lebih erat lagi setelah mengucapkan satu frasa.

"Terimakasih sudah menjaga si kembar tanpa diriku"

Perasaan lega menghampiri dua insan berbeda kelamin itu. Tidak akan membiarkan apapun memisahkan tautan itu. Karena mereka sungguh saling merindukan satu sama lain. Rindu selama 5 tahun yang saling dipendam karena keadaan yang berubah.

-

Mereka berdua duduk berdampingan di sebuah bangku. Masih di atap setelah beberapa menit dari adegan dramatis tadi. Chanyeol benar benar menunjukkan sifatnya 5 tahun yang lalu. Pria itu tak henti hentinya menoleh ke Baekhyun. Sembari memastikan jika dia berada di dekat wanita itu bukanlah mimpi di tidur siangnya.

"Sebegitu rindunya kau kepadaku?" Baekhyun tersenyum di sela sela kalimatnya.

"Benar, rasanya mencekikku".

"5 tahun, waktu yang kuhabiskan tanpamu itu benar benar menyiksaku" Baekhyun menoleh untuk menatap Chanyeol. Lalu dibawanya tangan Chanyeol ke genggamannya.

"Aku tahu, dan itu membuatmu menjadi pria brengsek seperti ini" Chanyeol hanya diam saja. Tidak menyangkal pernyataan yang dikatakan Baekhyun.

"Maafkan aku. Depresi sudah mengubah banyak sifatku"

"Kau bisa melaluinya. Yang kutahu, Chanyeol bukan seorang pengecut. Dia lelaki yang hebat"

"Tentunya dia tidak sehebat wanita yang ada di dekatku sekarang ini"

"Kau sedang merayuku, sialan?" Chanyeol terkekeh mendengar nada sarkas yang biasa ia dengar dari Byun Baekhyun 5 tahun yang lalu.

"Tidak. Aku benar benar meminta maaf atas perbuatan dan ucapan kasarku kepadamu. Aku menyesal, sungguh" Chanyeol menundukkan pandangannya. Rasanya ia seperti tidak berguna, pernah mencaci maki Baekhyun yang selama ini ia rindukan.

"Tapi aku berharap penyesalannya tidak hanya kepadaku saja, kau juga bersikap buruk kepada orang lain termasuk istrimu, Park Luhan. Kau bahkan membuat Johnny takut" di akhir kalimat, Baekhyun tersenyum tipis. Melepaskan tangannya dari genggaman Chanyeol. Dan mendapat tatapan kecewa dari pemiliki tangan besar itu.

"Apa Jackson baik baik saja?" Chanyeol menoleh, dan mengangguk.

"Jika dia kesulitan makan, cukup hidangkan sosis saja. Jacksonku itu sangat menyukainya" Baekhyun terkekeh kecil membayangkan putranya yang menjadi penggila dari makanan berbahan dasar daging itu. Tetapi ia tidak bisa menyingkirkan rasa rindunya kepada bocah itu.

CEO'S BODYGUARD✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang