Part 12 : The Past

4.1K 631 79
                                    

Baekhyun terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara derap langkah seseorang di bangsal. Wanita itu tersenyum kecil ketika seseorang itu adalah Sehun. "Oppa tidak bekerja?". Tanya Baekhyun sambil membenarkan letak infusnya. Wanita itu mengubah duduknya untuk menyender di kepala ranjang.

"Aku izin sebentar untuk melihatmu sebentar", Sehun meletakkan tangan kanannya di atas kepala Baekhyun dan memberi usapan disana.

"Hai". Seseorang pria menyapa mereka dengan senyum lebar di ambang pintu sana.

"Oh Johnny?". Baekhyun mengangkat alisnya sebelah lalu menatap Sehun dengan maksud kenapa Johnny ada disini?

"Dia memaksaku agar bisa kesini". Jawab Sehun sambil menerima bingkisan yang dibawa Johnny untuk Baekhyun.

"Memangnya aku tidak boleh melihatmu?". Celetuk Johnny.

"Sunbae, bukankah sudah kubilang jika jangan membawa orang gila untuk menjengukku" balas Baekhyun sambil tertawa. Sedangkan Johnny menatap datar Baekhyun.

"PTSD itu muncul lagi?". Tanya Johnny pelan ketika melihat pergelangan tangan Baekhyun yang diberi gips.

Baekhyun menghentikan tawanya. Sehun melirik tajam Johnny yang tidak mengontrol pembicaraannya. "Seo Jo-"

"Emm ya. Dan aku tanpa sadar memotong pergelangan tanganku". Kata Baekhyun sambil tertawa kecil, menunjukkan kepada semua orang jika itu adalah hal kecil yang tidak perlu dikhawatirkan.

"Syukurlah kau tidak apa apa. Kau tahu? Seminggu ini aku yang kerepotan dengan Pak Park sejak kau izin". Kata Seo Johnny dengan nada kesal. Dan itu mengubah suasana menjadi santai kembali.

"Kekeke. Maafkan aku, aku janji akan masuk sekitar 3 hari lagi". Kata Baekhyun.

"Sebetulnya dia tidak sendirian saja, tangan kanan Pak Park sekarang juga mengikuti ke kantor. Kim Jaebum" Jelas Sehun menatap Baekhyun.

"Oh, Jaebum? Baguslah kalau begitu. Aku akan lebih lama untuk mengambil cutinya". Kata Baekhyun sambil terkekeh.

Keputusan Sehun mengajak Johnny kesini cukup berguna. Sifatnya yang ceria itu mampu membuat Baekhyun melupakan sejenak beban hidupnya.

"Asalkan jangan lebih dari seminggu lagi". Johnny menimpalinya.

"Kekeke". Baekhyun tertawa.

"Dimana dua bocah perusuh itu?". Johnny melirik isi bangsal dan mencari cari keberadaan dua bocah kembar yang biasanya ada di sekitar Baekhyun.

"Ekhm. Mereka anakku". Baekhyun menatap tajam Johnny yang asal ceplas ceplos menyebut kedua putranya sebagai bocah perusuh.

"Mereka bersama Bibi Shin". Jawab Sehun.

"Oh, syukurlah. Aku tidak akan mendengar teriakan mereka yang memekakkan telinganku". Komentar Johnny.

"Asal kau tau, suaramu jauh lebih keras dari dua anak kecil itu". Sehun membuat Johnny terdiam. Dan Baekhyun tertawa sepuasnya ketika Johnny di skak mat oleh Sehun.

Dan dibalik kebungkamannya itu, Johnny melirik Baekhyun yang tertawa lepas. Pria itu tersenyum di dalam hatinya. 'Suatu saat kebahagian akan mendatangimu, sabarlah. Tuhan tidak tidur'

-

Setelah 3 hari pulang dari rumah sakit, kini Baekhyun sudah mulai beraktivitas seperti biasanya. Hanya saja ia masih terhalang dengan perban di tangan kirinya.

"Mom, Jesper sudah selesai memakai sepatunya!". Seru Jesper setelah berhasil mengikatkan tali sepatu di kakinya. Baekhyun yang berdiri di sampingnya tersenyum dan mengelus pucuk kepala bocah itu.

CEO'S BODYGUARD✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang