8

2K 278 52
                                    

Author pov.
Ryujin baru saja menyelesaikan kelas pertamanya. Saat ryujin ke luar dari kelas, dirinya melihat sebuah pemandangan yang tidak mengenakkan hati. Lee Chaeryeong, kekasihnya itu tampak sedang mengobrol dengan salah satu teman angkatan ryujin yang diketahui bernama Haechan.



Jika biasanya ryujin langsung menghampiri chaeryeong ketika ada orang lain yang mendekati kekasihnya itu, tidak untuk hari ini. Hari ini ryujin memilih untuk diam dan hanya memperhatikan kedua anak itu dari jauh.



"Okay sampe ketemu lagi."



Ryujin melihat pria bernama haechan itu berpamitan pada chaeryeong.
Dan yang membuat mood ryujin semakin nyungsep adalah, Chaeryeong menunjukkan senyuman manisnya ketika haechan berpamitan.



"Oh unnie ? Udah selesai kelas ?"



Ryujin berusaha untuk tetap menunjukkan senyumannya walaupun terlihat sangat jelas kecemburuan di raut mukanya.



"Udah kok."

"Unnie kenapa ?"

"Apanya ?"

"Unnie marah ?"



Ryujin hanya terdiam sambil mulai melangkahkan kakinya diikuti oleh chaeryeong.



"Si haechan ngapain ?"

"Ga ngapa-ngapain kok un, cuma ngasih ini."



Chaeryeong menunjukkan sebuah tiket pertunjukan musikal.



"Aku seneng banget karena akhirnya bisa dapet tiket ini. Dari minggu lalu aku mau pesen abis terus."

"Oh."



Ciee si ganteng ngambek.



"Unnie marah ya ?"

"Engga kok."

"Boong, unnie pasti marah kan ? Kenapa ? Gara-gara ini ?"



Lagi-lagi ryujin hanya bungkam dan tidak berniat untuk menjawab pertanyaan kekasihnya itu.

Namun di saat diam, ryujin melepaskan jaket miliknya itu lalu memakaikannya ke tubuh chaeryeong.



"Ini musim dingin, kenapa cuma pake sweater sih ?"



Walaupun merasa kecewa, tetap saja ryujin tidak bisa benar-benar mengabaikan chaeryeong



"Ihh jawab dulu pertanyaan aku."

"Chaer!"



Langkah ryujin dan chaeryeong langsung terhenti.
Saat menoleh, mereka berdua melihat wonyoung berlari menghampiri mereka.



"Kenapa ?"

"Udah jam berapa ini ? Ayo masuk kelas."

"Astaga lupa gue, ya udah aku masuk kelas dulu ya un."



Ryujin hanya menganggukkan kepalanya.

Baru beberapa langkah chaeryeong pergi, dirinya kembali lagi untuk menghampiri ryujin.

*cup



"Aku sayang banget sama unnie."



Tanpa menunggu jawaban dari ryujin, chaeryeong langsung berlari pergi.



Marah sih marah, tapi siapa yang ga meleleh kalau digituin ?



"Shin Ryujin inget ya! Lo lagi marah, jangan senyum jangan senyum."
Ryujin bergumam dan mencoba untuk berdiskusi dengan dirinya sendiri.



Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang