45

3.1K 260 116
                                    

Author pov.
Akhirnya lia dan teman-teman satu angkatannya sudah menyelesaikan tahun ke-tiga masa perkuliahan mereka. Tidak sampai satu tahun lagi dirinya akan mendapatkan gelar Sarjana.



Hari ini, entah sudah yang ke-berapa kalinya lia pulang bersama winter.

Jangan emosi dulu gaes, karena itu bukan kemauan lia. Ya kalian tau sendiri si winter suka main tarik lia buat diajak bareng.



"Makasih ya." Ucap lia saat mobil winter sudah sampai di pelataran rumahnya.

"Sunbae."



Lia yang hendak berjalan masuk ke rumahnya segera mengurungkan niatnya saat mendengar panggilan winter.



"Kenapa ?"

"Nih."



Lia hanya menatap bingung bunga tulip warna putih yang ada di tangan winter itu.



"Buat ?"

"Ya buat sunbae."

"Kenapa tiba-tiba lo ngasih gue bunga ?"

"Ya..
Gapapa, pengen ngasih aja."



Lia langsung memberikan tatapan mengintimidasi karena menurutnya alasan yang diberikan oleh winter itu tidak masuk akal.



"Sebelum lo ngasih bunga ke orang lain lo pasti tau kan kalau setiap bunga itu punya arti ?"

"M-maksudnya sunbae ?"

"Ini, bunga tulip warna putih melambangkan rasa cinta, lo pasti tau itu kan ?"



Winter tampak terkejut karena dirinya tidak pernah menyangka kalau lia akan mengetahui arti di balik bunga itu.



"Coba jujur sama gue, kenapa lo ngasih gue bunga ini ?"



Lia yang menyadari ekspresi terkejut winter tadi akhirnya mencoba untuk berbicara serius dengan winter.



Winter tampak menghela nafasnya dengan berat.



"Iya, aku emang suka sama sunbae."



Lia ga kaget gaes, karena sebenernya dia udah denger cerita dari chaeyeon.

Chaeyeon tau kalau winter suka sama lia tuh karena game bisikan waktu itu.



"Kenapa lo suka sama gue ? Bukannya dulu lo bilang masih berusaha ngelupain Karina ya ?"

"Dan sunbae yang berhasil bikin aku ngelupain dia."



Perkataan winter itu berhasil membuat lia terdiam, bukan karena terkejut ataupun tersentuh, namun karena lia tidak tau harus berkata apa.
Sebenarnya lia tidak mau hal seperti ini terjadi. Lia sudah menganggap winter itu teman, bahkan adik. Dan lia tidak mau merusak hubungan mereka itu hanya karena perasaan sepihak.



"Winter, maaf, maaf banget, lo tau sendiri kan gimana perasaan gue ?
Bahkan sampe detik ini, masih dia yang menguasai hati gue. Kalaupun hati gue udah ga ada dia, gue tetep ga bisa nerima perasaan lo itu. Kenapa ? Karena selama ini gue cuma nganggep lo itu seorang adek, ga lebih."

"Aku tau sunbae, aku tau semuanya bakal kayak gini. Aku emang ga terlalu berharap sunbae bakal bales perasaan aku. Aku cuma pengen ngungkapin semuanya aja biar ga ada beban. Maaf kalau pengakuanku ini udah bikin suasana di antara kita jadi ga nyaman."



Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang