Author pov.
Setelah melewati masa operasi, akhirnya yujin tersadar dari koma kecilnya.Kok kecil ?
Ya iya lah, orang pingsannya cuma beberapa jam, sama aja boong.
Saat baru saja membuka mata, yujin langsung tersenyum melihat minju sedang terlelap dengan meletakkan kepala di pinggiran ranjang yujin sambil menggenggam erat tangan yujin.
Menggunakan tangan kirinya, yujin mengusap lembut kepala orang yang sangat amat disayanginya itu.
Mungkin karena minju tipe orang yang sangat sensitif ketika sedang tidur, jadinya minju terbangun akibat usapan lembut yang dilakukan oleh itu.
"Oh ? Kamu udah bangun ? Ada yang sakit ga ? Aku panggilin dokter dulu ya."
Saat minju hendak bangkit dari duduknya, yujin menahannya sambil tersenyum dan menggelengkan kepala.
"Ga usah ju, aku gapapa kok, di sini aja ya temenin aku."
"Tapi.."
"Beneran deh aku gapapa."
Akhirnya minju menyerah dan hanya menuruti permintaan yujin itu.
"Jin."
"Hm ?"
"Kenapa ga bilang ?"
"Bilang apa ?"
"Tentang chani yang sebenernya jadi dalang di balik foto itu."
"Gimana mau bilang ? Kamu liat muka aku aja ga mau kan ?"
Minju langsung terdiam, seketika Minju merasa sangat bersalah jika mengingat kejadian itu.
"Maaf."
Genangan air sudah memenuhi mata minju ketika dirinya mengucapkan permintaan maaf kepada yujin. Satu kali kedip saja buliran air itu bisa dengan mudahnya tumpah.
"Hey, jangan nangis dong, aku bisa bayangin gimana perasaan kamu waktu itu. Jadi wajar aja kalau kamu marah, atau bahkan benci sama aku."
"Maafin aku jin.. hiks.. hiks.."
Minju terisak sambil menundukkan kepala namun tangannya masih menggenggam tangan yujin.
"Ju."
Karena panggilan dari yujin itu, akhirnya minju mengangkat kepalanya untuk menatap yujin.
"Sini deh."
Minju tampak bingung ketika melihat yujin menepuk-nepuk tempat di sebelahnya.
"K-kenapa ?"
"Aku ga bisa berdiri buat meluk kamu, jadi kamu yang ke sini ya."
Minju langsung ngeblank gaes, karena masih ga bisa mencerna dengan baik omongan yujin itu.
"Kok bengong sih ? Sini."
Yujin kembali meminta minju untuk tidur di sebelahnya.
"E-emang cukup tempat tidurnya ?"
"Badan kita segede apa sih ? Pasti cukup kok cantik."
Akhirnya mau tidak mau dan dengan senang hati minju hanya menuruti perintah dari mantan kekasih yang mungkin sebentar lagi akan kembali menjadi kekasihnya.