Author pov.
Malam ini, Choi Yena sedang berada di rumah sang kekasih sekedar untuk menghabiskan waktu mereka bersama.Yena sedang duduk si sofa kamar Yiren sambil sibuk bermain pubg dengan posisi Yiren tiduran di pahanya.
"Sayang." Yiren memanggil yena yang sejak tadi sibuk bermain game dengan cara memainkan pipi yena.
Pokoknya pipi yena udah macem slime lah, karena dari tadi sama yiren dielus-elus, ditarik-tarik, ditusuk-tusuk. Tapi karena yena bucin, jadi dia ga marah sama sekali sama kelakuan pacarnya itu.
"Apa sayang ?" Jawab yena tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel di tangannya itu.
"WOY BANGSAT SI CECEP TOLOL BANGET ANJING! MATA LO DI MANA SIH ?! ITU MUSUH DI DEPAN MATA BISA-BISANYA GA TAU!"
Baru saja yiren hendak berbicara, dirinya dibuat terkejut oleh umpatan-umpatan yang ke luar dari mulut kekasihnya itu.
"Eh astaga maaf sayang maaf, gara-gara si cecep nih."
Yena yang menyadari ekspresi terkejut yiren itu langsung mengusap lembut pipi sang kekasih sambil meminta maaf.
"LAH KOK JADI GUE ANJING ?! KAN LO YANG NYURUH GUE BUAT KE LUAR GEDUNG DULUAN!"
Terdengar suara chaeyeon yang tampak tidak terima dengan ucapan yena tadi.
"Sayang, kamu ke sini cuma mau ngegame ?"
"Eh gue off duluan ya."
Yena yang sangat paham bahwa yiren sudah mulai tidak mood itu langsung memutuskan untuk ke luar dari gamenya.
Yena berhasil dibuat gemas ketika melihat yiren sudah memanyunkan bibirnya seperti anak kecil.
"Duh gemes banget."
*cup
"Iihh ga usah cium-cium aku, ciuman aja sana sama game."
"Hahahaha maaf deh maaf sayang, jangan ngambek ya. Masak bidadari aku cemburu sama game sih ?"
"Ish! Ya udah cium lagi kalau gitu!"
Yena malah semakin dibuat gemas dengan tingkah sang kekasih.
Karena se kesal-kesalnya yiren dengan yena, yiren selalu saja tidak akan pernah bisa benar-benar marah dengan kekasihnya itu.*cup
*cup
*cupMasih dengan keadaan yiren tiduran di pahanya, yena memberikan beberapa kecupan di bibir yiren.
"Udah tuh, mau lagi ga ?" Tanya yena sambil memberikan tatapan menggoda.
Yiren tidak menjawab, melainkan malah bangkit dari posisinya lalu sedikit menarik hoodie yang sedang dipakai oleh yena dan menempel lah bibir mereka.
Kali ini bukan sekedar kecupan biasa, karena mereka benar-benar berciuman layaknya sepasang kekasih.
Setelah berciuman, yena menyentuh pipi kanan yiren lalu diusapnya dengan lembut.
"Sayang, kalau aku mau jadi orang egois boleh ga ?"
Yiren langsung mengerutkan dahinya karena merasa bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh yena itu.
"Egois buat ?"
"Buat kamu."
"Buat aku ?"