29

1.3K 201 117
                                    

Author pov.
Yeji baru saja menginjakkan kaki di rumah ryujin karena hari ini mereka ada latihan bersama lagi.



"Yang lain udah pada dateng ?" Tanya yeji ketika mereka sedang berjalan bersama menuju ke ruang latihan dance khusus yang ada di rumah ryujin.

"Belum, Minju doang."

"Oh, sama si anjing ?"



Ryujin yang mendengar pertanyaan yeji itu langsung menghentikan langkahnya dan tentu saja diikuti oleh yeji.



"Kenapa berhenti ?"



Yeji yang memang belum tau tentang berita yujin dan minju itu tampak bingung.



"Ji, lo jangan pernah bahas tentang yujin lagi ya di depan minju."



Tentu saja yeji langsung mengerutkan dahinya karena merasa sangat bingung dengan maksud di balik perkataan ryujin itu.



"Lah ? Kenapa ?"

"Mereka udah bubar."

"Bubar ? Apanya yang bubar ? Emang mereka abis gerak jalan kok bubar ?"

"Orang se-bego lo kok bisa dapet beasiswa sih ? Heran gue."

"Ya lo ngomongnya setengah-setengah, siapa yang bisa paham coba."



Kita bisa paham kok ji, mungkin lo nya aja yang kepinteren sampe-sampe jatohnya bloon.



"HUBUNGAN MEREKA YANG BUBAR ANJING! Naik darah gue lama-lama temenan sama lo."

"Eyy jangan bercanda lah, gue tau lo hobby ngeprank, tapi ga kayak gini juga bercandanya."



Karena udah capek sama ke bloonan yeji, akhirnya tanpa bacot-bacot lagi ryujin langsung nunjukin foto yang kemarin rame banget diomongin anak-anak kampusnya.



Yeji yang awalnya tidak percaya dengan perkataan ryujin seketika langsung membelalakkan mata saat melihat foto itu



"Anjing, ini seriusan ?! Bukan photoshop kan ?"

"Mana bisa gue ngedit foto cipokan gini bangsat. Kalau bisa dari kemarin-kemarin foto gue udah gue edit sama selena gomez."

"Ini si anjing otaknya di mana sih ? Udah dapet yang perfect kayak minju masih kurang aja."

"Entahlah, dijual kali, eh lo tolong temenin minju dulu ya. Gue mau nunggu anak-anak yang lainnya dulu karena mereka ga bakal berani masuk kalau ga sama gue."



Karena yeji baik hati, jadi dia cuma nurutin perintah sahabatnya itu, dan akhirnya mereka pergi ke arah yang berlawanan.



*ceklek



Dengan sangat hati-hati yeji membuka pintu dan berjalan memasuki ruangan dance milik ryujin itu.



Dari kejauhan, yeji dapat melihat minju sedang duduk di atas sofa dengan keadaan kepala tertunduk sambil menutup mukanya menggunakan kedua tangan. Ciri-ciri orang yang sedang menangis tapi tidak ingin bersuara.

Entah kenapa melihat minju yang seperti itu membuat dada yeji ikut terasa nyeri. Yeji seakan bisa merasakan rasa sakit yang minju rasakan saat ini.



Saat sudah berada di hadapan minju, yeji langsung berlutut agar bisa menatap wajah minju yang saat ini sedang mengahadap ke bawah.



"Y-yeji.."



Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang