7

2.3K 265 32
                                    

Author pov.
Sejak pulang dari kampus, minju tidak bisa beralih sebentar saja dari kertas-kertas di hadapannya, padahal saat ini sudah pukul tujuh malam.
Namun bunyi sebuah panggilan masuk dari handphone minju berhasil mengalihkan pandangannya dari tumpukan-tumpukan kertas itu.



Puppy Ahn🐶 is calling you..



"Apa sayang ?" Masih sambil membolak-balikkan kertas di hadapannya, minju menjawab panggilan telfon dari sang kekasih.

"Kamu lagi di mana ?"

"Di rumah nih ngerjain tugas ga selesai-selesai."

"Oh pantes dari tadi aku chat ga dibales-bales, udah makan belum ?"

"Astaga maaf aku ga sempet liat handphone sayang. Jangankan makan, mau ke kamar mandi aja ditunda terus."

"Ya tapi kan harus tetep makan sayang."

"Iya bentar lagi ya."

"Yah sekarang dong, kamu pasti belum makan kan dari tadi siang ?"

"Dikit lagi sayang, beneran deh dikit lagi. Aku takut tugasnya ga selesai, mana deadlinenya besok."



*ceklek



Minju yang mendengar pintu kamarnya itu tiba-tiba terbuka langsung menoleh.



Di sana, di ambang pintu, Ahn Yujin sudah berdiri sambil menunjukkan senyumannya yang sangat menawan.



"Makan dulu ya sayang, aku udah bawain makanan nih."



Senyuman di bibir minju langsung merekah saat melihat sang kekasih datang. Padahal sejak tadi minju tidak bisa tersenyum sedikitpun karena penat dengan tumpukan tugas-tugas itu.



Yujin berjalan mendekati minju yang masih duduk di depan meja belajar tanpa menghilangkan senyumannya.



"Ihh kenapa ga bilang sih kalau mau ke sini ?"



Minju yang masih dalam keadaan duduk, memeluk yujin yang saat ini sudah berdiri di handapannya.



"Tadi sebenernya aku udah ke sini, tapi eomma ngasih tau katanya kamu dari tadi siang nugas terus sampe belum makan. Ya udah deh aku pergi dulu buat beli makanan terus balik lagi ke sini."
Yujin berucap sambil mengusap lembut kepala minju yang sedang bersandar di perutnya karena minju masih memeluknya.

"Seriusan ?"

"Iya, aku takut kamu sakit kalau yang diurusin tugas terus tapi kesehatan engga."



Minju mendongakkan kepalanya lalu menatap yujin.



"Aku boleh nangis ga sih ?"

"Kenapa ? Tugasnya banyak banget ? Aku bantuin ya, tapi jangan nangis."

"Bukan, aku terharu aja karena punya pacar se-sayang dan se-perhatian ini sama aku."



Yujin yang melihat mata minju mulai berkaca-kaca itu malah tersenyum, senyum yang bisa membuat hati siapapun merasa tenang ketika melihatnya.



Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang