Author pov.
Pagi ini, lagi-lagi seluruh anak fakultas seni dikumpulkan oleh Dekan mereka di aula kampus."Selamat pagi anak-anak." Hal utama yang selalu diucapkan oleh para dosen untuk menyapa anak murid mereka.
"Pagi pak." Jawab mereka dengan kompak.
"Pagi ini bapak mengumpulkan kalian di sini karena ada beberapa hal yang harus bapak bahas dengan kalian."
"Ah bapak mah bilangnya selalu beberapa tapi nyatanya bejibun."
Ga usah bertanya-tanya lagi siapa yang ngomong, karena ga ada anak lain yang akhlaknya dijual kecuali Yena.
"Ya sudah kalau kamu ga mau dengerin boleh ke luar yena."
"Eh astaga saya kan cuma bercanda pak. Jangan terlalu serius gitu dong pak. Katanya orang yang ga bisa diajak bercanda tuh sering terkena serangan stroke pak."
"Jadi kamu doain saya kena stroke yena ?"
"Aduh bukan gitu pak, saya tuh cuma ngasih tau semuanya, supaya kita bisa sama-sama terhindar dari serangan stroke."
Yiren sebagai pacar cuma bisa geleng-gelengin kepalanya karena ga tau lagi sama kelakuan pacarnya itu.
"Jadi, hal pertama yang akan bapak bahas itu tentang sponsor acara kita nanti, karena kebetulan kita sudah dapat beberapa sponsor. Tapi yang jadi masalah, ada satu brand besar dan ternama di Korea minta beberapa anak dari fakultas ini untuk jadi model iklan mereka."
"Lah kenapa ga diambilin dari anak-anak modelling aja pak ?" Tanya ryujin
"Karena ini acara fakultas kita ryujin, bukan fakultas lain. Dan iklan itu nanti akan ditampilkan di hari H acara kita."
"Ya udah sih pilih aja para top visuals pak. Kan kebetulan tiap taun yang menang anak-anak dari fakultas kita."
"Ah boleh juga saran kamu yena."
"Iya dong, saya gitu." Dengan sangat percaya dirinya yena membanggakan diri.
"Kalau begitu bapak akan memilih pemenang visual tahun pertama yaitu Sakura, tahun ke-dua Minju, dan tahun ke-tiga Wonyoung. Tapi bapak butuh dua orang lagi dari anak dance dan vokal.
Hmm..""Ya udah chaeyeon aja sih pak." Usul ryujin
"Jangan, chaeyeon terlalu swag, bapak butuh anak-anak yang girly."
"Bhaks! Bilang aja chaeyeon terlalu bedigasan pak, si bapak pake memperhalus kata-kata segala."
"Congor lo bacot lagi gue jepret nih ya."
Chaeyeon yang kebetulan sedang duduk di sebelah yena sudah bersiap-siap menarik karet di tangannya karena merasa kesal dengan perkataan sahabatnya itu.
"Eh eh chae bercanda chae astaga."
"Hmm..
Bapak pilih eunbi sama yuri saja, karena kita bakal butuh vokalis sama koordinator dance.""Hm mampus antek-antek lo ngumpul jadi satu, gelut-gelut dah tuh mereka." Kali ini giliran ryujin yang mencari masalah dengan chaeyeon.
Kalau kalian tanya yujin di mana, yujin ada, di sebelah mereka juga. Tapi dari tadi dia cuma diem sambil merhatiin minju dari kejauhan.
"Emang sponsor dari siapa sih pak kok tumben ribet banget ?"
"Ya karena ini brand besar yena."