13

1.8K 252 56
                                    

Author pov.
Kim Minju, baru saja sampai di kampus, dan tentunya seorang diri. Karena hari ini, lagi-lagi yujin menyuruh orang lain, yaitu sopirnya untuk mengantar minju.



Kebetulan sekali sekarang adalah hari rabu. Itu tandanya kelas minju ada mata kuliah yang sama dengan kelas yujin. Tentu saja hal itu membuat mereka harus berada di kelas yang sama.
Dan yang lebih kebetulan lagi, di saat minju hendak memasuki kelasnya, dari arah berlawanan minju melihat yujin.

Minju yang tadinya hendak menyapa yujin itu segera mengurungkan niatnya karena yujin berjalan melewatinya begitu saja seperti tidak menganggap keberadaannya.



Sakit yeorobun dicuekin sama gebetan sendiri.



Sudah hampir tiga tahun minju dan yujin menjadi sepasang kekasih. Dan baru kali ini yujin benar-benar kecewa dengan minju.



"Lah, tumben banget duduk sini ? Ga bucin ?"



Yena yang melihat yujin duduk di sebelahnya itu terheran-terheran karena biasanya yujin selalu duduk dengan minju.



Yujin tidak menjawab pertanyaan yena melainkan malah langsung meletakkan kepala di atas meja lalu memejamkan matanya.



"Dia kenapa sih ju ?"



Akhirnya yena memutuskan untuk menghentikan minju yang kebetulan lewat di hadapannya.



Sama halnya dengan yujin, minju malah menatap sejenak yujin yang sedang meletakkan kepala di atas meja, setelah itu pergi tanpa menjawab pertanyaan yena.



"Fix! Pasti lagi gelut nih, tapi ngomong-ngomong kenapa gue juga jadi ikut didiemin bangsat ?"



Si bebek malah ngomel-ngomel sendiri ga jelas padahal yujinnya ga peduli karena lagi tidur.









Setelah mata kuliah pada hari ini telah selesai, minju tidak langsung ke luar dari kelas. Minju menunggu sampai semua anak pergi terlebih dahulu.



"Yena."



Minju memanggil yena yang hendak membangunkan yujin dan memberi isyarat agar yena tidak melakukan itu.
Akhirnya yena hanya menuruti perintah minju dan pergi meninggalkan mereka berdua.



Setelah kelas itu sudah kosong dan hanya menyisakan mereka berdua, minju bangkit dari duduknya lalu mendekati yujin.



"Sayang, bangun dong."



Tentu saja yujin langsung membuka matanya karena terkejut mendengar suara dan sentuhan lembut minju di pipinya.



Yujin mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan tanpa berucap apa-apa.



"Jin aku mohon udahan ya kayak gininya sayang. Sakit banget tau, kamu bilang kamu ga mau nyakitin perasaan aku."



Minju memohon sambil menahan tangan yujin yang lagi-lagi hendak pergi untuk menghindarinya.

Yujin malah menatap minju dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Namun tidak ada kehangatan sedikitpun di dalam tatapan yang yujin berikan itu.



"Kenapa cuma aku yang harus jaga perasaan kamu ? Terus kamu gimana ?
Setelah kejadian kemarin aku sadar, ternyata selama ini kamu ga pernah peduli sama perasaan aku.
Bahkan sekarang yang kamu peduliin cuma perasaan kamu kan ? Kamu bahkan ga tanya atau sekedar pengen tau gimana perasaan aku setelah denger omongan kamu kemarin. Sakit ju, di saat aku bener-bener sayang dan takut banget kehilangan kamu, kamu malah ngatain aku kekanak-kanakan."



Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang