[Extra Part 1]

12K 429 129
                                    

Happy Reading:)
***

"Hiks hiks hiks"

"Udah yah, kita doain semoga candra selamat" ucap karin menenangkan.

"R-rin candra gak bakal tinggalin gue kan?"

"JAWAB RIN!"

"Iya dia gak bakal tinggalin lo" caca kembali menangis, sahabat dan keluarganya menatapnya sedih. Banyak sekali percobaan dalam hubungan mereka.

Cristin dan sari menangis dengan diam, caca baru saja sadar sekarang candra lagi.

Inti astor terdiam masih berharap ini mimpi. Sahabat mereka sedang berjuang disana.

Tak lama kekuarlah dokter membuka masker dan menatap keluarga candra.

"Syukur karena tembakan itu tidak terlalu dalam mengenai jantung, mungkin besok atau lusa baru dia sadar. Saya pamit, pasien akan dipindahkan di ruang vvip" ucap dokter itu, mereka mengehmbuskan napas lega.

Tak lama keluarlah candra yang ditidurkan dibrankar, tangannya diinfus para suster mendorong brankar ke ruang vvip.

"Kalian boleh melihat pasien, kami permisi" caca masuk kedalam dengan terburu-buru, dia berdiri dengan memegang tangan candra yang diinfus. Menangis duduk dikursi mencium berkali-kali telapak tangan candra.

"Makasih udah mau bertahan makasih" ucapnya terus menerus mencium telapak tangan candra.

Mereka memilih meningalkan caca disana, caca mengelus pipi candra lembut. Betapa sayangnya dia pada tuanangannya.

🐞🐞🐞🐞🐞

"Lo keterima di harvard, besok lo udah harus amerika ca" ucap karin, mereka bertiga sedang menemani caca makan dikantin. Mom, dad, mama, papa, dan sahabat mereka sudah pulang aldi juga.

"Candra belum sadar gue gak mau pergi sebelum dia sadar"

"Kan bilang besok dia sadar atau lusa ca, jadi kalau besok dia sadar lo terbang malam aja" ucap jessica, caca hanya diam.

"Gue ke candra" pamit caca, dia berjalan meningalkan karin dan jessica.

Masuk kedalam ruangan candra, tersneyum kecil. Mengecup kening candra terlebih dahulu baru duduk.

"Ayo sadar, besok aku udah harus ke amerika" ucap caca, mengelus telapak tangan candra yang tidak diinfus.

"Aku ngantuk, tidur dulu yah" ucap caca, lalu meletakan kepalanya ditelpak tangan candra. Tak lama nafasnya teratur tandanya dia sudah berada di alam mimpi.

🐞🐞🐞🐞🐞

Merasa ada elusan di kepalanya dengan lembut, nyaman tapi dia takut bahwa itu setan. Mengangkat kepelnya dan membuka mata, menatap seseorang yang mengelus kepalanya.

"Aku ganggu yah?" Tanyanya, caca mengeleng dia memeluk pria itu dan menangis.

"Jangan nangis sayang"

"Jangan tinggalin aku!"

"Ngak akan"

"Tidur kalau masih ngantuk"

"Gak ngantuk lagi, bentar mau cuci muka"

Cup

Caca berjalan masuk kekamar mandi, pria itu menatap kepergian caca dengab senyum senang.

CANDRA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang