🐰Eighty Six🐰

8K 364 104
                                    

Happy Reading:)
***

"Dad gak mau hubungan kalian hancur, silahkan kalian selesaikan tapi jangan sampai pertunangan ini berakhir. Opa oma kamu tidak memaksa mereka terserah kamu ca" ucap kenzo, candra, caca, dad, dan mom sedang berada dirumah keluarga bagaskara.

"Selesaikan semuanya dengan baik-baik" ucap dad lalu mengajak mom keatas.

Caca hanya diam sambil memakan steak buatan cristin, candra menatapnya tapi caca tak peduli.

"Lo pikir segampang itu gue maafin lo? Cih perjuangan lo cuman setengah" ucap caca, lalu meminum airnya. Dia menatap candra yang menatapnya.

"Aku gak bakal nyerah"

"Bagus deh, bikin gue gak kecewa lagi. Kalau gak berhasil yah terpaksa gue putuskan pertunangan ini. Terserah mom, dad, mama, dan papa yang gak terima keputusan gue" ucap caca menatap kedepan.

"Kamu nginap kan?" Tanya candra lembut, caca mengidihkan bahunya tak tau dia menatap candra.

"Nastar?" Tanya candra, caca menjawabnya dengan berdehem.

"Tunggu aku ambilin" ucap candra, sebelum pergi dia mengelus kepala caca lembut.

Caca hanya diam melamun memikirkan perkataan mom dan dadnya, apakah sudah cukup pembalasannya kepada tunagannya? Tapi sakitnya candra belum setara dengan sakit yang dia rasakan.

"Sayang" panggil candra mengagetkan caca, dia menatap candra yang memegang toples. Sepertinya cristin membuat nastar yang sangat banyak.

"Makasih" ucap caca menerima nastar dari candra, berjalan keatas lebih tepatnya kamar candra. Candra menatapnya dengan berdiri satu tangannya berada disaku celana selututnya.

Dia mengikuti caca menaiki tangga, malas menaiki lift. Lifr dirumahnya dipake saat buru-buru saja.

Sesampainya dikamar dia melihat pintu balkon yang terbuka, segera dia kesana melihat gadisnya yang duduk sambil memakan nastar. Dan satu lagi dia sudah menganti pakiannya.

"Kenapa yah gue bisa tunangan sama lo?" Tanya caca, lalu menatap candra yang juga menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa yah gue bisa tunangan sama lo?" Tanya caca, lalu menatap candra yang juga menatapnya. Pandangan mereka bertemu. Candra maju menunduk dihadapan caca, satu tangannya dia letakkan dimeja sebagai tumpuan. Caca bisa merasahkan hembusan nafas mint candra, untung dia sudah terbiasa.

"Karena ditakdirkan" ucap candra mengelus pipi caca lembut, dia mengecup kening caca dna menutup matanya membuat air matahnya jatuh.

"Lo nangis?" Tanya caca saat candra menjauhkan tubuhnya, candra tersenyum kecil menatap mata indah gadisnya.

"Ditanya tuh dijawab"

"Iya, kamu bisa elus pipi aku?" Tanya candra, dengan tangan getar caca mengelus pipi candra. Candra menutup matanya menikmati sentuhan lembut gadisnya.

CANDRA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang