Ternyata ...

253 40 8
                                    



"Dilihat dari stilenya sih, pasti dia mahasiswa baru." tambahnya.

Pria itu nampak berbalik melirik kearah tempat dimana Faiza dan Fadil berdiri kemudian melepaskan kacamata hitam yang semula bertengger manis dihidung mancungnya.

Faiza mengernyitkan dahinya saat melihat wajah tampan milik pria itu. Faiza merasa tak asing dengan pria itu, ia pernah bertemu dengannya tapi dimana?

"Oyyy, kok bengong?" seru Fadil sambil menepuk bahu Faiza.

"Ehh nggak, Aku lagi inget-inget kayanya Aku pernah deh ketemu sama itu cowok." ujar Faiza sambil mengetuk - ngetukan telunjuknya didagu.

"Siapa?" tanya Fadil penasaran. "Lupa! hehe..." Faiza terkekeh.

"Yehhh...." Fadil memutar bola matanya malas. "Tadi katanya mau ke kantin. Yuk!" ajak Faiza yang diangguki oleh sahabatnya. Dari pada sahabatnya marah, pikir Faiza.

Kantin nampak ramai seperti biasanya banyak Mahasiswa yang berlalu lalang. Ada yang baru masuk, ada pula yang sudah selesai makan.

Kini Faiza dan Fadil memilih duduk di bangku ujung dekat dengan taman kampus. Suasananya yang cukup damai membuat Faiza memilih berada disana. Sedangkan Fadil sedang sibuk dengan gawai ditangannya.

"Tadi katanya mau ke kantin, laper. Sekarang malah main handphone." sindir Faiza, Fadil yang sadar disindir sahabatnya pun mendongakkan kepalanya menatap wajah Faiza yang sedang memberengut.

"Hehe.....maaf, Mama Aku tadi chat. Katanya nanti sebelum pulang disuruh ke Minimarket dulu." jelas Fadil, Faiza hanya ber oh ria sambil manggut-manggut.

"Kamu mau pesen apa?" tanya Fadil setelah memasukan gawainya kedalam tas. "Mmm...Kamu sendiri mau pesen apa?" bukannya menjawab Faiza malah balik tanya.

Fadil memutar bola matanya malas "Ribet ya, cewek kalo ditanya malah tanya balik." ujar Fadil sambil memberengut, Faiza mengernyit bukankah dia juga perempuan?

"Dih, emang Kamu bukan cewek emang?" Faiza berdecak sebal. "Iya yah, eh tapi Aku mah nggak kaya Kamu. Kalo ditanya tinggal jawab aja Faiza apa susahnya si?" gerutu Fadil.

"Ck,terserah" rajuk Faiza.

"Tuh kan, udah kaya doi yang lagi ngambek aja" sela Fadil.

"Yaudah, Aku mau pesen bakso nya satu sambelnya yang banyak. Ehh, sedikit deh gak usah banyak-banyak."

"Minumnya?"

"Samain aja sama punya Kamu," jawab Faiza diakhiri dengan senyum manisnya.

"Yaudah Aku pesenin dulu, ya?" setelah itu Fadil  melenggang pergi untuk memesan makanan ke Ibu kantin.

Sambil menunggu pesanan datang Faiza membuka Handphonenya kemudian menghidupkan data selulernya agar bisa menjelajah medsos miliknya.

Saat data dihidupkan banyak notifikasi bermunculan terutama di Whatsapp dan Instagram miliknya. Sebelum membuka Instagram Faiza membuka Whatsaap terlebih dahulu. Pesan Fahri berada paling atas di beranda Whatsapp miliknya. Dengan cepat Faiza membuka pesan itu.


'Abang geblek'

Dek, dimana?

Dikantin

Tak lama kemudian muncul balasan dari Fahri.

Kalau udah gak ada kelas, pulang.

Izinkan Aku Bercadar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang