SUDAH DIREVISI
Langit terlihat sangat biru, matahari menyorot lumayan terik, sudah pasti panasnya sangat menyengat.
Keenam muda-mudi ini sama sekali tidak patah semangat untuk pergi menimba ilmu.
Diriwayatkan dalam shahihain , dari sahabat Mu'awiyah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu' alaihi wa sallam bersabda:
“ Barangsiapa yang Allah kehendaki tetapkan, maka Allah akan memberikan kefaqihan (pemahaman) agama. “( Muttafaqun 'alaihi )
Dari Abi Darda r.a Ia berkata,saya mendengar Rasullulah Saw.Bersabda :"Bagi siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu,maka Allah akan memudahkan jalannya ke surga.Sesungguhnya para Malaikat meletakan sayapnya(memanyungkan sayapnya)kepada penuntut ilmu karena senang(rela)dengan yang ia tuntut."
(HR.Ibnu Majah)Faidah Pertama
Bahwasanya segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Tidak ada satu kejadian pun kecuali pasti dikehendaki oleh Allah. Setiap karunia, nikmat, dan mempersembahkan yang diperoleh hamba semuanya berasal dari Allah. Allah Ta'ala berfirman:وَمَا تَوْفِيقِي إِلاَّ بِاللّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
“ Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali . (Huud: 88)
Faidah Kedua
Hadits ini menunjukkan tentang tentang pentingnya tawakal kepada Allah dan meminta pertolongan hanya kepada-Nya. Rasul shallallahu ‘alaiahi wa sallam bersabda :احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
“Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah kepada Allah, dan jangan malas (patah semangat).” (HR. Muslim)
Apapun akan mereka lakukan jika untuk kebaikan, seharusnya mereka sudah sampai tiga puluh menit yang lalu. Tapi, karena sebuah insiden akhirnya mereka harus terlambat.
Seharusnya bisa saja Raihan dan Fahri sampai lebih cepat, tapi mereka mana mungkin membiarkan seorang wanita harus mengganti ban mobilnya yang bocor. Akhirnya mereka memutuskan untuk terlambat bersama-sama.
Dua mobil berwarna hitam dan satu lagi berwarna putih nampak sudah memasuki pelataran mesjid, banyak kendaraan yang terparkir disana. Suara pengeras suara pun nampaknya sudah terdengar sudah pasti kajian telah dimulai setengah jam yang lalu.
Ke enamnya buru-buru keluar dan memisahkan diri karena tempat Ikhwan dan Akhwat memang dipisah.
Faiza dan teman-temannya sudah masuk ke barisan yang didominasi oleh perempuan, tapi sayangnya mereka duduk dibelakang karena tidak ada tempat lagi selain disana. Mau tidak mau mereka harus menerimanya dan duduk disana. Tapi beruntungnya suara penceramahnya lumayan terdengar jelas, jadi mereka bisa mendengarnya dan mencatat materi jika ada yang perlu dicatat.
"Ada yang menutup dari kepala sampai kaki, yang nampak cuma biji matanya saja. Semuanya ditutup, ini yang paling afdol. Mantap.
"Tapi ada yang gak sanggup, 'Pak ustazd?, 'Kau kenapa tak pakai cadar?, 'Saya pernah coba pakai cadar tapi susah napasnya." jamaah nampak riuh tertawa, sedangkan Faiza dan teman-temannya masih pokus menyimak isi ceramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Bercadar (END)
Teen Fiction#Karya 1 "Ayah?"Ucapku. "Mmmm...Apa Sayang?" jawab Ayahku. "Mmmm...Ayah apakah Aku boleh memakai cadar?" tanyaku, ku lihat raut wajah Ayah. "Apa? Apa hijab lebarmu itu belum cukup?" Ayahku menatap tajam kearahku. "Aku hanya ingin menyempurnakan pak...