'Sudah Direvisi!'
"Walaupun dosa kita sebanyak buih dilautan, dan sebanyak pasir di alam semesta. Ingatlah bahwa pintu taubat Allah seluas langit dan bumi"
^^^^^^^^^^
Jam menunjukan pukul 12.00 siang dimana saatnya matahari sedang terik teriknya, terik matahari begitu menyengat, bagi siapapun yang berada dibawahnya, pasti tidak akan kuat berlama-lama, sebagian besar orang pasti akan memutuskan untuk berteduh begitupun dengan seorang gadis remaja berumur 18 tahun yang baru saja turun dari sebuah angkutan kota atau sering kita sebut angkot.
"Gila, panas banget bisa item nih kulit aku." gerutunya sambil berjalan mencari sebuah pohon agar ia bisa beristirahat sebentar dibawahnya.
"Gak ada orang yang baik apa? Yang mau nganterin aku gitu kerumah....hufh." tambahnya yang mulai kesal.
Karena sudah tak kuat lagi akhirnya ia memutuskan untuk meneduh sebentar di bahu jalan tepatnya di sebuah kursi yang terdapat dibawah sebuah pohon rindang.
Semilir angin nan sejuk membuat kerudung yang ia pakai sedikit tersingkap.
"Masyaallah, adem banget." gumamnya.
Setelah ia rasa cukup puas, karena rasa lelahnya pun sudah sedikit berkurang ia berniat melanjutkan perjalannya agar segera sampai dirumahnya. Kali ini tidak ada yang menjemputnya hingga ia terpaksa harus berjalan kaki ke rumahnya yang lumayan jauh dan sudah pasti sangat menguras tenaga. Rumahnya ada didalam komplek yang lumayan agak jauh dari gerbang komplek.
Tapi baru saja selangkah tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya, sialnya orang itu sedang memegang minuman. Karena beradu cukup kencang akhirnya minuman yang di pegang orang itu mendarat mulus di kerudung dan baju putih abu milik gadis itu.
"Astaghfirullah." ucapnya sambil menepuk-nepuk bajunya yang terkena tumpahan minuman orang itu.
"Maaf ukhty ana gak sengaja." ucap orang itu sambil membantunya membersihkan baju.
"Iya gak apa-apa ukhty, mungkin aku juga yang jalannya gak hati-hati jadi nabrak deh." jawabnya sambil tersenyum walaupun hatinya terasa sedikit kesal.
"Sekali lagi maaf Ukhty ana gak sengaja." ucapnya lagi sambil mengatupkan kedua tangannya.
"Iya gak apa-apa kok." balas gadis itu.
"Makasih ya Ukhty." ucap orang itu.
"Selow ukh" jawab gadis itu. "Ouhh iya Ukhty namanya siapa?" tambahnya.
"Aisyah ukh, ukhty sendiri?" jawabnya sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman.
"Nama aku Faiza Tazkiya." ucap gadis itu sambil menerima sodoran tangan dari Aisyah.
"Masyaallah bagus sekali namanya" ucap Aisyah.
"Ukhty juga." jawab gadis itu. "Aku panggilnya Aisyah aja, ya?"
"Tafadhol ukh. "
"Ya Allah adem banget liat yang bercadar," gumam Faiza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Bercadar (END)
Teen Fiction#Karya 1 "Ayah?"Ucapku. "Mmmm...Apa Sayang?" jawab Ayahku. "Mmmm...Ayah apakah Aku boleh memakai cadar?" tanyaku, ku lihat raut wajah Ayah. "Apa? Apa hijab lebarmu itu belum cukup?" Ayahku menatap tajam kearahku. "Aku hanya ingin menyempurnakan pak...