'Sudah di Revisi'
"Luruhnya Rindu hanya dengan Temu"
^^^^^^^^^^
Selesai sudah Faiza berjuang. Ya, berjuang mati - matian demi mendapatkan nilai yang memuaskan Ia hanya ingin melihat orang tuanya bangga, agar Ia bisa masuk keperguruan tinggi impiannya juga. Faiza sudah menyelesaikan ujian kelulusannya, Ia hanya tinggal menunggu hasil ujian itu keluar.
Biasanya sepekan setelah ujian siswa dan siswi kelas akhir bisa terbebas dari kegiatan setelah sebulan terakhir dipadatkan oleh kegiatan - kegiatan yang menguras tenaga juga otak mereka, waktu luang ini biasanya digunakan oleh Kakak - Kakak dari Universitas mereka masing - masing untuk mempromosikan Universitas mereka.
Seperti saat ini disebuah Sekolah Menengah Atas tempat Gadis itu menimba ilmu. Banyak sekali para Mahasiswa baik Mahasiswi yang berlomba - lomba mempromosikan Universitas mereka mulai dari membagikan brosur, acara pertunjukan dari masing - masing Universitas dan masih banyak lagi. Tentunya mereka lakukan agar Adik - Adik kelas mereka tergiur dan tertarik akhirnya memutuskan untuk masuk ke Universitas tempat mereka menimba ilmu.
Dari sekian banyak Universitas yang ada di kota Bandung Ia sangat tertarik dengan Universitas Islam Bandung atau lebih dikenal dengan nama UNISBA. Universitas swasta yang didirikan pada tanggal 15 November 1958 inilah yang berhasil menarik hati Faiza, selain pasilitasnya yang cukup memadai terlebih Universitas ini begitu mengedepankan Agama Islam dalam pelajarannya sesuai dengan namanya UNISBA (Univeritas Islam Bandung).
"Dek, silahkan dilihat - lihat dulu brosurnya!" tawar Kakak Mahasiswa kepada dua Gadis cantik yang sedang duduk dibalkon depan kelas mereka.
"Makasih, Kak." jawab Faiza dengan sopan sambil menerima kertas brosur yang diberikan Mahasiswa itu.
"Dil, Kamu tertarik gak sama Universitas ini?" tanya Faiza sambil melihat Sahabatnya yang sedang fokus membalik - balikan lembar brosur.
"Mmmmm..., gimana ya, Aku kurang minat sih, Za."
"Aku juga." jawab Faiza "Tapi..,Aku tertarik ke UNISBA" tambahnya.
"Nah.., Aku juga." jawab Fadil antusias.
"Tapi, untuk masuk kesana itu nilainya harus tinggi. Aku takut nilai ku enggak sampai target." ucap Fadil lesu.
"Jangan pesimis dulu kita 'kan udah berjuang, kita tinggal perbanyak doa aja sekarang." jawab Faiza berusaha memberi semangat kepada Sahabat karibnya itu.
"Aamiin Insyaallah ya, Za." ucapnya sambil tersenyum.
***
"Assalamu alaikum, semuanya." sapa Pria paruh baya yang bergelar Dosen saat memasuki ruangan tempatnya mengajar.
"Waalaikum salam, Pak." jawab Mahasiswa dan Mahasiswi bersamaan.
"Anak - anak hari ini kita ada jadwal buat mempromosikan Univ kita disalah satu Sekolah Menengah Atas di daerah Bandung, Bapak minta perwakilan dari kalian untuk turun langsung ke sekolah itu." pinta Pak Dosen yang bernama Firman itu.
"Baik, Pak."
"Yasudah, karena Bapak harus ngajar dikelas yang lain, Bapak rasa kalian juga sudah mengerti. Bapak permisi, tolong jaga nama baik Univ kita, ya?!" ucapnya "Makasih, assalamu alaikum." tambahnya, kemudian meninggalkan ruangan yang berisi Mahasiswa dan Mahasiswi itu.
"Waalaikum salam." jawab mereka serentak.
Perwakilan dari Univ ini sedikitnya mengerahkan Sepuluh orang Mahasiswa enam laki laki dan empat perempuan yang ditugaskan untuk mempromosikan Univ mereka sekaligus memaparkan apa saja yang dimiliki atau yang ada di Univ mereka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Bercadar (END)
Ficção Adolescente#Karya 1 "Ayah?"Ucapku. "Mmmm...Apa Sayang?" jawab Ayahku. "Mmmm...Ayah apakah Aku boleh memakai cadar?" tanyaku, ku lihat raut wajah Ayah. "Apa? Apa hijab lebarmu itu belum cukup?" Ayahku menatap tajam kearahku. "Aku hanya ingin menyempurnakan pak...