Matahari sudah tergelincir sempurna, sebentar lagi azan asar berkumandang. Seorang Gadis sedang mematung diambang pintu sebuah kelas, Ia sedang menunggu seseorang disana.
"Za?" panggilnya.
"Udah?" tanya Faiza, dan Fadil menganggukan kepalanya.
"Maaf ya Za, Aku gak bisa nganterin. Aku doain semoga rencana Kamu berhasil."
Faiza menyunggingkan senyumnya seraya menganggukan kepalanya, "Nggak pa pa kok Dil, Iza bisa sendiri." tuturnya.
"Yaudah, Aku duluan ya?" Faiza mengangguk.
"Iya, hati hati."
"Assalamu alaikum,"
"Waalaikum salam,"
Faiza berjalan gontai menuju Kelas Kakaknya, Tapi Fahri sudah berada dihadapannya. Faiza berucap syukur dalam hati karena Ia tidak perlu membuang - buang banyak tenaga untuk menemui Fahri dikelasnya.
"Assalamu alaikum,"
"Waalaikum salam," jawab Faiza.
"Dek, Kakak ada kelas lagi. Maaf ya, atau Kamu mau tungguin Kakak aja?"
Faiza mendengus pelan, "Iza kesana sendiri deh." putus Faiza, Fahri tersenyum miris Ia takut Adiknya marah.
"Beneran?" selidiknya.
Faiza mengangguk, "Iya."
Tring.....
Suara notification handphone, Fahri segera melihatnya. Ternyata sumber suara itu berasal dari sebuah aplikasi berwarna hijau, Fahri menekan bar chat teratas yang berisikan chat grup kelas.
Ridwan
Assalamu alaikum guys, Gue dapet info dari Pak Amar katanya beliau gak bisa masuk.Raka
Berarti udah gak ada kelas ya?Jaki
Ya, iyalah Bambang.Raka
@Jaki heh jambul unta, nama Gue bukan Bambang.Selfie
Heh, kalian malah ribut. Balik sono nanti dicariin Emak.Ilma
Wes....wess.....jangan ribut, kalau berantem boleh.Fahri menggeleng gelengkan kepalanya saat membaca perdebatan unfaedah teman - temannya itu.
Kemudian Fahri tersenyum karena tidak ada kelas sore ini, jadi Ia bisa mengantar Adiknya untuk mengambil handphone.
"Kak?" panggil Faiza.
Fahri mendongak kemudian memasukan handphonenya kedalam saku celananya.
"Yuk?" ucap Fahri sambil menarik pergelangan tangan Adiknya.
Faiza bingung bukannya Fahri ada kelas?
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Bercadar (END)
Ficção Adolescente#Karya 1 "Ayah?"Ucapku. "Mmmm...Apa Sayang?" jawab Ayahku. "Mmmm...Ayah apakah Aku boleh memakai cadar?" tanyaku, ku lihat raut wajah Ayah. "Apa? Apa hijab lebarmu itu belum cukup?" Ayahku menatap tajam kearahku. "Aku hanya ingin menyempurnakan pak...