04

557 133 39
                                    

Haechan meregangkan seluruh tubuhnya, hari sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, ia baru saja selesai makan malam bersama Johnny dan Yuta-teman kerja Johnny- setelah sebelumnya menonton intrograsi tersangka.

"Kerja bagus, Chan."

Haechan membusungkan dadanya, membuat Johnny terkekeh dan membuat Yuta mendengus kesal, merasa menyesal sudah memuji bocah itu.

"Kau juga Yuta, kerja bagus, kau membuat tersangka tak berkutik saat kau introgasi."

"Tersangka itu ketakutan, tampang om lebih terlihat seperti preman, daripada seorang polisi."

Yuta lantas menjitak keras kepala Haechan, membuatnya berteriak kesakitan di tengah lampu merah.

"Ish, kasar banget, kasus kekerasan pada anak dibawah umur!"

Johnny mengeraskan tawanya.

"Tapi Yuta benar, terima kasih sudah membantu penyelidikan, sejak awal aku sudah curiga itu bukan kasus bunuh diri, tapi kepolisian terus bersikeras bahwa tidak ada lagi yang perlu diselidiki."

Haechan merengut, menatap ke arah luar jendela.

"Kepolisian menyebalkan sekali, sama seperti pak Doyoung."

Dua orang dewasa disana menatap si bocah heran, "pak Doyoung? wali kelasmu kan?" Haechan mengangguk, "ia menyebalkan sekali, 'itu kasus bunuh diri, tidak ada apa apa' halah, aku akan menyombongkan jidatku padanya besok saat kasus tadi diberitakan."

Johnny menggeleng maklum, lain dengan Yuta yang masih mengernyit, seperti sedang berpikir.

"Doyoung yang kau maksud itu Kim Doyoung? Adik dari Kim Gongmyung?"

Haechan mengangguk, "Om kenal?" Yuta menggeleng, "Tidak juga, pernah berjumpa dengannya beberapa kali saat bertemu dengan Gongmyung."

Kali ini Johnny yang mengernyit, "Gongmyung siapa?" Memancing tatapan terkejut dan pekikan tak percaya dari Haechan.

"Yang benar saja, om?!"

"Kau baru keluar dari goa atau gimana, John?!"

Johnny mencebikkan bibirnya, "gak gitu juga kali."

Yuta dan Haechan menggelengkan kepala mereka sembari berdecak, kompak sekali kalau urusan menistakan Johnny.

"Jadi? Gongmyung siapa?"

"Asistennya Lee Soo Man."

"Oh!" Kedua bola mata Johnny membulat, "Lee Soo Man, detektif terkenal itu?" Keduanya mengangguk. "Aku tidak tahu ia punya asisten."

"Padahal lumayan sering masuk berita televisi, tapi tidak disebutkan sih kalau ia asisten detektif." Balas Haechan, Johnny mengangguk mengerti.

"Jadi, ia kakak dari gurumu, Chan?"

"Iyaa. Anehnya, pak Doyoung itu skeptis sekali padaku, padahal kan kakaknya juga mirip sepertiku. Aku yakin mereka berdua pasti sering bertengkar." Sungutnya.

Yuta hanya diam menyimak, lalu Johnny kembali bertanya.

"Lalu? Apa ia juga ikut pensiun seperti Lee Soo Man?"

Haechan mengangguk, "tapi keberadaan keduanya tidak diketahui hingga saat ini. Mereka menyembunyikan diri. Ah! apa jangan-jangan mereka sedang bersembunyi dari oganisasi kejahatan seperti black organization atau meiousei, ya?"

Johnny menepuk kepala Haechan, terkekeh setelahnya, "Jangan berkhayal, kau terlalu banyak membaca komik detektif, Chan, bisa jadi mereka hanya ingin menghindari liputan wartawan. Keduanya kan pasti terkenal sekali."

Rentetan Cerita [Lee Haechan ft. Kim Doyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang