Kecelakaan tunggal, itu yang ia ketahui saat sudah menyusul ke rumah sakit tempat Doyoung di rawat. Untungnya luka dari guru satu itu tidak begitu parah, tidak sampai harus di operasi dan dinyatakan koma.
"Saya jatuh karena saya melamun, bukan karena di senggol seperti kejadian pak Heechul, jadi kalian tenang saja."
Tentu saja sebagai anak murid yang baik dan perhatian, Haechan mendatangi Doyoung ke rumah sakit, sempat membuat Doyoung senang karena kepedulian anak muridnya yang satu itu, tapi lalu sadar kalau Haechan nampaknya datang untuk penyelidikan.
"Memangnya pak Doy mikirin apa sih sampe kecelakaan gitu?" Tanya Haechan sambil memakan apel milik Doyoung yang baru saja di potongkan oleh Shotaro.
Renjun menggeplak kepala Haechan seketika.
"Tidak ada, bukan hal yang begitu penting."
"Bohong tuh bohong, gak mungkin gak begitu penting kalo sampe pak Doyoung yang begitu luar biasa hati-hati dalam berkendara aja sampe kecelakaan." Balas Jaemin.
Dibalas anggukan oleh yang lain.
"Spill dong pak, yuk, kami bersedia bermalam disini kok untuk mendengarkan."
Kali ini Renjun menggeplak kepala Yangyang.
"Besok sekolah, bodoh."
"Tidak ada, bukan apa-apa, bapak serius, sekarang kalian pulang, belajar."
"Yaaaahhh."
"Yaudah deh, kami pamit ya pak." Ucap Hendery.
"Mabar kuy, Identity V." Ajak Xiaojun.
"Kuylah."
"Ekhem, belajar anak-anak."
Lelah Doyoung tuh.
Selepas semuanya keluar, Doyoung menghela napas, tadi rada kaget juga karena kedatangan murid kelas lain. Dilihatnya ponselnya yang rusak, padahal tadi ia ingin mengecek pesan masuk yang satunya, tapi yasudahlah.
"Haechan?"
Keningnya mengernyit kala anak didiknya yang bandel luar biasa itu kembali masuk ke ruangan, sendirian, dengan raut wajah serius. Doyoung jadi gugup sendiri.
"Sampai sekarang aku masih bertanya-tanya, kenapa pak Doyoung begitu tidak menyukai detektif,"
Haechan masih berdiri di depan pintu masuk, bersandar, berlagak keren sepertinya.
"Padahal om Gongmyung, kakaknya pak Doyoung adalah asisten Lee Soo Man. Tapi pak Doyoung tidak menyukai pekerjaan detektif, seakan-akan kami para detektif adalah orang-orang bodoh."
Haechan menatap Doyoung yang juga menatapnya, raut gurunya itu masih datar, tapi ada kemarahan yang tersirat disana, lebih dari yang biasanya.
"Pak Doy seringkali meremehkanku, pekerjaanku. Om Yuta, kenalanku dari kepolisian menunjukkan gelagat aneh saat aku menyebutkan nama pak Doyoung, begitu pula dengan pak Doy hari ini, bapak terlihat lebih marah dari biasanya."
Haechan beranjak dari posisi bersandarnya.
"Instingku berkata kalian berdua berkaitan, mungkin melalui om Gongmyung, tapi kemarahan yang pak Doy berikan begitu tidak beralasan."
Ia membuka pintu, berniat pulang.
"Jadi kusimpulkan, om Gongmyung mungkin tewas dalam penyelidikan dan om Yuta terlibat di dalamnya. Sebagai seorang detektif, aku akan menyelidiki kasus tersebut."
Lalu menghilang di balik pintu. Menyisakan Doyoung yang menarik napas panjang, mencoba menenangkan gejolak di dadanya.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Rentetan Cerita [Lee Haechan ft. Kim Doyoung]
FanfictionHaechan tidak mengerti kenapa wali kelasnya, pak Doyoung begitu tidak menyukai fakta bahwa ia adalah seorang detektif, maka dari itu ia memutuskan untuk menyelidiki riwayat hidup Doyoung, dan menemukan bahwa ternyata alasannya tidak sesederhana itu.