"Pak Jongin?"
Yangyang mengangguk, "Aku denger berita, kalau ternyata pak Jongin itu adik bungsu pak Junmyeon sama pak Jongdae."
............................
BRAK!!
"HAH?"
"SERIUS?!"
"DEMI APA?!"
"Permisi, mas, tolong jangan berisik."
"Eh iya maaf, mas."
Semuanya kembali duduk setelah sukses membuat heboh cafe. Yangyang menutup kuping sedangkan Jaemin tersenyum malu menatap pelayan yang menegur tadi. Sisanya bodo amat.
"Serius, Yang?" Yangyang mengangguk yakin.
"Dapat info dari mana?"
"Pak Heechul."
Semuanya mengangguk, biarpun dijuluki bigos, informasi-informasi dari pak Heechul ini selalu akurat dan up to date.
"Kalau dipikir-pikir, masuk akal juga, marga mereka kan sama-sama Kim." Celetuk Renjun.
Yang lain menutup mulut mereka, berpura-pura shock.
"Wah, konstipasi macam apa ini." Ujar Hendery.
"Kontrasepsi." Balas Lucas, sontak mendapat geplakan keras di kepala dari Renjun.
"Konspirasi, bego."
"Oh iya, maaf, hehe."
Renjun mendengus kesal, dia kan jadi malu, anak-anak muda, cowok, pake sebut sebut tuh kata di tengah cafe. Ntar dikira macam-macam lagi.
Lalu hening melanda sejenak, tak lama Haechan bersuara.
"Tapi, tapi gak mungkin, lihat aja perbedaan kulit mereka, pak Jongin dapat gen dari mana?!"
"Ngaca bos, kulitmu sama pak Jongin udah sebelas sebelas koma lima." Balas Jaemin.
Renjun menepuk jidat, Tuhan, ini teman-temanku pada kenapa, sih?
"Serius, I'm shocked, i mean, pak Junmyeon itu ketua yayasan sekolah, and pak Jongdae is our headmaster, tapi why pak Jongin-"
"Mark, bisa gak sih ngomong gak usah campur-campur gitu?" Ucap Jeno dengan ekspresi datar, membuat Mark sadar kalau seluruh teman-temannya menatapnya dengan tatapan yang sama dengan Jeno.
"Oh, canada." Celetuk Haechan, mengundang tawa dari yang lain dan senyum malu dari Mark.
Xiajoun memukul pelan meja, "Tapi aku ngerti maksud, Mark. Pikirin, pak Junmyeon ketua yayasan, pak Jongdae kepala sekolah, tapi masa anak bungsunya sekuriti?"
Semuanya berlagak jadi detektif dadakan.
"Haaahh!" Hendery mendadak menutup mulut.
"Kenapa, Hen?" Tanya Shotaro.
Hendery masih menutup mulutnya, kedua matanya membelalak, memberi kesan kalau anak itu sedang shock berat-dibuat buat-.
"Ja-jangan-jangan-"
"Jangan-jangan apa?"
"Pak-pak Jongin itu,"
"Apasih?"
"Anak pungut."
.........................
"HAAAHHH!!!" Semua lantas menutup mulut mereka masing-masing, turut shock berat-dibuat-buat-.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rentetan Cerita [Lee Haechan ft. Kim Doyoung]
FanficHaechan tidak mengerti kenapa wali kelasnya, pak Doyoung begitu tidak menyukai fakta bahwa ia adalah seorang detektif, maka dari itu ia memutuskan untuk menyelidiki riwayat hidup Doyoung, dan menemukan bahwa ternyata alasannya tidak sesederhana itu.