Lucas, Hendery, Mark, Haechan, Jeno, Yangyang, Xiaojun dan Shotaro kini berada di kamar milik kelasnya Jeno, berkumpul di sana karena anak-anak kelas Jeno sedang berkelana entah ke mana, membuat kamar itu kosong melompong.
"Jadi, ada apa?" Tanya Xiaojun, menatap heran pada Lucas dan Hendery.
Keduanya saling tatap sejenak, saling dorong satu sama lain hingga akhirnya desakan dari Yangyang membuat Hendery memutuskan untuk mengisahkan apa yang baru saja mereka alami.
Yang lain menyimak dengan seksama, ikut terkejut dengan kejadian yang terjadi pada dua kakak kelas mereka, sama-sama berasumsi kalau ini adalah kasus penyerangan.
"Itu artinya, pelaku yang memindahkan tubuh kak Winwin?" Tanya Yangyang.
"Untuk apa?" Balas Jeno meragu. "Ia bahkan tidak memindahkan tubuh kak Jungwoo, kan?"
Sekali lagi keheningan melanda, lalu mendadak Mark menoleh pada Haechan, bertanya pada pemuda itu.
"Chan, Renjun mana? Terakhir bukannya sama kamu?"
Haechan tersentak, menggaruk telinganya dan menatap ke lain arah.
"Uhh, tadi sih katanya tidur, ngantuk soalnya," jawabnya. "Jaemin juga mana?"
"Jaemin sih terakhir tadi masih di kamar kelas dia, guling-guling gak jelas, paling masih di sana," balas Jeno, menyipitkan mata, menatap Haechan dengan curiga.
"Kenapa, sih?" Haechan balas menatap dengan sengit, tidak nyaman dengan tatapan Jeno padanya.
"Gimana kalau kita mencar? Buat nyelidiki kasus kali ini," ujar Shotaro memberi saran, mencegah perkelahian yang mungkin saja akan terjadi akibat saling curiga.
Yang lain mengangguk setuju, memutuskan untuk berpencar.
"Chan, aku sama kamu, ya," ucap Mark pada Haechan, berniat untuk melihat langsung bagaimana kawan detektifnya itu bekerja.
Tapi Haechan menggeleng, menolak entah tawaran atau permintaan dari Mark, mengundang tatapan curiga dari Hendery dan Lucas.
"Chan, ada yang kamu sembunyiin, ya?"
Haechan menoleh, menggeleng santai, "enggak ada, serius deh." Tapi dua temannya itu tampaknya menolak untuk percaya, membuat Haechan menghela napas lelah.
"Kan mau mencar ini, yaudah sendiri-sendiri, aja," ujarnya.
Akhirnya yang lain memutuskan untuk pergi sendiri-sendiri sesuai ide awal, tapi diam-diam Yangyang, Xiaojun, Lucas dan Hendery bertemu dan berbincang mengenai kecurigaan mereka pada Haechan.
"Aku curiga sama Haechan," ucap Hendery mengawali perbincangan rahasia itu.
"Sama, aku juga curiga, kayak menyembunyikan sesuatu gitu," balas Yangyang.
"Tapi, agak gak wajar Haechan bersikap mencurigakan gitu."
"Maksudnya, Jun?"
Xiaojun menatap Hendery, menatap dengan tatapan yang seakan topik yang mereka bicarakan amat sangat rahasia.
"Haechan itu detektif, keahliannya berakting itu jangan diragukan. Kalian lupa sewaktu pentas drama, Haechan mendadak disuruh menggantikan salah satu pemain."
"Ingat, kenapa?"
"Adegannya cuma sedikit saja memang, tapi ia mendadak harus akting menangis, dan kalian lihat sendiri, kan ia bisa menangis dengan mudah saat itu."
Ketiganya sontak ber-oh ria, mengingat kembali momen mereka di kelas sepuluh.
"Benar juga, terus apa? Gimanapun Haechan tetap mencurigakan tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rentetan Cerita [Lee Haechan ft. Kim Doyoung]
FanfictionHaechan tidak mengerti kenapa wali kelasnya, pak Doyoung begitu tidak menyukai fakta bahwa ia adalah seorang detektif, maka dari itu ia memutuskan untuk menyelidiki riwayat hidup Doyoung, dan menemukan bahwa ternyata alasannya tidak sesederhana itu.