Haechan menghela napas, pulang ke rumah mendapati dirinya kembali sendirian di mansion yang begitu besar. Baru saja melepas rindu dengan sang ayah, sudah ditinggal lagi saja. Dibukanya obrolan bersama ibu yang belum lama ini menghubunginya. Ibunya itu sama sekali tidak menjawab saat ia hendak bertanya tentang kakeknya, justru malah berkata dengan terburu-buru bahwa ada pekerjaan mendadak.
Ia curiga.
Setelahnya tadi, Yuta juga sama. Mendadak buru-buru pergi saat Johnny bertanya padanya dengan penuh curiga tentang bagaimana bisa ia tahu kalau Lee Taeyong adalah putra dari Lee Soo Man, padahal hanya segelintir orang saja yang tahu. Itupun kalangan atas.
Sekali lagi Haechan menghela napas, melepas seragamnya satu persatu sambil melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Ia berniat berendam.
Kejadian di kedai tadi menguatkan pemikiran Haechan bahwa Yuta bukan orang sembarangan. Ada kemungkinan Yuta adalah satu dari orang dalam pemerintahan. Hanya saja, Yuta tidak terlihat seperti seorang politikus.
"Apa om Yuta dulunya tentara, ya?"
Haechan merendamkan dirinya di dalam bathub, menenggelamkan seluruh badan dan sebagian wajahnya, bermain dengan meniup-niup busa yang terkumpul di permukaan air.
Hal lain yang sedikit mengganggu pikiran Haechan adalah tentang kakeknya. Jika Kim Gong Myung memang tewas, lalu bagaimana dengan kakeknya. Apa beliau juga tewas? Dan karena itu kedua orang tuanya tidak pernah lagi mengungkit apapun mengenai kakeknya sejak dikabarkan pensiun? Haechan bingung, jika memang benar begitu, artinya ada sesuatu yang besar di balik kasus tersebut. Lalu jika benar kakeknya sudah tewas, darimana ia bisa memulai penyelidikan?
Haechan bingung bukan main. Bertanya pada Doyoung sama sekali bukanlah opsi, guru satu itu pasti menolak dengan keras untuk memberitahunya apapun tentang si kakak.
"Aaahhh!!"
Semakin dipikirkan, Haechan jadi semakin kesal.
*
"Study tour?"
Yangyang mengangguk, "iya, akan ada study tour minggu depan ke Jepang. Katanya akan diumumkan hari ini."
Renjun menatap Yangyang dengan curiga, begitupula Lucas dan Jeno di sampingnya.
"Lalu kau tau darimana?"
"Ada, deh. Jangan ragukan informan kalian ini." Yangyang membusungkan dadanya, berniat sombong, membuat teman-temannya mendengus kesal.
Keempatnya sekarang sedang berjalan di koridor sekolah, jam masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, Haechan dan yang lain juga sudah masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran, sedangkan mereka berempat baru saja berganti pakaian untuk mengikuti pembelajaran olahraga.
"Eh eh, itu pak Heechul ngapain ngintip-ngintip gitu?" Ujar Jeno tiba-tiba. Renjun, Yangyang dan Lucas serentak mengikuti arah pandang Jeno, melihat pak Heechul yang entah sedang mengintip siapa.
"Samperin yuk," balas Lucas, diangguki oleh ketiga temannya.
"Pak Heechul."
Yang ditegur terlonjak kaget, menoleh dengan cepat ke belakang lalu mengelus dada setelahnya. Menatap tajam keempat anak muridnya sambil memberi isyarat untuk tidak berisik.
"Bapak ngapain, sih?"
Pak Heechul menunjuk ke arah depan, ke pos sekuriti. Membuat Renjun, Jeno, Yangyang dan Lucas ikutan mengintip.
Mereka lihat pak Jongin sedang bersama dua orang wanita yang enggak dikenal.
"Eh-eh, siapa tuh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rentetan Cerita [Lee Haechan ft. Kim Doyoung]
FanfictionHaechan tidak mengerti kenapa wali kelasnya, pak Doyoung begitu tidak menyukai fakta bahwa ia adalah seorang detektif, maka dari itu ia memutuskan untuk menyelidiki riwayat hidup Doyoung, dan menemukan bahwa ternyata alasannya tidak sesederhana itu.