Setelah perjalanan panjang menuju negeri sakura yang sempat tertunda akibat tragedi bom di bandara, akhirnya seluruh siswa kelas sebelas dan dua belas sekolah swasta tersebut sampai di tujuan. Untung sekolah sengaja menyewa sebuah penginapan super luas yang temanya ala-ala Jepang kuno, jadi mereka semua muat di satu penginapan. Maklum lah, sekolah elit.
Yang menyenangkannya adalah, tidak jauh dari bangunan tempat mereka tidur, ada onsen alias pemandian air panas. Masih satu penginapan, hanya saja terpisah dari wilayah utama tak begitu jauh. Semua murid sudah bersiap ingin menyeburkan diri di kolam air panas.
Doyoung dan Taeil geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak kelas sebelas dan kelas dua belas, sudah seperti orang hutan diajak ke kota. Memalukan.
"Onsen, bro?" Tanya Lucas pada gengnya yang asik berguling ria di atas tatami.
"Ayok lah," balas Hendery.
"Aku ntaran aja ya, masih mager banget," ucap Jaemin, masih berguling-guling.
"Aku sama Shotaro nanti nyusul, mau ke pak Taeil dulu," ujar Jeno.
"Oke," balas Hendery, "Eh, Yangyang, Xiaojun, Mark, Haechan sama Renjun mana?"
"Mark katanya mau shopping semangka dulu di minimarket, tadi pas mampir ada diskon soalnya. Kalau Yangyang sama Xiajoun katanya mau nyoba-nyoba vending machine sekitar sini, ntah sama si tom and jerry," jawab Jaemin.
Shotaro menengokkan kepalanya dari luar, "Haechan sama Renjun sih katanya duluan ke onsen, tadi pada balapan dulu-duluan ke sana."
Yang lain langsung geleng kepala mendengarnya, sudah kepalang terbiasa dengan kelakuan dua remaja itu.
"Yaudah deh, kami nyusul mereka kalo gitu, duluan ya."
"Yoi."
Hendery dan Lucas akhirnya memutuskan untuk pergi lebih dulu, menyusul Haechan dan Renjun yang katanya sudah ada di sana. Jarak wilayah penginapan utama dan onsen tidak begitu jauh, mungkin sekitar 2 sampai 3 menit berjalan santai sambil menikmati percakapan.
"Haechan! Renjun! Kalian gak ajak-ajak ya, kesini duluan," ujar Lucas seketika setelah ia dan Hendery sampai di onsen dan masih di ruang ganti pakaian.
Hening, tidak ada jawaban. Keduanya bingung, masa Haechan dan Renjun sudah duluan pulang? Tapi kan mereka gak ada berpapasan tadi.
Lantas Hendery masuk ke dalam pemandian air panas itu, mendapati kekosongan, tidak menemukan si tom and jerry yang katanya ada disini.
"Gak ada tuh mereka," ujarnya pada Lucas.
"Masa sudah balik duluan?"
Keduanya lalu menangkat bahu, memilih untuk bersiap masuk ke dalam air panas dan berendam.
"Eh?"
Lalu sontak berhenti melangkah kala mendapati seonggok tubuh terkapar bermandikan cairan berwarna merah di sekitar kepalanya.
"Ka Winwin?"
Lucas dan Hendery segera menghampiri winwin yang terkapar tak sadarkan diri.
"KAK WINWIN!! KAK!!"
"KAK! BERTAHANLAH!!"
Tidak ada sahutan, Hendery dan Lucas masih setia berteriak-teriak sambil menggoyang-goyangkan tubuh Winwin.
"Mungkin," gumam Lucas, Hendery menoleh cepat.
"Kak Winwin sudah tewas." Lucas meredupkan tatapannya.
"Tidak mungkin." Hendery menutup mulut tak percaya.
"Bagaimana ini?"
Hendery lalu berdiri, "Kalau begitu, kita harus menyelidikinya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rentetan Cerita [Lee Haechan ft. Kim Doyoung]
FanfictionHaechan tidak mengerti kenapa wali kelasnya, pak Doyoung begitu tidak menyukai fakta bahwa ia adalah seorang detektif, maka dari itu ia memutuskan untuk menyelidiki riwayat hidup Doyoung, dan menemukan bahwa ternyata alasannya tidak sesederhana itu.