angel twenty-two🌺

517 45 7
                                    

Happy reading 🤗

Yang suka sama cerita ini, plis vote nyaa

Hargai lah aku yang capek capek ngetik ini :(

>>

Taman rumah sakit.

Disinilah luhan dan yuri berada, luhan duduk di bangku taman rumah sakit ini, sedangkan yuri yang terduduk dikursi roda nya.

"luhan.. Tante boleh meminta tolong?" tanya yuri.

Luhan langsung melirik yuri dan tersenyum manis, sangat manis.

"tentu boleh tante.. tante mau apa hm? laper? Atau apa?" tanya luhan.

Yuri terkekeh.

"aniyeo, tante kan sudah bilang kalo tante kenyang.. tante hanya ingin kertas dan pulpen" ucap yuri.

Luhan menyatukan keningnya bingung.

"untuk apa tante?" tanya luhan.

"untuk sesuatu yang akan diberikan baekhyun nanti, bisa kan?" ucap yuri.

Luhan gelagapan, masalahnya dimana dia bisa ngedapetin kertas sama pulpennya?

Luhan menengok kanan dan kirinya, siapa tahu ada suster yang kebetulan membawa kertas dan pulpen kan?

Dan akhirnya tuhan mempermudah jalannya! luhan melihat suster yang membawa kertas kosong di tangannya dengan pulpen di baju nya.

Dengan cepat luhan pun berlari ke arah suster tersebut, dan mencegahnya.

"ah permisi sus.." ucap luhan sopan.

Suster itu kaget, tapi ia langsung tersenyum manis.

"ya ada apa tuan? ada yang bisa saya bantu?" tanya sang suster.

"a---ah jadi begini sus.. eomma saya sangat membutuhkan kertas dan pulpen, apakah suster bisa meminjamkannya kepada saya? Setelah itu saya akan mengembalikannya lagi" ucap luhan.

Suster itu terkekeh, kemudian memberikan luhan pulpen dan kertas yang ada ditangannya.

"ambil saja tuan, kalo tuan ingin mengembalikannya.. tuan bisa menitipkannya kepada suster yang menjaga disana.. saya permisi dulu" ucap sang suster kemudian pergi meninggalkan luhan.

Luhan membungkuk sopan dan berterimakasih kepada sang suster karna sudah baik meminjamkan kertas dan pulpennya.

Ani, bukan meminjamkan,  tapi memang mengasih.

"baik baik sekali suster dan dokter disini, bagus lah" ucap luhan kemudian langsung berlari kembali ke arah dimana yuri berada.

Yuri tersenyum.

"maaf tante lama, memangnya tante mau menulis apa eoh?" tanya luhan.

"tante mau menulis tentang kebohongan yang sudah tante simpan selama ini dari baekhyun, dan tolong kamu jaga surat ini oke? diwaktu yang tepat nanti, tolong kasih kepada baekhyun.." ucap yuri.

Luhan mengerti maksud yuri, dan dia pun membiarkan yuri menulis sesuatu dikertas tersebut.

Luhan menatap sendu kepada yuri yang sedang fokus menulis walaupun dengan tangan yang bergetar.

'gue yang gaada diposisi baekhyun aja sedih banget liat tante yuri kaya gini, gimana baekhyun yang lagi ada diposisi ini? yang harus pura² kuat didepan semua orang padahal aslinya dia rapuh banget.. gimana mati²an dia berusaha ga nangis dan ga marah sama seseorang yang udah ngehina dia tinggal sama orang penyakitan, pasti berat banget buat baekhyun.. Kalo aja gue bisa ngambil sedikit masalah baekhyun, gue pasti udah ngambil masalah itu, biar baekhyun ga ngerasa dia ngelewatin masalah ini sendirian..' batin luhan.

my angel 🌺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang