Berusaha kuat

6 0 0
                                    

Membantu Asifa memilih buku yang di inginkannya,membuat Tiara tidak lagi memperhatikan Gilang.
"Ini bagus sayang...ceritanya menarik,Si Pandai ...coba lihat dulu!"Asifa menerimanya ,dan membuka perlahan lembaran yang ada.
"Bagus ...ambil ....pilih lagi!"
"Emang butuh berapa buku sayang?"
"Berapa aja,mumpung di antar ...ini udah 5 .....Mbak bantu lagi ya!"Asifa memang suka membaca ,Tiara yang mulai membiasakannya,ketika mau tidur Tiara sempatkan membaca dan Asifa mendengar dengan senang ,karena Tiara membawakan ceritanya dengan gerakan dan intonasi yang sesuai.

"Udah...ayok...udah malem nih...di mana Mas ya?"Tiara menggandeng tangan Asifa,tidak nampak Gilang .
Ke mana ya,apa di balkon di sana tadi kan ada pentas musik.....
"Dek...tadi Mas bilang apa ya?"
"Di tunggu di parkir Mbak...ah Mbak pelupa !"Asifa tertawa ,ah...apa iya tadi bilang begitu...Tiara tersenyum mendengar celoteh Asifa.
Dari jauh Tiara melihat Gilang ,Asifa berteriak dan melambaikan tangan.Gilang membalasnya,dan membuka pintu mobil.
Dari jauhTiara melihat Gilang berdiri di pintu mobil,seperti konsentrasi melihat sesuatu.
"Dek ...kita ke sana aja ya...!"Asifa mengikuti Tiara.
Seorang gadis tinggi semampai ,berkulit putih sedang bicara pada Gilang ,sangat dekat.
"Dek ...kamu kenal siapa tuh!"Asifa menggelengkan kepalanya.Apa temannya ....tapi Mas Gilang terlihat cemas gitu.

"Hai ...tambah ganteng ajaa,mumpung ketemu yuk kita makan sebentar !"tanpa mendengar jawaban Gilang ,wanita cantik itu menarik lengannya.Tapi Gilang menepis dengan keras.
Tiara terkejut ...kasar banget Mas,siapa dia.....lagian dia juga main tarik aja tangan orang.
"Siapa kamu?Berani narik narik ...!"teriak Gilang.
"Loh ...Sayang,kamu lupa ...kita pernah dekat ...boleh kan sekedar mengenang masa lalu...please bentar aja!"katanya manja ,dia tidak marah sama sekali .
"Raa...ayo kita pulang ...sayang!"Mas Gilang melihat ke arahku...dia panggil sayang ke aku...Ya Allah...kesambet apa dia?
"Oh....udah punya yang baru...kamu gak bohong kan Sayang?"dia seperti tak peduli berusaha mendekati Gilang di usap pipi Gilang dengan lembut.
Gilang memegang tanganya.
"Lepas....maaf !"Gilang melepaskan tangan wanita itu,berjalan ke arah Tiara dan memegangnya dengan erat.
"Ayo kita pulang ,Sayang sini biar ku bawakan ....berat ya?"Tiara benar benar bingung,kenapa Gilang tiba tiba romantis ,Tiara tidak bisa berbuat apa  apa kecuali ikut kata Gilang ,di bukakan pintu mobil di pasangkan belt pengaman.
"Duh Asifa di cuekin ...!"teriak Asifa.Dengan cekatan Gilang mengangkat tubuh Asifa .
Asifapun tertawa senang di perlakukan manis oleh kakaknya.Tiara melihat wanita itu terlihat tenang melihat apa yang di lakukan Gilang.
"Oke...selamat ya...tapi aku tahu kamu bohong ...by!"meski pelan Tiara mendengarnya,Gilang terlihat geram wajahnya tampak marah.
Di tutup pintu mobil dan kaca dengan kasar.
"Mas....pelan Mas!"Tiara kawatir melihat Gilang .Gilang membawa mobil dengan setengah gila,membuat Tiara takut...apa yang terjadi sebenarnya.
"Mas...pelan Asifa takuttt!"Asifa berteriak tapi Gilang seperti tidak mendengarnya.Tiara dan Asifa berpelukan .Sambil terus bicara.
Ya Allah selamatkan kami ....tenangkan hatinya,Tiara mengambil hpnya...dia berkirim pesan pada Ridho ....singkat ...Mas...tolong Mas Gilang nyetirnya gila ,lewat jalan raya Darmo ke arah pulang.

"Dho...gimana ceritanya Dho...kok bisa seperti ini...!"Ibu Sima menangis,Tiara jelas mendengarnya tapi Tiara tidak bisa melihatnya.
"Asifa gimana ...Gilang ....Tiara...hiks...hiks....hiks...Yah...kalau kenapa kenapa ...aku takut....!"terdengar tangisnya semakin keras.Setelah itu Tiara tidak mendengar apapun.

Dalam gelap Tiara berusaha bangun,tapi kepalanya berat,tangannya lemah tak mampu di gerakkan.Aku kenapa ...kenapa semua gelap...dia berusaha terus bangkit....di lihat ada seseorang jauh di seberang melambai padanya...dia tersenyum manis...Hai....T....pakabar....bangunlah aku di sini...apa aku mimpi ,kamu ke sini H....kamu temui aku...tapi kenapa jauh...apa itu kamu....atau hayalanku...H...kenapa lama kamu gak temui aku,aku rinduu...kamu baik baik saja kan....tolong aku ...mendekatlah...kumohon.Datang bayangan Bapaknya...bangun Raaa...ini Bapak...Bangunlah Nak...bayangan H...pun menghilang.Tiara ingin menjangkaunya...tangannya berusaha menggapainya.
"Raaa...kamu sadar Nak....Alhamdulillah...!"jelas terdengar suara Ibunya,perlahan Tiara membuka matanya...terlihat remang remang ....Ibu....Ayah....Mas Rahmat...
"Alhamdulillah...kamu bangun ...Raa...ini kami Raa....jangan pergi Ibu gak kuat kalau kehilanganmu!"Ibu memeluknya dengan erat,air matanya di rasakan di pipi Tiara.
Tiara hanya diam ,melihat ke sekelilingnya ....di mana Asifa ,Mas Gilang ...perlahan Tiara mengingatnya,di lihat banyak luka di lengannya.
"Sayang ...maafin kami ya...maafin Gilang ...kamu gak papa kan?"tiba tiba Bu Sima datang ,dan memeluknya ...mengusap pipi Tiara.
"Syukurlah kamu sudah siuman...!"Pak Andik juga berdiri di sana...menggendong Asifa yang di perban kepalanya.
"Sifa...kamu kenapa ?"Tiara masih belum mengerti .
"Mbak...hiks...hiks...hiks...!"Asifa di turunkan Pak Andik dan mendekatinya.
"Mbak segera sembuh ,ya....ayo kita pulang...!"Asifa menangis di pelukanya,dada Tiara sesak mendengar tangisnya...tapi Tiara masih belum mengerti .
"Mas Gilang? Di mana?"
"Gilang gak papa .....lukanya gak seberapa,tapi dia shock...kamu ingat apa yang terjadi...Gilang diam kami tanyai ,wajahnya terlihat kacau ..."Ridho mulai bicara,di lihat Tiara seperti orang bingung.
"Sudahlah...Tiara butuh istirahat dulu...ayo kita keluar ......tunggu sampai benar benar pulih...Raa...kami di luar ...istirahatlah!"
Tiara mengangguk...di pegang tangan Bapak untuk menemaninya.
"Bapak di sini Bu...!"Duduk di tepi ranjang ,di usap kepala Tiara....terus Pak...Tiara rindu seperti ini ,seperti masa kecilku...
"Raaa...apa yang sakit Nak...bilang Bapak biar di pijit atau mau di usap ?"
"Pak...kenapa bisa di sini Tiara?"
"Bapak di jemput Rahmat,malam malam...2 hari kamu di sini...Alhamdulillah kamu baik baik saja!"di cium pucuk rambut putrinya itu.
"Kenapa?"
"Pelan..... ingat ingat ...!"Bapak terus mengajaknya bicara...sampai Tiara tertidur .

Mas Gilang membawa mobilnya seperti orang gila,Tiara begitu takut.
"Masss....tolong berhenti ...Mas....sadar Mas...ada apa...kasihan Asifa!"
Gilang bertambah kencang membawa mobilnya.
"Mbak...Asifa takut...!"
Tiba tiba ada motor menyebarang ,Gilang berusaha menghindarinya.
"Mass....!Ya Allah....!"
Brakkkkk....teriakan histeris terdengar ....sangat ramai ,Tiara ingat Tiara menutupi Asifa dengan tubuhnya ketika tiba tiba Gilang menghindari motor.
Alhamdulillah Ya Allah ,aku selamat karenaMu...semoga Mas Gilang baik baik saja,siapa wanita yang membuatnya marah itu....atau dia Araya?

Tiara sudah bisa mengingatnya,Ibu Sima dan Psk Andik yang pertama kali mendengar ceritanya....mereka berulang ulang minta maaf,takut Tiara tidak bisa selamat...Gilang luka tapi tidak separah Tiara,jiwa Gilang yang luka ....dan orang tua itu tahu kenapa bisa begitu....karena pertemuannya dengan Araya...
Ya Allah Mas....begitu rapuhkan jiwamu...lupakan sakitmu Mas...
"Saya baik baik saja Bu...gimana Mas .....traumanya muncul lagi."
"Iya Raa.....dia hanya diam...tapi dia minta maaf padamu,dia ingin bertemu kamu Raa...dan sampai sekarang dia diam!"
"Tiara baik kok Bu...bisa bantu ajak Mas ke sini ,atau Tiara ke sana!"
"Jangan...kamu masih belum pulih benar!"
"Gak Bu...Tiara sudah baikan ,luka ini gak seberapa daripada luka hati Mas....hatinya begitu lemah ternyata."
Dengan di bantu Bu Sima,Tiara di bawa ke ruangan Gilang.Orang yang menungguinya melihat dengan tatap bahagia ,tapi penuh tanda tanya.

Gilang duduk di pinggir bed ,pandangannya begitu redup.Tiara terharu....meminta Ibu melihatnya dari luar.
"Mas ...gimana ...mana yang sakit?"Tiara berusaha kuat,dia tak mau Gilang merasa bersalah padanya.
"Raaa....maafin aku...kamu!"Gilang menuju  ke arahnya ,memegangi tangan Tiara yang penuh luka,mengusap kepalanya dengan cemas.
"Gak papa...aku kuat kok...Mas yang lemah!"
"Syukurlah...kamu baik baik saja....maaf!"
"Duduklah !"Gilang menurut ,di bawa kursi roda Tiara agar dekat dengannya.
"Mas...kenapa?"Gilang diam,tampak kemarahan ada di sana.
"Marahin aku aja...teriak yang keras Mas...ayo!"
Gilang diam dan melihat ke arahnya.
"Mas kita ke taman ya ...ayo!"
Gilang menurut apa yang di katakan Tiara,Ibu melihat dengan cemas ketika Gilang mendorong kursi roda Tiara ,Tiara mengangguk ke Ibu ...dan Bu Sima tahu ...mengikuti mereka dari jauh.

"Sudah Mas....teriaklah di sini ...sepi ,pasti gak ada yang denger...kita teriak bareng ya!"
Gilang melihat ke arahnya,dia sakit tapi seperti gak sakit ...dia begitu kuat...tapi kenapa aku yang laki laki,usiaku yang lebih dari dia begini lemah....aku bodoh ....
""Satu...dua...tiga...!" Tiara memberi aba aba.
"Hhhhhhhhhhh.....!"
"Hhhhhhhhhhh......!
"Hhhhhhhhhhh......!
Tiara tersenyum melihat Gilang mengambil nafas.
"Sekarang Istigfar...pelan pelan,hirup udara dan keluarkan...!"
Gilang melakukannya...benar ...Gilang merasa sedikit ada ruang di dadanya ,tapi masih ada sakit.
"Cerita ...!"Gilang ragu,Tiara mengangguk untuk meyakinkannya.
"Araya ...Raaa...dialah orangnya,dia begitu sombongnya ....aku bukan siapa siapanya lagi,dia masih menyangka aku tak bisa hidup tanpanya ,dia kira dia siapa...dia sudah jahat pergi tinggalkan aku saat nikah...dia anggap apa aku...dia...!"tangisnya pecah...dan Tiara berusaha membantunya,Tiara sengaja membuatnya mengatakan semuanya di biarkan Gilang berkata tentang kata hatinya.
Di usap kepalanya dengan lembut ,Gilang bersimpuh di kaki Tiara .....di pegang pundaknya.
"Bangun...lihat akuu...!"Gilang mendongak ke arahnya.
"Tapi kata Araya benar kan!"
"Mas bodoh ,rapuh ...lemah...dunia terus berjalan Mas...lepaskan...cari bahagia Mas sendiri...Mas pasti bisa...yakin ...Bismillah...Tiara selalu bilang ,Allah sayang sama Mas...kenapa....mas di pisahkan dengan wanita yang tidak baik...dia bukan jodoh Mas....Tiara yakin Mas ada jodoh yang lebih dari dia...Mas....janji sama diri sendiri,bangkit Mas...ikhlaskan ....anggap dia gak pernah ada kalo membuatmu sakit,tegak pandang dia dengan bangga...tunjukkan ...aku bisa tanpamu!"kata kata Tiara tersusun begitu saja tanpa terencana ,Gilang mendengarkanya....diam beberapa saat.Duduk di kursi yang tersedia di dekat Tiara.

Gilang menghela nafasnya,di pandangi Tiara dengan lembut...wajahnya telah berubah.
"Dek....makasih banyak...kamu selalu bisa buat aku sadar...ini yang terakhir aku gila....aku janji gak akan mengulanginya....aku janji padamu!"
"Pada diri Mas sendiri ....buat bahagiamu ....pasti bisa...Istigfar setiap ingin marah....ingat Allah ...ingat hanya Dia."
Gilang tersenyum.....
"Ayo kita masuk...kamu pasti capek!"sambil mendorongnya ,Tiara mengajaknya bercanda ....Alhamdulillah ....semoga ini yang terakhir untukmu ....hilangkan rasa sakit hatinya Ya Allah,lembutkan hati kakakku ini.
"Mas...gak boleh panggil ke aku sembarangan ya...aku malu!"
"Kapan...udah lupa tuh!"
"Curang...!"Tiara memasang wajah manyun.
"Hmmmm....tapi gak papa juga ,adik itu kan juga boleh di panggil sayang ...kamu sering panggil sayang sama Asifa...aku juga boleh panggil sayang ......adikku yang cantik ini !"Gilang menggodanya,mereka tertawa sepanjang koridor rumah sakit.Ibu Sima yang melihat semua itu ikut bahagia,tapi kenapa Gilang sebut sebut adik ya ke Tiara,kami ingin Tiara jadi putri menantu kami....ah Gilang mungkin harus di kasih tahu.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang