Setiap minggu Ibuk dan Bapak Tiara mengunjunginya ,Ibu Hari sendiri ikut mengunjungi Tiara dengan di antar Inung .
Mereka sedikit lega Tiara sudah bisa berdiri sendiri tapi untuk melangkah sendiri Tiara belum mampu,kakinya harus di bantu untuk melangkah .
Motivasi dari semuanya membuat semangatnya memuncak.
Tiap pagi Tiara minta pada Hari di bawa ke halaman ,terapi dengan batu kerikil yan sudah di siapkan,belajar berdiri sendiri dan mengangkat perlahan dengan bantuan tangannya.
Tiara meminta Hari untuk memberinya kesempatan mandiri,awalnya Hari tak tega."Sayang ...biarkan aku sendiri ya...aku bisa !"
"Tapi T,kalau kamu jatuh gak ada yang bantu kamu .Sama aku dulu ,nanti kalau sudah mampu melangkah ...okelah ."katanya lembut sambil memijat telapak kakinya.
"H ,aku akan teriak kalau butuh kamu...ya...yaaa?"
Perlahan Hari berdiri dan memindah alat terapinya ,dia tak mau ambil resiko ,di letakkan alat dan kursinya di dekat tempatnya kerja ,di cari yamg sedikit ada sinar matahari.
"Udah...sini !"Tiara terharu ,kamu benar benar selalu ingin melihatku H.Tetes bening jatuh membasahi pipinya ,segera di usap sebelum Hari melihatnya.
"Aku akan jelas lihat kamu ,jika kamu ada apa apa tanpa teriak!"
Di pegang tangannya ,untuk bisa melangkah sendiri.
"Bismillah..ayok,coba melangkah biar aku bantu kakinya!"
Tiara berdiri sendiri dengan berpegangan pada tongkat yang sudah di buatkan Hari untuknya.
"Coba sayang...angkat perlahan!"
Tiara sekuat tenaga mengangkatnya ,hanya bergeser tak mampu mengangkatnya.
"Aghhhh!"keseimbangannya oleng ,tubuhnya hampir jatuh,cekatan Hari menopangnya.
"Sabar,gini yang aku takutkan,jangan jauh jauh dariku kalau sering jatuh malah tubuhmu capek nanti.Tetep semangat,kugendong aja ya...mulai terapimu di batuan itu!"
Bagaimana aku tak bahagia mendapat perlakuanmu yang penuh cinta H.
Setelah lewat dua bulan Tiara berhasil melangkahkan kakinya sampai lima langkah ,berhenti dan di lanjutkan lagi.
Orang tuanya sangat bahagia,Hari segera mengabari Satrio dan yang lain ,karena Hari sudah berjanji akan mengabari jika Tiara sudah bisa melangkah."Besok Mas dan yang lain ke sini T.Ibu hari ini ke sini ,untuk nemenin kamu ,aku mau belanja untuk besok ,kamu mau apa sayangku?"Tiara sedikit terkejut ,kamu tidak bilang soal itu H,aku malu belum bisa jalan seutuhnya.
"Aku sendiri di rumah gak papa H!Aku gak enak dengan Ibu,aku istri yang hanya bisa bikin repot semua orang ,harusnya mereka gak ke sini dulu,aku ...hiks...hiks...hiks...."Tiara gak enak hati ,selama jadi istrinya belum sekalipun melayani Hari ,apalagi Ibu Hari yang sudah memberinya restu ,dia malu .Hatinya minder menghadapi ini.
"Ssssttttt....cup ..cup...cup...kayak anak kecil aja T,aku suamimu ,menerimamu apapun kondisimu ,aku berharap kamupun bisa seperti itu jika suatu saat aku mengalaminya,kita gak tau ke depannya ,T kamu gak yakin akan itu ?Lihat ini !Lihat aku,apa aku bohong?"
Di tarik dagunya ,untuk menatapnya lekat,hanya ada kejujuran di matanya ,ada banyak cinta di sana ,air mata Tiara mengalir semakin deras.Hari membiarkannya ,dan mengusapnya perlahan ,menangislah biar lega ,aku tahu kamu minder pada keadaanmu ,aku yang akan membuatmu tegak melihat semuanya bahwa kamu pantas di sampingku,kamu akan segera pulih T.
"Maafkan aku ....hiks...hiks...hiks....!"
"Kamu tidak salah T...."sambil terus mengusap air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Ujung Penantian
RomanceKesetiaan ada pada sepasang kekasih ,restu orang tua yang menghalangi ,keinginan untuk masa depan lebih kuat dari pada hanya sekedar kata cinta ,namun keduanya ternyata sama tetap setia dan menyimpan rasa cintanya ,berusaha menerima cinta yang lain...