Di ikuti seseorang

12 2 0
                                    

Tiara mulai mengenali wilayah tempatnya kerja hampir seminggu ,masuk shif satu tidak ada kendala ,keramahannya membuat semua orang ingin dekat dengannya ,tak terkecuali Arga staf manager di tempat dia bekerja.
Dari info karyawan Arga memang punya sifat seperti itu,di usia yamg terbilang dewasa dia masih suka sendiri,pertualangan dengan gadis di tempat kerjanya membuatnya lupa untuk segera menikah.Tak lepas dari jeratannya ,Tiara jadi sasarannya.
"Ra...Pak Arga naksir tuh sama kamu!" Mbak Tina karyawan bagian kasir di mall itu yang dekat dengan Tiara ,menceritakan tentang Arga lelaki dewasa yang banyak jadi rebutan para karyawan ,tapi Arga tidak pernah mau kencan dengan karyawannya sendiri ,dia lebih senang dengan para SPG yang baru di mall ini.
"Gak mungkinlah Mbak.....saya bukan siapa siapa ,"itu yang di suka Tina dari Tiara suka merendah,di saat istirahat Tiara selalu membantunya menyelesaikan pekerjaanya ,menaruh barang barang ke gudang tanpa di minta ,selalu mengajaknya sholat yang tidak pernah di lakukan gadis teman kerjanya,wajahnya tulus ,suka tersenyum dan suka merendah.
"Tapi hati hati Ra...memang begitu wataknya,kalau ada SPG baru pasti kena sama dia!"
"Apaan Mbak...kayak ikan saja,di pancing terus dapat ha ha ha..."Tiara tertawa mendengar kata katanya.
"Ra...kamu belum punya pacar kan?"
"Gak tau seh Mbak!"
"Kok gitu...masak gadis secantik kamu gak punya ?"Tiara tersenyum ,teringat wajah H yang selalu membayanginya ,tak tahu ke mana tak ada berita tanpa keputusan ,dan Tiara berusaha menerima pilihannya ....mencari sukses di masa depannya untuk orang tuanya ,yang pasti nama dan wajahnya sudah terlanjur tertanam di pojok hatinya.
"Woooooiii nglamun,ayok masuk!"
Tiara terhenyak mendengar teriakan Mbak Tina,gadis usia 23 tahun yang menjadi teman ngobrolnya,Tina merasa nyaman menganggapnya seperti adik .Keduanya berjalan masuk ke tempat kerja masing masing.

Ini hari pertama Tiara masuk di shif dua,ada rasa was was di hatinya .Keluar pukul 09.30 itu waktu yang terlalu malam baginya ,belum lagi bus kota yang agak telat jika malam hari ,metro mini juga sudah jarang lewat,membuat cemas hatinya.
"Ra...tolong ke ruanganku!"terdengar suara Arga membuyarkan lamunannya,ada apa ya ...apa aku terlambat ceklock tadi.
Mbak Tina tersenyum dan berbisik padanya ,lihat tuh dia mulai cari kesempatan selamat ya Ra!
Apaan Mbak Tina,dengan langkah tergesa diapun masuk ke ruang kerja Arga   untuk yang kedua kalinya.
"Duduk!"Tiara tersenyum dan mengangguk padanya,sebagai rasa hormat bagaimanapun dia pimpinan di sini.
"Gimana kamu krasan kerja di sini?"
"Alhamdulillah ."kenapa dia tanya seperti itu,apa yang di katakan Mbak Tina benar ,dia hanya cari kesempatan saja Ya Allah jaga aku.
"Boleh aku minta tolong ke kamu?"
"Kalau saya bisa Pak!"Dia berdiri dan tertawa keras,dia duduk di meja di depan Tiara persis,hati Tiara mulai was was....tangannya menggenggam ,bersiap siap jika terjadi sesuatu.
"Heiiii....wajahmu tegang ,kamu takut ?"
"Maaf Pak,tolong katakan kenapa saya di panggil apa saya buat salah?"
"Santai saja ,aku hanya ingin bilang ..tolong temani aku makan malam pas istirahat nanti ....bisa kan?"
"Maaf banget Pak,kerjaan saya banyak mungkin lain waktu ya...maaf."dengan sopan dia menyatukan kedua tangannya,dia tidak ingin membuatnya kecewa tapi tidak ingin mengabulkan permintaannya.
"Kamu benar benar tidak mau?"Arga sangat penasaran dengan gadis di depannya ,dari gosip para karyawan Tiara sangat ramah pada semua ,baru seminggu di mall ini ada saja orang yang membicarakannya,suka membantu pekerjaan karyawan lain tanpa di minta,gadis yang rajin ibadah ,dia selalu tepat waktu ,tidak jaim...apa adanya ,wajahnya yang lugu sangat membuatnya ingin mendekatinya.
"Maafkan saya,jika sudah selesai saya kerja lagi Pak,"Tiara segera berlalu ,meninggalkan Arga yang masih terpaku,selama ini dia selalu berhasil kencan dengan SPG baru yang menjadi pembicaraan para karyawan ,tapi dia beda kenapa ya....apa kali ini aku kena batunya...ah...sial batin Arga mengumpat.

"Heiii...sini Ra!"Mbak Tina dan Mas Joko karyawan kebersihan sudah menghadangnya ,ingin tahu apa yang terjadi.
"Katakan dia nembak kamu kan?"
"Salah...cuman tanya gimana kerja di sini...itu saja ."Tiara tidak akan cerita kalau dia ngajak makan malam ,akan jadi gosip dan Tiara tidak ingin itu.
"Yakin hanya itu?"Mas Joko yang sangat perhatian juga pada Tiara,karena dia sering di bantu juga oleh Tiara.Mantab Tiara mengangguk,berlalu meninggalkan keduanya yang masih tidak percaya pada ucapan Tiara.
Bel pulang sudah berbunyi,Tiara sudah selesai berkemas dan bersiap pulang ,setelah berganti pakaian diapun menyapa teman temanya,dia mencari Mas Joko untuk menanyakan sesuatu.
"Mas...sebentar!"
"Pulang Ra....ati ati ya ,dah malem ..sana gih...15 menit lagi bus kota lewat tuh,kalau telat nanti malah kemaleman kamu!"
"Mas...aku takut!"
"Apa ku antar kamu terminal?"Tiara menggeleng,kemarin Tiara sempat bertanya tentang kepulangannya yang shif dua,ada rasa cemas di hatinya dari cerita orang orang banyak preman atau pemalak di malam hari.
"Sudah sana ,kalau ada apa apa dekati sopir atau kondektur ,aman kok!"
"Makasih Mas...Assalamualaikum!"tanganya melambai pada Mas Joko,yang di anggapnya pula sebagai kakak karena usianya yang jauh di atas Tiara.

Beberapa saat ,bus kota datang sesuai dengan prakiraan Mas Joko 15 menit,berarti ini yang pertama dan dia tidak telat ,di ambil bangku kosong kedua ,di sebelahnya ada seorang perempuan paruh baya ,Tiara tersenyum dan minta ijin duduk di sebelahnya.
"Turun mana Neng?"
"Terminal Mas!"sambil di ulurkan ongkos bus kota,dengan uang pas.Tak lupa ucapan terima kasihnya pada kondektur itu.
Tiara melirik kanan kiri,depan belakang masih banyak bangku kosong,untuk mengurangi cemasnya diapun mengajak bicara Ibu di sebelahnya ,ternyata Ibu itu turun jauh sebelum tujuannya.Semua penumpang lelaki saja ,tinggal Tiara satu satunya perempuan yang ada di bus kota sekarang ,dadanya mulai berdebar kencang,hatinya terus meminta perlindunganNya.

Tanpa di sadari Tiara ada sepasang mata yang dari tadi mengawasinya ,seorang lelaki bertato wajahnya terlihat garang  tertutup topi hitam.Tanpa sengaja Tiara melihat ke arahnya ,deg...aku seperti pernah melihatnya....ah...dia orang yang sama ,setiap aku turun diapun turun ,setiap aku naik metromini diapun ikut,apa dia memang sama tujuan denganku...tapi yang ke sekian kalinya ,Tiara tidak ingat dia turun di mana saat naik metromini.
Tiara tersenyum ke arahnya ,karena Tiara merasa sedang di awasi.Lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya.

Dengan rasa cemas ,Tiara terus mengikuti lelaki itu dan benar dia pun naik metromini ini,hatinya semakin cemas saja Ya Allah...jaga aku ,dadanya semakin hebat berdegup.
Benar saja ketika Tiara turun diapun turun dari pintu belakang ,Tiara dapat melihatnya .Tiara bergegas berjalan ke arah rumah Omnya ,lewat gang sempit di malam hari sendirian baru pertama kali ini di alaminya.
"Neng ...sendirian ,mau di temenin gak!"ada beberapa anak muda menggodanya ,Tiara berusaha tenang meskipun hatinya sangat takut ,tersenyum itu yang di lakukannya berharap mereka bisa sopan menghargainya ,itulah kenapa Tiara selalu berganti pakaian untuk menghindari pandangan orang .
"Jangan terburu buru Neng...ayo ku antar!"salah satu dari mereka meraih tangan Tiara ,dan Tiara langsung berontak di kipaskan tanganya sebagai penolakan.
"Maaf Mas...ijinkan saya lewat!Jangan halangi jalan saya...tolong!"suaranya parau,ketakutannya jelas terdengar.
"Jangan jaim...ha ha ha...!"mereka tertawa dengan keras.Tiara segera merangsek ke arah rumah ,dia ingin berlari tapi terlambat tanganya telah di pegang oleh salah satu dari anak muda itu.
"Tolongggg!"suara Tiara menggema di tengah malam .
Bruggggg....suara bogeman terdengar.
"Cepatttt pergiiii!"sekilas di lihat lelaki bertato itu,dia .....Tiara segera berlari dan tak ingin menoleh ke belakang ,dia tak ingin melihat apa yang terjadi ,yang di inginkanya hanya pergi menjauh dari sana.
"Om....hiks...hiks...hiks....!"belum sampai mengetuk pintu ,karena suara tangisannya membuat Om Lagi sudah membukakan pintu untuknya.
"Ra...ada apa ?"Tiara memeluknya dan menangis dengan keras ,dia meracau tak jelas ...membuat Lik Endang juga bangun,melihat Tiara menangis di peluk suaminya ,dia segera meraihnya dari pelukan suaminya.
"Ada apa Dek...sudah ...cerita ada apa ?"Tiara terus menangis ...bertiga dengan Narti mereka membiarkannya sampai berhenti menangis.
Dengan terbata bata ,Tiara mulai bercerita ,air matanya masih terus menetes dari sudut matanya.Om Lagi mengepalkan tangannya ,beraninya mereka mengganggu keponakannya awas saja kalian semua.Lagi cukup terkenal di kalangan anak muda ,hobinya yang sering kongkow dengan anak anak muda ,sering membelikan makanan ,kopi atau sekedar rokok bahkan uang .
"Mungkin mereka gak tau Tiara ponakanmu Mas...besok coba aku tanya juga pada Andre."
Andre adalah adik Lik Endang dia juga anak muda yang mudah bergaul ,meskipun dia siang kerja sering di habiskan malamya untuk kumpul sama teman temannya.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang