Berita bahagia datang dari Danang ,dia di terima sebagai CPNS tapi di tempatkan di luar kota ,cukup jauh dari kotanya.
"Yah...Danang gak ambil,Danang gak mau jauh dari Mbak!"kesal karena di tempatkan jauh dari rumah.
"Apa hubunganya Nang...Tiara masih banyak rekan gurunya ,jangan kawatir begitu."
"Kalau kangen gimana ?"
"Heiii...kamu sudah mulai dewasa Nak....ya tinggal pulang pas libur ,perjalanan juga 8 jam an...apa susahnya !"
"Tapi Yah...Danang belum bilang kalau sayang padanya!"wajahnya cemberut.
"Hum...calon pegawai ....yang ceria dong ,di luar sana banyak loh yang ingin di posisimu ,kalau sudah lama di sana bisa kan nanti ngajukan pindah!"
"Tapi Yah...!"
"Nang....soal cewek itu segera bilang ...biar lega ."Ayah tertawa melihatnya manyun,Danang tetep bertekad gak mau terima!Satrio mempunyai kebiasaan baru ,setiap bulan memberi uang belanja padanya ,biasanya hanya membelikan keperluan bulanan Fita dan membelikan makanan dan minuman untuk anak lesnya.
"Mas ...ini berlebihan ,aku hanya tunangan belum jadi istri beneran ,Tiara juga gak tahu apa bisa Tiara ...."
"Ssstttt....udah ya,Mas senang melakukannya ...Mas ingin kamu terima aku apa adanya ,tanpa paksaan jadi kumohon terima ya ,sini tak buatkan tabungan biar aku mudah kirim uangnya...pinjem KTPnya!"di ulurkan tangannya pada lelaki di depannya ,kamu tampan Mas...tapi kenapa ya aku kok tidak merasakan ketulusanmu.
"Harussss?"
"Wajib.....atau besok kita keluar ,aku kenal sama pegawainya ,temen sekolah biar kamu tinggal tanda tangan aja!"
"Kalau gak pergi bisa?"
"Kenapa takut keluar bareng aku ya?"Satrio menggodanya.
"Gak ...kenapa takut....males aja."
"Buat senyaman mungkin ,kalau bareng aku....jika gak mau jujur aja ,ada yang perlu di bantu bilang ....okeee cantik!"
"Mulaiiii!"
"Loh bener kan,perempuan cantik...kalau aku ganteng....bener gak."
"Iyaaa ...terserah Mas....jadi gak usah keluar ya Mas!"
"Gak masalah,tapi harus di ganti kapan kapan gitu?"
"Harus juga ?"
"Yang ini harus ,masak sudah jadi tunangan gak pernah kencan ."
Tiara hanya bisa tersenyum ,dan tidak ingin menjawabnya ,Tiara berusaha mengerti bagaimanapun dia lelaki yang punya perasaan ,wajar jika dia butuh sedikit kemesraan.Danang memberi kabar kalau dia di terima ,tapi dia berencana menolaknya karena tidak ingin pisah dengan cewek yang di sukainya.
Tiara tidak bisa terima ,dan protes karena tahu betapa besar perjuangannya saat itu hampir sebulan berkutat dengan buku,sekarang di terima begitu mudah mau di lepas."Dan...denger Mbak ya,aku tahu mungkin ini pertama kali kamu sedang jatuh hati ,tapi karir itu juga untuk orang yang kamu cintai ,karena itu masa depanmu,toh cuman 8 jam perjalanan itu tidak jauhlah...kamu harus ambil ya,Mbak yakin siapapun dia juga ingin kamu mengambil kesempatan itu ,kalau dia juga sayang padamu....yakin!"
"Aku belum bilang padanya Mbak!"
"Kamu ini aneh ya Dan....hahhhh....terus nunggu apalagi!"di acak rambut bagian depannya.
"Mbak....jadi gak keren nih!"
"Tetep ganteng kok...suer...kamu keren kalau seperti ini,siapa yang mau nolak kamu Dan."Tiara tertawa menggodanya ,meski memang itu kenyataanya.
"Gak lucuuu!"
"Hahhh...calon pegawai kok ngambekan....Oh ya ,kapan kamu mau bilang padanya atau ....mau Mbak comblangi ,"Tiara meledeknya,Danang bertambah manyun.
"Dia lebih dewasa dari aku,sabar ,baik hati ,sayang sama anak anak dia seorang guru."Danang mencoba terus terang.
"Oh ya...tapi gak papa sih,usia hanya soal hitungan kalo klik gak masalah juga kok....bilang siapa dia ,kenalin .....eh tunggu ,guru juga dia?"Danang mengangguk ,hatinya mulai berdebar debar,berharap Tiara menyadari siapa dia.
"Pas dong ,bisa berbagi ilmu Dan sama Mbak."
Danang semakin gelisah.
"Kok berkeringat ....belum bilang padanya Dan!"di lihat keringat dingin di wajahnya,Tiara mengambil sapu tangan untuknya .
"Sabar...emang seperti apa dia ,sampek kamu seperti ini Dan....hum...penasaran Mbak."
"Itu kamu Mbak!"Danang melepaskan perasaanya.
Terang membuat Tiara terkejut,di tatap wajahnya dengan tajam ,lalu Tiara tertawa ,Danang jadi bingung kenapa Tiara tertawa?"Ada yang lucu?"
"Akuu katamu...kamu bercanda kan?"
Danang menggeleng.
Sekarang Tiara diam ,di tatap lekat Danang yang duduk di depannya.
"Lihat Mbak....kamu gak bercanda kan!"
"Gak Mbak...aku suka sama Mbak ,gak tahu kapan rasa ini ada ,aku selalu teringat Mbak...hampir tiap waktu ,aku gak mau pergi ...aku.gak mau jauh darimu....aku sayang ..."
"Okeee....Mbak coba mengerti ."
Tiara tidak ingin mematahkan hatinya.
"Dan...Kamu tahu usiaku tak muda lagi ,harusnya sudah punya 2 anak loh...temen Mbak banyak yang sudah ."
"Aku salah ya !"Danang menatapnya ,dia berharap Tiara membalasnya.
"Aku tahu,rasa tidak dapat di paksa juga tidak bisa di buat buat...itu Mbak."
"Apa aku terlihat pura pura,Mbak tidak pernah merasa kalo aku begitu ingin selalu deket,aku ingin Mbak jadi pacarku....kumohon!"Tangannya mengenggam erat tangan Tiara.
"Dan...kamu janji apapun keputusan Mbak,kita tetep seperti dulu ...tidak ada kebencian di antara kita ?"
"Itu artinya Mbak nolak aku!"teriak Danang.
Tiara tersenyum.
"Aku sayang sama kamu ,sungguh ....seperti sayangku pada Nisa dan yang lain,dan Mbak akan jaga itu Dan...tolong terima tugasmu ,itu masa depanmu ,di sana kamu akan tahu ."
"Mbak ....beneran nolak aku?"
"Dan...Mbak mau kamu jadi anak hebat ,kelak jadi seorang pemimpin yang hebat,dan ada seorang wanita cantik yang akan menyayangimu dengan tulus....Mbak menyayangimu sampai kapanpun!"Di lepas genggaman tangannya ,di usap punggungnya seperti mengusap punggung Hadi adiknya ketika sedang galau.
Danang berdiri dan pergi tanpa kata,kamu gak ngerti aku Mbak ...aku bener bener sayang Mbak!Tiara menjalani kegiatannya seperti biasa,anak anak lesnya silih berganti .
Sekarang Satrio menyempatkan waktu ikut mendampingi mereka ,ingin merasakan bagaimana jadi guru yang hadapi begitu banyak karakter.
"Mas yakin mau bantu,capek loh...Mas sudah capek kerja !"
"Anggap refreshing aja lah Dek ....dan bisa deket dengan Bu Guru yang cantik."
"Ah tahu ...modus ini ."Tiara tersenyum.
"Sambil menyelam minum air ...gak papa kan?"
Tiara mulai terbiasa mendengar candaanya,terbiasa melihatnya datang sewaktu waktu.Meski begitu Tiara belum merasakan ,rasa yang sama jika dia ada di samping Hari.Fita dan Sifa sudah menjadi anak anak yang mandiri ,sudah mulai membantu mengajari anak anak yang kelasnya di bawahnya ,di turuti saran Tiara agar ilmu yang di dapat lebih bermanfaat,tapi hanya untuk mengasah otak bukan untuk jadi pendamping beneran.
"Tant...aku besok juga mau jadi guru ,biar mereka jadi anak pinter semuanya."
"Itu cita cita mulia,sekolah yang pinter ya ,kelak lanjutkan usaha ini kalau kamu sudah punya titel,jadikan bimbel yang punya legalitas ya ...Sifa juga berbagi ,saling membantu."
"Artinya seperti lembaga pendidikan itu ya Mbak?"
"Ya...pinter......Mbak yakin kalian bisa ,tapi tetep ya tujuan utama berbagi ilmu,andaipun ada biaya sebagai penghasilan ....sisihkan untuk anak yang membutuhkan ."
"Contohnya ?"Sifa antusias mendengarnya.
"Jadi cerita nih...Mbak sisihkan seperempat dari anak anak les untuk biayai sekolah anak yatim ,meski baru 5 anak yatim Mbak bersyukur bisa bantu mereka ,jika les di sini juga gratis untuk anak kurang mampu...begitu sayang,gimana setuju?"
"Wah Mbak hebat...Sifa juga mau ikut bantu Mbak ,dengan uang saku Sifa."
"Boleh....tapi saran Mbak ,gak ngoyo karena kalian masih belum kerja ,boleh tapi seadanya ...okee!"
"Hum...Bu Guru ,aku mau ikut ...kok gak ngajak ada kegiatan mulia?"suara Satrio mengagetkan ketiganya.
"Papaaa...Katanya lagi luar kota ,kok udah pulang ...Tata tidur sini !"
"Siap sayang...Papa kangen."Tiara menoleh ke arahnya,Satrio mengedipkan matanya.
"Sini sayang Papa dong!"
Tata memeluknya ,diapun mengabulkannya ,Satrio melihat ke arah Tiara .
"Udah malem...kalian tidur ,ayok besok bangun pagi sholat dan sekolah ...met tidur sayang ,Dek Sifa gak tidur di kamarnya sendiri?"
"Bentar Mbak."
"Ya udah Mbak keluar ,buatkan minum untuk tamu istimewanya!"Tiara tersenyum .
Satrio melambaikan tangannya pada keduanya ,di balas dengan teriakan keduanya "Malem Pa....Malem Omm!""Sudah selesai kerjaannya Mas?"Bulik yang membuatkan minuman ,Bulik tahu kedatangannya dan memintanya untuk tidak memberitahu mereka ,Satrio lama melihat Tiara bercerita dan memberi pesan mulia pada keduanya.
"Alhamdulillah belum,gak tahu Bulik bawaannya pengin ke sini terus ...kenapa ya?"jawabnya tanpa melihat ke arah Tiara.
Bulik tersenyum ,tahu kalau Satrio sengaja menggodanya.
"Mas udah makan?"Tiara pura pura tidak mendengarnya.
"Belum...kita makan di luar Dek ...boleh ya?"
"Aku sama Bulik masak enak ,aku ambilkan ya!"
"Boleh!"Satrio ingin memaksanya ,entahlah akhir akhir ini perasaanya selalu memuncak ,rasa rindu jika belum ketemu dengannya.
Satrio makan dengan lahap ,sayur bening ikan pepes pindang ...kesukaannya memang masakan jawa.
"Dek...maaf ya kalo aku sering ke sini,gak bisa nahan daripada jadi penyakit."katanya sambil makan.
"Gak boleh sering sering."
"Bentar kok."
"Gak enak di lihat orang !"
"Di rumah sepi."
"Buat rame Mas."
"Dengan ?"
"Ya Mas nyanyi nyanyi gitu ,kan semua dengerin tuh...pasti mereka datang ke rumah ...pengin tahu suara siapa merdu banget!"Tiara tersenyum .
Satrio melihat ke arahnya.
Diapun tersenyum,semoga dengan cara ini kamu bisa membuka hati dan lupakan dia.Bulik mengembalikan piring dan gelas bekas makannya.
"Mas...Danang kemarin datang ,dia di terima tapi dia nolak gak mau terima ,karena jauh ."
"Loh ...sayang kan,sudah usaha banget itu kan dia...alasannya apa?"
"Mas ...jangan marah ya?"
"Hubungannya?"
"Karena aku."
"Kenapa?"Satrio serius menatapnya.
"Dia bilang suka padaku,dan minta aku jadi pacarnya ."Tiara tertawa.
Jadi dia bener bener bilang tentang perasaannya.
"Kok Mas biasa sih?"
"Aku harus senang gitu atau sedih ...pasti kamu tolak kan?"
"Kok tahu?"
"Aku aja di tolak...aku ini tunanganmu ,tapi kamu gak mau kan jadi pacarku..."
"Mas mau aku jadi pacar apa tunangan ?
"Bukan itu maksudku...terus dia gimana?"
"Sepertinya kecewa gitu tapi ...dia harus membuka matanya ,masa depannya baru saja di mulai ,pasti ada wanita yang akan menyayanginya dengan tulus nanti."
"Aku udah tahu ,lamaaa....dulu aku cemburu kalo dia ingin dekati kamu ,sekarang aku gak takut lagi ,karena yakin kamu tipe setia."
"Ngrayu.....udah malem,Mas harus pulang !"
"Ngusir nih!"Tiara tersenyum dan mendorongnya untuk keluar dan pulang.
"Perasaan baru semenit ,ahhh...."Satrio pamit pada Bulik yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka ,ikut bahagia melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Ujung Penantian
Storie d'amoreKesetiaan ada pada sepasang kekasih ,restu orang tua yang menghalangi ,keinginan untuk masa depan lebih kuat dari pada hanya sekedar kata cinta ,namun keduanya ternyata sama tetap setia dan menyimpan rasa cintanya ,berusaha menerima cinta yang lain...