Kembali dari luar kota ,Satrio langsung k rumah Tiara.Rindunya memuncak,ingin segera bertemu ,Fita dan Bulik juga ada di sana,tak lupa sebuah buku di bawa sebagai hadiah dan untuk Fita di bawakan boneka beruang yang sangat besar yang di pesan sebelum dia berangkat.
Pintu rumah tampak terbuka,terdengar dari ruang tengah Fita tertawa riang,Bulikpun terdengar bahagia.Tak mau merusak suasana,Satrio berjingkat agar tidak tidak terdengar mereka,ternyata Tiara sedang menirukan suara Al dan Nara yang sedang berebut mainan ,karuan mereka tertawa tingkahnya sangat lucu .Mau tak mau Satriopun tertawa sambil menutup mulutnya."Al sudah pinter kan sekarang ,waktu Nara pinjem mainannya...jawabnya gini....Al mau permen itu....padahal permen itu tinggal dikit dan masih di mulut Nara,Al....memegang gagang permen dan bilang...boleh ya ,tanpa tunggu komando di tarik permen dari mulut Nara,dan mainanya menggantikannya ...jadi Nara di paksa menggigit mainan itu....."semua tertawa mendengarnya ,mereka tahu Al dan Nara memang menggemaskan .
"Tante kalau Al panggil apa sama Uti?"
"Uyikkk!"jawab Bulik yang tersenyum kalau mendengar Al memanggilnya.
"Capek sayangku....udah ah,kok dari tadi bicarakan mereka ya nanti kedutan matanya,ayok sayang kita bersiap sholat ,mandi makan terus peluk guling....Bulik juga istirahat ya.""Assalamualaikum....seru nih ceritanya ,gak ngajak ngajak ...Papa juga mau !"di salami Bulik dengan taklim,di angkat tubuh Tata dan di cium kedua pipinya,semua menjawab salamnya bersamaan.
"Papa Yo....!"Tata sangat senang melihatnya datang ,meskipun sudah semakin berat Satrio masih suka menggendongnya ,di balas ciuman sayang Satrio.
"Gimana kabar di sana Mas?"
"Alhamdulillah Dek,semua baik .....Bulik di mobil tadi ada belanjaan ,tolong di bawa ke dalam ya ...yang tas itu untuk Bulik!"
"Repot repot Nak."Bulik berlalu mengambil barang yang di maksud.
"Ini untuk Tata sayang dan ini .....untuk Tante baik ...dan tersayang."di serahkan bergantian kepada keduanya,Tiara melotot ke arahnya tanda tidak terima panggilanya,Satrio mengerlingkan matanya sambil tersenyum,lega melihatmu Dek rasanya ingin sekali memelukmu!
"Makasih Papa Yo...Tata mau mandi dulu !"Di ciumi wajah Papanya sebelum pergi.
"Mas...apaan sih!"wajahnya cemberut.
"Kenapa emang ,aku juga mau mandi ...gerah rasanya !"tanpa memperdulikan Tiara yang sewot.
Sambil tersenyum Satrio meninggalkannya ,dan mengacak rambutnya.
"Massss!"
Bulik yang melihat pemandangan itu tersenyum ,dia rindu padamu Nduk!Setelah Magrib ,Tiara tidak keluar kamar setelah kejadian siang tadi ada perasaan tidak nyaman ,mendengarnya mengucapkan sayang ....rasanya terdengar aneh,dia belum bisa menerimanya.Ada rasa jengkel di hatinya ,bisa bisanya Mas Satrio cari kesempatan ,takut tidak bisa mengabulkan harapannya ......hahhhh!
Di lihat surat yang tadi siang di terimanya dari Ayu,di buka perlahan dan di bacanya.Mbak...Alhamdulillah ,Ayu hamil .Besok kalo tingkepan Mbak pulang ya ,tolong sempetkan waktu untuk pulang .
Oh ya Mbak ...aku dapet kabar dari Mbak Riris yang rumahnya deket Mas Hari ,Mbak melihatnya ...meskipun hanya sekilas tapi Mbak Riris yakin itu dia,....tapi sepertinya dia.....
Ah ...sudahlah ,besok pas pulang aja ceritanya ya.
Oh ya masih inget Ahmad kan ,dia serius loh Mbak...kalo pulang dia ingin ketemu Mbak ,dia itu baik kok meski usianya lebih muda ....dia sekarang jadi guru olahraga Mbak,Ayu berharap Mbak mau membuka hati untuknya ....dia gak ingin pacaran ,langsung melamar dan menikah dengan Mbak.Mbak tahu gak...sebenernya sejak SMP dia itu sudah bilang suka sama Mbak ke Ayu,tapi Ayu anggap itu hanya main main,setelah melihat Mbak di pernikahan jadi rajin ke rumah ,minta pada kami untuk menyampaikan ini ...dan maaf ,Ayu memberi satu foto pas nikahan ...maaf ya Mbak,Ayu yakin Ahmad sangat siap untuk nikah ...
Ayu juga bercerita tentang kabar Bapak dan Ibuk,Ibuk sering menceritakan pada Ayu,Mbakmu itu baik ...sangat baik,Ibuk gak marah sama dia ,tapi marah sama sifat keras kepalanya ,Ibuk terlalu sayang padanya......
Alhamdulillah jika Ibuk sudah gak marah ,syukurlah Ibuk juga gak bilang tentang lamaran Mas Satrio...tapi Hari....pulang ?Apa dia berubah ,Ayu tidak melanjutkan tulisannya ,aku harus pulang .
Apa aku harus menemuinya nanti?
Apa pantas ?Bagaimana pun aku belum putus sama dia ,meskipun waktu berlalu ....aku harus tahu apa sebenarnya yang terjadi ,jika memang dia tidak lagi setia.....haruskah aku menangisinya,dada Tiara semakin berdebar mengingat kenanganya."Tant...waktunya sholat ,Tata tunggu !"
Suara ketukan pintu dan panggilan Tata membuyarkan lamunannya.
"Ya sayang...bentar !"Tiara masih bermukena ,dan segera pergi untuk mengambil air wudhu.
Di ruangan tempat sholat ,sudah duduk Satrio yang bersiap sebagai imam.
"Sudah ?"
Tiara menganggukkan kepala.
"Sayang...Papa mau pulang ,mau di sini atau ikut?"
Tiara masih mendengarnya bertanya pada Tata.
"Pulang ...kangen ,nanti tidur sama Papa ya!"Satrio selalu mengiyakan ,menemaninya sambil bercerita dan tertidur,setelah tidur Satrio meninggalkannya.
Bulik pasti ikut pulang ,karena harus menyiapkan semuanya ketika Satrio ada di rumah.
"Bersiap gih....buku bukunya awas ketinggalan ,Papa pamit sama Tante baik dulu,"
Satrio melihat ada yang berubah di raut wajahnya,apa aku menggodanya tadi siang?Satrio meminta Bulik memanggilnya,dengan gelisah di tunggu Tiara di teras.Hatinya berdebar debar.
"Mas mau pulang?"terdengar suara Tiara sudah di sampingnya,duduk berseberangan karena ada meja kecil di antara kursi .
"Iya...kamu gak papa kan sendirian?"
"Biasa kan,lusa kan ada Al juga Nara,sorenya anak anak ...kadang butuh waktu untuk sendiri ."jawabnya datar.
"Dek...kamu marah sama Mas?"
"Tiara hanya gak suka ,juga malu di dengar Tata...Tiara juga takut membuatnya kecewa,sampai waktunya nanti Mas....Tiara gak mau dia kecewa,biar hanya kita yang tahu ."
"Maaf...jika sudah membuatmu jengkel,aku tidak tenang jika kamu marah."
Tiara seperti memikirkan sesuatu,ya....Hari....apa dia bener bener tidak mencariku jika dia sudah kembali ,atau hanya mengunjungi orang tuanya?
Sakit rasanya tahu dia ada ,tapi tidak menemuiku,sakit setelah sekian tahun menantinya datang ,sakit terlalu berharap.....Ya Allah jika ini jalan yang Engkau beri ,tolong tunjukan sebenarnya agar tidak dendam rindu seperti ini .
"Heiii...kamu menangis.....maafkan aku jika itu beneran buat kamu jengkel..."Satrio ingin mengusap setitik air mata yang jatuh ,Tiara segera mengusapnya.
"Gak....Mas ,tadi klilipan setelah sholat,makasih bukunya ya ...Mas ati ati pulangnya."
"Papaa...sudah ....Tant,Tata pulang sampai besok ya ,tapi besok gak nginep ,kangen sama Papa Yo....gak papa kan?"
"Gak papa,Kak Sifa yang nginep ....katanya ada tugas tambahan dari sekolah,ati ati ya...inget bangun pagi inget sholatnya."
Di cium kedua pipinya dengan penuh rasa sayang ,Satrio merasakan kesedihan dari sorot matanya....maaf jika kataku yang membuatmu seperti itu ,aku akan menahannya untukmu .Semalaman Tiara terpekur mengenang kebersamaannya,kepergiannya tanpa kata ,tanpa mengucap perpisahan ,aku akan kembali....kini kamu kembali,dan aku yakin kau akan menemuiku,harapan yang belum ada jawabanya.
Menjelang subuh matanya terpejam dan terbangun ketika suara adzan berkumandang,Tiara mengusap wajahnya dengan kedua tangannya .
Inilah jalanku ,aku harus hadapi apapun itu ...hatinya sedikit lega meski berjuta keraguan menyelinap dalam hati yang selama ini penuh dengan keyakinan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Ujung Penantian
RomanceKesetiaan ada pada sepasang kekasih ,restu orang tua yang menghalangi ,keinginan untuk masa depan lebih kuat dari pada hanya sekedar kata cinta ,namun keduanya ternyata sama tetap setia dan menyimpan rasa cintanya ,berusaha menerima cinta yang lain...