Tiara kembali

7 1 0
                                    

Semua cemas ,terutama Hari .Tiara adalah istrinya sekarang.Melihatnya  di ICU karena kondisinya yang belum menunjukan kemajuan ,hatinya pedih.Tiara harus menjalani operasi jika sudah melewati masa kritis,dengan memasukkan selang ke bagian dalam paru paru ,dan menyedot nanah yang terkandung dalam abses agar keluar.

Setelah melewati masa kritis ,Tiara di masukkan ke kamar.
Kembali Satrio memilih kamar VVIP untuknya ,meski Hari menolaknya,jujur dia tidak punya cukup uang jika harus melunasi semua biaya rumah sakit.

"Mas...aku akan menggantinya nanti aku tak punya uang sebanyak itu."

"Itu uang Araa sendiri jangan kuatir ,sengaja kusisihkan ,dia gak mau terima kelebihan dari jerih payahnya ...gak usah di pikir."

"Har,kami ada bersamamu ,ingat dia adikku ,jadi kami ikut tanggungjawab merawatnya,termasuk membantu biaya rumah sakit ini."

"Aku suaminya sekarang!"

"Tahuu !Suami yang tak tersentuh ."Gilang sedikit menggodanya.

Ah ,itu tak penting ,sekarang aku berkewajiban menjaganya ,tak ada larangan memegang atau menyentuh dari seluruh bagian tubuhnya, dia halal untukku.

"Besok waktunya operasi,kata dokter selama pemulihan butuh waktu minim 3 minggu untuk memastikan abses sudah kering,selama itu Tiara gak boleh turun."

"Semoga semua berjalan lancar Ya Allah!"di usap kedua tangannya dan memohon padaNya.

"Apa dia belum bicara sama sekali Har?"

Hari menggeleng ,bahasa isyarat pelan banget bicaranya.

Bulik mengajaknya bicara ketika ketiganya masuk .Ibuk dan Bapak ke rumah sakit 2 hari sekali bergantian dengan Bulik.

"Yang lagi asyik!"Gilang menyapanya.

"A...ku mau ..pu...lang !"terdengar sangat lirih.

"Apa Dek?"Satrio megulanginya.

Hari mendekatinya ,di dekatkan telinganya ke bibir Tiara .

"Yang pengantin baru ,woiii !kami di sini Har!"Gilang menggodanya lagi.

"Tiara mau pulang katanya!"

"Oh...ya ,pulang kalau sudah sehat!"Satrio mengangkat jempolnya ,agar Tiara paham maksudnya.

"Ka...pan?"

"Kapan Mas?"Hari jadi penerjemah.Di genggam erat tangannya ,membuat Satrio berdehem .

Tiara seperti berusaha lepas ,dia ingin marah .

"H...le...pas...!"

"Dek!dia itu suamimu sekarang ,kalian sudah nikah gak papa .Mas ngerti kok!"Gilang mendekatinya dan menyalami tanganya ,di letakkan kedua tangan mereka untuk di satukan.

"Semoga samawa ya!cepet sembuh  !"

Tiara memandangnya tak percaya aku sudah menikah?Kapan?
Dia ingin mendapat jawaban ,lekat di tatap Hari dengan perasaan berdebar...apa itu benar H?
Hari mengangguk.
Tiara berusaha mengingatnya ,tapi tidak ada yang di ingat tentang pernikahannya,kamu bohong H ,kamu hanya alasan ingin dekat dekat aku!

Di dorong lemah tangan Hari agar melepaskannya.

"Heiii !kami semua saksinya Dek,dia suamimu sekarang ,kamu harus sembuh ...!" Satrio tertawa melihat wajahnya yang tersipu.

Tiara hanya menatapnya ,dia belum percaya.
Sampai dokter dan perawat datang ke ruangannya.

"Ny Hariyono,gimana hari ini,sudah lebih enak ?Di sehatkan ya besok kita keluarkan sumber penyakitnya!"

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang