Kabar Bay

8 1 0
                                    

Hampir seminggu Tiara di rawat di rumah sakit,Bapak Ibunya menunggui sampai 4 hari karena adik adiknya tidak ada yang jaga,Tiara di jaga banyak orang termasuk Tante dan Omnya.
"Pak ...Tiara sudah sehat kok gak papa ,kasihan adik adik sendiri pasti repot kan."suatu malam Tiara berbincang dengan kedua orang tuanya.Selama di sini ,kedua orang tuanya tidur di rumah Tantenya ,karena Tiara memaksanya untuk tidak menginapa.Rahmat dan Ridho yang bergantian melihat Tiara tanpa menemaninya di dalam.Ibu Sima yang kadangkala pulang agak malam ,mengajaknya berbincang.
"Bapak masih gak tega lihat kamu Nak.....sebelum kamu benar benar pulih!"
"Gak papa Pak...pulang sama Ibu...Tiara baik baik saja kok!"Bapak tersenyum mendengar putrinya itu.
"Raaa...kamu di sini krasan kan?"
"Alhamdulilah.....tapi Pak,saya ingin berhenti sebenarnya!"
"Loh kata krasan kok berhenti ,apa alasannya?"
"Pak Andik melamar Tiara untuk Mas Gilang!"
"Kalau kamu siap ya gak papa...Bapak seneng kamu segera ada yang jaga...lega rasanya!"
"Ah...Bapak..."
"Atau kamu masih mengharapkan dia?"Tiara diam ,memandangi lelaki kesayangannya itu.
"Gak di jawab juga Bapak tahu....apa jawabannya ...!"
Entahlah Pak,Tiara sudah berusaha untuk ikhlas dan melupakannya ,kami juga gak pernah ketemu....tapi entahlah rasanya dia selalu deket sama Tiara.
"Nah ...kan nglamun.....ya sudah ,semua ada di tanganmu ...Bapak hanya bisa mendoakan yang terbaik ."
"Makasih Pak....Bapak gak pulang dulu,kasihan Ibu pasti nunggu di rumah Tante...Ibu kan selalu begitu gak bisa tidur kalau gak di rumah sendiri apalagi Bapak gak di sisinya...."Tiara sangat tahu ....Ibu memang seperti itu.

Pagi hari sebelum Bapak dan Ibunya pulang ke desa,di sempatkan mampir untuk mengucap selamat tinggal pada Tiara,meski hatinya tidak tega tetap saja beliau pulang .Tawaran dari keluarga Pak Andik untuk di antar pulang di tolaknya,karena dari cerita Tiara Pak Andik sudah baik dan sayang pada Tiara.
"Kami pulang ya ....hati hati di sini ,jaga diri baik baik...lakukan apa yang menurutmu baik,asal tidak melanggar norma ya Nak!"Bapak duduk di kursi ,dan mengusap tangan Tiara dengan penuh kasih.
"Raa...kalau nurut Ibu ,terima saja lamarannya...kurang apa coba Raaa....mereka udah baik ,berada ....ganteng loh ....apa yang kamu cari lagi Nak!"
"Ibuuuu....!"Tiara merengek ,mendengar kata kata Ibunya...
"Bu....sudahlah ,Tiara biar pilih sendiri,kalau jodoh tak kan ke mana...jalannya pasti ada aja !"
"Apa kamu tetep nunggu dia...?"Ah....Ibu,jangan katakan itu,Tiara sendiri gak tau kenapa hati Tiara gak bisa di paksakan meski Tiara tahu ,harusnya Tiara bisa melepasnya .
"Buuu....sudah ...jangan di paksa gitu,biar saja ...Allah sudah tulis takdirnya ,siapa jodohnya nanti ....kita hanya bisa berdoa !"Bapak melihat ke arah Ibu untuk tidak memaksa Tiara .
"Oh iya Nak....seminggu lalu ada lelaki juga ke rumah ,siapa bu namanya?"Bapak kembali melihat ke arah Ibu yang duduk di tepi ranjang .
"Siapa ya ...dari Jakarta gitu bilange...Juri atau sapa ya?"Bapak dan Ibu berpandangan.Tiara terkejut ,dari Jakarta ...selama kurang lebih dua tahun di sini gak pernah dia berhubungan dengan teman lain.
"Bajuriiii....!"Tiara tiba tiba teringat pada lelaki yang pernah memintanya untuk menikah dulu.
"Yaaa ....itu namanya!"Ibu mengiyakan segera.
"Yang bener Pak...Buk....ngapa datang ke rumah ,kok tahu rumah Tiara?"Tiara kembali mengingatnya,ah aku kan kasih alamatku sama Wiwik ,mungkin dari dia .
"Sendiri Pak?"Tiara penasaran.
"Sama temen nya...laki laki juga ...lupa namanya ,lumayan lama hampir sehari ....mereka terlihat senang ,terlihat dari cara mereka makan .....tidak tersisa...ha ha ha..."Bapak tertawa.
"Oh ya.....terus ...Mas Bay cerita tujuannya ke rumah Pak?"Tiara penasaran.
"Dia bilang dari rumah temenya itu ,kebetulan deket jadi mampir pengin tahu kamu ...katanya kangen !"Ibu yang sekarang tertawa.
Mas Bay,bener bener memenuhi janjinya....akan datang ke rumah....sayang gak ketemu Tiara,kasihan juga .
"Kamu pernah pacaran sama dia?"Bapak berbisik ,seperti menggoda Tiara. Tegas Tiara menggeleng.
"Kenapa?"Ibu heran Tiara menggelengkan kepalanya.
"Bay sempet cerita ,kamu nolak lamarannya waktu itu,jadi dia tanya apa kamu sudah nikah...?"Bapak bercerita.
"Oh ya!"Ibu yang terlihat terkejut,mungkin heran putrinya banyak yang mau melamar.
"Masak bilang gitu?"Tiara tersenyum ingat kebaikannya ,meski Tiara menolaknya tapi Bay tetap baik padanya.
"Terusss....!"Tiara semakin penasaran.
"Wajahnya terlihat ceria ,waktu Bapak bilang kamu belum nikah....syukurlah ....begitu dia jawab...pas di tanya Bapak....dengan senyum dia berterus terang masih berharap padamu !"Ya Allah ,Mas....sampai segitu rasamu itu?
"Bapak jawab apa?"
"Yaa...jodoh di tangan Allah ,kita gak tahu ke depannya....pasti kamu dapet yang terbaik!"Tiara bangun dari tidurnya di peluk Bapak dengan bahagia ,jawabannya sangat bijak .
Mereka pun tertawa ,di luar ada tiga pasang mata yang melihat kebahagiaan mereka...Gilang ,Ridho dan Rahmat .

Setelah bersenda gurau dengan Tiara,Bapak Ibu berpamitan karena Om sudah menunggu untuk di antar ke terminal.
"Raaa...cepet sehat ya,biar Bapakmu gak kepikiran lagi ....pulang ke rumah setelah sehat biar mereka juga lega!"Om bicara pada Tiara.Tiara tersenyum .
Di luar ketiga sahabat itu berpapasan ,bersalaman dan langsung merangsek ke dalam ruangan.
"Hai Raaa....pakabar?"Gilang yang pertama menyapanya.
"Alhamdulillah sudah sehat...kapan Tiara pulang ya Mas....sudah capek berbaring di sini."
"Besok kata Dokter ..."jawab Gilang.
"Alhamdulillah ,Tiara ke rumah Tante ajaa!"
"Gak boleh,Mami udah bilang kamu tetep tinggal di rumah ,ada bibi yang akan bantu kamu....lagian Asifa sudah nyari nyari kamu terus !"Gertak Gilang ,membuat Ridho dan Rahmat tertawa.
"Heiii...kenapa tertawa?"Gilang melihat keduanya dengan cemberut.
"Modus Raaa!"Ridho tambah keras terawanya.
"Stttttt....udah...ini rumah sakit Lang...Dhoo....!"Rahmat menutup mulutnya sendiri agar mereka diam.
"Oh ya Raaa...aku denger kamu mau pulang setelah sehat ,boleh kami ikut?"Rahmat mulai bicara setelah diam sejenak.
"Gak boleh....!"
"Kenapa?"Gilang melihatnya dengan kecewa.
"Mas...di sana itu desa,apa kata orang ...pulang di anter oleh tiga lelaki ...aduh ...gak bayangin deh...maaf ya ,meski aku gak punya rasa apa apa ,tapi yang di lihat orang bukan seperti itu!"
"Hmmmm kami tahu kok...Ayah sama Ibu ,Asifa ....bahkan bibi juga mau ikut!"Apaaa....sampai segitunya ,ah...ini akan mengagetkan Bapak sama Ibu .
"Janganlah Mas....gak usah ya,di sana tuh sepi,jalannya juga gak seperti di sini....gak ada makanan seperti di sini,gelap juga ...gak nyamanlah..."Tiara terus bicara ....tanpa melihat ada Pak Andik dan Bu Sima sudah ada di sana.
Kompak mereka tertawa,Tiara sudah mulai banyak bicara ...artinya Tiara benar benar sudah sehat.

"Pak....Buk...sudah lama!"Tiara baru sadar dan tersenyum malu.
"Lumayan Raa...!"Bu Sima yang menjawabnya ,Tiara bertambah malu....Wajahnya tambah cantik kalau seperti itu....batin ketiga lelaki itu hampir bersamaan ,terlihat cara mereka memandangnya.
"Gak papa...santai aja ....Gimana perasaanmu Raa...apa ada yang masih terasa sakit ?"Pak Andik berdiri di belakang Bu Sima yang duduk di kursi tunggu.
"Alhamdulillah ,lebih sehat..."Jawab Tiara dan melihat ke arah ketiga lelaki bersahabat yang dari tadi melihatnya ....kira kira apa yang di pikirkan mereka ya....dari tadi aneh melihatku begitu.
"Raaa...besok kamu boleh pulang ...mau di jemput siapa?Pilih ketiganya!"Pak Andik menoleh ke arah mereka ,karena terkejut ketiganya kompak menjawab.
"Saya Raaa!"
"Nah...kompak tuh jawabnya ....tapi biar Tiara yang pilih!"Ibu tersenyum melihat ketiganya,meski usia nya sudah dewasa di depan gadis cantik pasti seperti anak kecil....hah...kalian ini.
"Sama sopir aja ,boleh?"
"Yaaaa....Raaa...kenapa sama sopir?"Gilang merajuk.
"Mas lupa?"
"Inget sih...tapi aku udah baikan kok...kan kamu yang bilang ....ya Raa....biar aku yang jemput!"rengekan Gilang membuat Pak Andik kasihan.
"Yaaa Raaa,biar sopir yang jemput ,Gilang sama Asifa nanti biar bantu bawa tasmu ....banyak begitu bekalmu!"Pak Andik tertawa,Tiara tersenyum cemas....memang selama di rumah sakit Tiara sering berganti baju ,tapi tidak mau kalau ada yang bawa pulang biar dia sendiri nanti yang cuci ,gak mau merepotkan ....sudah biaya di tanggung ,semua di beri di bantu cuci pakainnya ....tidak ...biar Tiara cuci setelah sehat dan pulang.
Ridho dan Rahmat ,menepuk bahu Gilang ...meski kecewa mereka tetap bisa menutupinya.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang