Pernikahan Satrio

10 0 0
                                    

Semua belum bisa meluluhkan hati Ibuk,keputusannya tak bisa di rubah dengan mudah,meski semua memohon kecuali Tiara.
Tiara takkan memintanya karena dia sudah janji untuk ikut keputusannya,dia bisa menahan dirinya ,meski Bapak bersikukuh memintanya.

"Nduk kamu sendiri yang harus memohon pada Ibumu agar merestui kalian!"

"Iya Mbak...aku yakin Ibuk ingin Mbak yakin dengan pilihan Mbak!"Ayu ikut bicara.

"Tidak,jika tetap sendiri seumur hidupku membuatnya bahagia aku akan lakukan ,banyak yang bisa buat aku bahagia Dek,tenang Mbak bisa menahan diri."tenang Tiara menepuk bahunya ,Bapak tersenyum getir ,dalam hatinya menangis ,dia tahu pasti hati putrinya sangat ingin di restui tapi keduanya sama sama keras kepala.

"Buk....apa yang harus saya lakukan ,katakan saja agar saya bisa di maafkan ,kumohon Buk...restui kami."Hari berulang memohonnya ,dua hari sekali dia meluangkan waktu untuk datang ke rumah Tiara ,tapi Ibu pergi tanpa sepatah katapun.

"Kamu gak capek memohon begitu,cukup H...takdir kita bisa bertemu tak bisa bersatu,aku sudah mulai biasa ,aku senang kamu sehat dan rasamu masih sama padaku ,terima kasih untuk itu ,mulai sekarang lupakan aku ....bukan aku satu satunya di dunia ini ...semoga kamu segera bertemu dengan yang lebih sayang dan orang tuanya merestuimu ,maaf jika aku tak bisa berjuang bersamamu."

"Kamu nyerah ?"

"Iyaa...aku gak ingin mengemis untuk itu,biar Ibuk bahagia dengan keputusannya....lepaskan aku ,percayalah hanya kamu ada di sini ...sekarang aku lebih ikhlas ."

"Aku tidak!"

Ah.....keras kepala kamu H.

"Aku besok balik ke Surabaya ,kasihan Tata ,Mas Satrio juga mau nikah ,Tata harus di sana...aku harus menyatukan mereka ,setelah itu aku akan pergi sedikit menjauh ,"Hari tahu ,Tiara berat melakukanya.

"Boleh aku ikut T.....aku takkan menyerah ,meski kamu paksa ,aku bukan Satrio,aku takkan melepasmu setelah belasan tahun waktuku hilang ,ijinkan aku dekat denganmu ,aku tidak akan memaksamu ,aku yakin Ibuk akan merestui kita ...yakin !"Hari berapi api menyampaikan harapannya.

Sepasang mata melihatnya  iba,Bapak terharu mendengar keteguhan Hari .

Satrio menikah di bawah tangan ,karena kondisi Dina yang sedang hamil,Tata meski enggan tapi mau datang melihat Papa kesayangannya ,masih enggan bicara dengan Dina.

"Din...kuharap kamu penuhi janjimu ,jadi Mama terbaik untuk Tata dan calon bayimu ,jadi istri terbaik untuk Mas Satrio!"

"Bantu aku ,aku masih perlu belajar darimu!"

"Kamu pasti bisa,setelah ini aku harus jauh dari kalian ,aku tak ingin jadi duri dalam keluargamu ,Tata dan Mas harus terbiasa tanpaku ,gantikan aku ....aku sangat sayang Tata ,kamu tahu itu kan?"

Dina menangis ,memeluknya ,benar kata Niya ,kamu terlalu baik ,pergi setelah menyatukan sebuah keluarga ,aku janji akan menyayangi mereka seperti kamu memberi kasih sayangmu tanpa berharap imbalan .
Tiara menahan sesak di dadanya ,berpisah dengan Tata yang bertahun tahun dekat dengannya ,lagi lagi terulang ,dulu Sifa ....tapi aku pasti bisa ,di manapun aku ,kalian adalah kesayanganku sayang ,di usap kasar air matanya agar tidak terlihat Dina.

Dengan sengaja mendengar pembicaraan mereka ,ada rasa haru juga bangga pada  Tiara, melihat kenyataan banyak yang menyayangi pujaan hatinya.
Dari Tata ,Hari tahu kenapa dia sangat di cintai ,sabar dan penuh kasih sayang ,yang dia tahu membuat orang lain nyaman tanpa mengharap balasan,orang lain berbuat yang sama atau tidak.

"T....kamu tidak harus pergi dari mereka ,Tata cerita banyak ,dia anak yang cerdas,hampir semua di ceritakan ke aku ,juga Sifa dan Gilang ,mereka semua minta aku menahanmu tetap di sini,Satrio akan tinggal di luar kota agar Tata bisa tetap di sini bersamamu ."

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang