Pulang ke rumah

6 0 0
                                    

Malam terakhir Tiara di kota ini,berat rasanya hati dan kakinya harus pergi .Harapan bisa mengais rezeki di kota ,pupus sudah harapan yamg sudah di depan mata tinggal angan.Tiara harus mengikhlaskan semuanya.
"Mana alamatmu Raa...ini alamatku di kampung,mungkin kita tetep bisa sambung sahabatan,"Wiwik malam itu tidur bareng Tiara ,malam terakhir untuknya dan Tiara,Wiwikpun berharap masih bisa berteman dengannya.Di simpan alamat itu di dompet kecilnya.
"Ini alamatku ,Wik...semoga kita bisa bertemu ya..."
"Aamiin...Raa...!"
"Hemmm!"tiba tiba Wiwik memeluknya ,dia menangis di pelukannya.
"Wikkk...ikhlaskan,aku gak ke mana mana.Aku kan pulang kampung ,mau ketemu keluarga masak di tangisi.....sini , denger aku ....!"Di hadapkan wajah sahabatnya yang baru beberapa bulan di kenalnya itu.
"Meski jauh ,kamu sudah ada di sini ...kenangan itu sudah tersimpan dan tak mungkin hilang ,ruang dan waktu saja yang memisahkan kita... kita saling doa saja ,semoga semua di beri sehat dan bahagia ada dalam setiap hari kita ."di letakkan tangan Wiwik ke dadanya,Wiwik tersenyum melihatnya .Akupun sedih Wik ,tapi aku tak bisa menangis di depanmu.
Malam itu Tiara gelisah dia sulit tidur ,entah apa yang ada di benaknya bayangan H selalu lewat di depannya ,memandangnya dengan diam meski pandangan cinta masih tampak di sana .Tengah malam diapun terlelap.

"T...kenapa kamu pulang ,di sini saja temani aku!"
"Kapan kamu datang ?"Tiara terkejut ,H ada di sampingnya ,aroma tubunhya jelas tercium olehnya.Tiara menggeser duduknya di pandang wajah lelaki yang se tahun terakhir mengisi hari harinya,dia datang apa ini mimpi?
"Aku juga kangen kamu...kenapa pergi secepat itu?Kita belum jalan jalan di kota ini,apa kamu gak ingin jalan denganku?"
"Kamu yang gak ingin H,kenapa gak temui aku kemarin kemarin...besok aku akan pulang ....maafkan aku!"Tiara tetap lekat memandangnya dari samping,kamu tetep sama H...diammu itu yang membuat rasa sayangku ada selalu untukmu.
"Bentar aja T...tinggallah di sini,aku ingin bersamamu !"
"Maaf aku harus pulang ...maafkan aku ,kamu baik baik di sini ya ,hubungi aku, kirim kabarlah ,agar aku tahu kamu baik baik aja !"
H hanya mengangguk tanpa menoleh ke arahnya,Tiara ingin memeluknya ...tiba tiba H berdiri dan berlalu tanpa berkata apapun.
"H....jangan pergi temani aku malam ini sebentar saja...!"Tiara berteriak manggilnya ,H tetep pergi .
"Raaa...bangun Raa!"Wiwik menepuk pipinya ,dengan perlahan .Tiara membuka matanya Ya Allah ...ini hanya mimpi tapi begitu nyata,apa artinya dia juga merinduiku?
"Bangunlah,ini minum dulu...ketemu pacarmu ya...jelas banget kamu panggil namanya Raa!"Wiwik tersenyum .
"Masak sih?"
"Hmmm....pura pura ...udahlah ,kamu kangen berat itu Raa...coba temui dia mungkin ketemu!"Tiara menggeleng ,meski ingin Wik ...aku gak akan ke sana biarlah rindu ini ku simpan di hati ,entah kapan akupun tak tahu akan terobati.
"Ayo tidur lagi!"Wiwik membaringkan tubuhnya dan menarik selimutnya lagi.Tiara ke kamar mandi ,di ambilnya air wudhu untuk mengadu pada Nya.

Bay dan Wiwik sengaja ijin pulang cepet ,ingin mengantar Tiara ke terminal.Mereka sangat kompak ,ingin melepas kepulanganya meski Tiara melarangnya ,membuat hati Tiara terharu ...rasa syukur di ucapkan dalam hati punya sahabat dan orang yang sangat peduli padanya.
"Raa...kirim kabar ya sampai sana titip salam untuk keluargamu!"Wiwik meletakkan tas Tiara di bagasi bus.
Tiara mengangguk di tahan rasa sedihnya dengan tetap tersenyum pada keduanya.
"Raa...jangan lupakan aku ya...oh ya...minta alamatmu dong,siapa tahu aku kesasar ke tempatmu Raa!"Bay menepuk bahunya ,melihat ke arahnya dengan sedih .
"Gak usah lah Mas...ngapain ke sana jauhhh....!"Tiara tertawa melihat ekspresi wajah Bay.
"Udah gak usah sedih Mas,kan ada aku tenang kita ke sana bareng nanti ya,"Wiwik yang menjawabnya.
Sambil menunggu keberangkatan bus ,bertiga mereka bercanda ,bersenda gurau sebelum bus berangkat .
"Mas ...Mbak tolong turun,penumpang mau naik...bus mau berangkat!"teriak kondektur bus malam yang akan membawa Tiara.
"Raa...ati ati ya!Ingat aku ,jaga dirimu baik baik ,semoga kamu segera ketemu pacarmu itu ...H...!"Wiwik mencium pipinya dan berbisik padanya ,Tiara membalasnya dengan memeluknya hangat.
"Dah...gantian ,aku juga di peluk!"
"Ngarep...hhhhhh......Mas makasih banyak ,maafkan aku ya!"Tiara menerima uluran tanganya untuk pertama kalinya ,dia bersalaman dengan Bay,maaf Mas aku tak bisa terima lamaranmu,terima kasih atas semuanya batin Tiara.
"Aku akan menyusulmu Raa...tunggu aku ya!"sebelum turun Bay membisikkan kata kata yang Tiara tidak bisa memahaminya ,apa coba maksudmu Mas?
Lambaian tangan melepas kepulangannya ,sampai bus hilang dari pandangan...selamat tinggal sahabat ...selamat tinggal kota yang setahun ini sudah berteman denganku...selamat tinggal H...semoga kamu selalu bahagia ,cita citamu bisa tercapai sesuai ingin orang tuamu ...jadilah putra kebanggaan mereka .

"Assalamualaikum!"pagi jam 8 Tiara sudah sampai di rumah ,rumah yang sudah membesarkannya selama 12 tahun ,karena ketika SMA Tiara besar di kota tempatnya belajar ,jauh dari keluarganya.
"Wa alaikumsalam...Mbak...pulang Buk.....!"teriak Yani adik ketiganya sambil menggandeng tangannya,rasa gembira jelas terlihat dari wajahnya.
Dari belakang Ibuknya muncul dengan membawa bungkusan,terlihat terkejut dan senang melihat kedatangan putri sulungnya.
"Alhamdulillah kamu pulang nduk...gimama sehat,kok tiba tiba gak kasih kabar kalo mau pulang ?"di  peluk dam di cium kening Ibunya dengan hangat.
"Iya Bu...kejutan ..Bapak mana ?"
"Nih Ibu mau ngirim ,lagi ke sawah... nanti biar pulang !"
"Gak usah bu,biar Tiara yang anter gak papa..."Tiara mengambil bungkusan yang di bawa Ibunya,meski di larang Tiara ingin ketemu dengan Bapak di sawah.
"Dek...itu ada oleh oleh,tolong di taruh kamar ya ,ambil dan bagi untuk Mas dan adik,sudah ada  tulisannya kok!"
"Sudah..Yan...temani Mbakmu...mungkin lupa jalan,lama gak ke sawah kan...cepet pulang ,nanti item loh!Jangan main main ,nanti gatal semua !"masih sama ,selalu itu pesen Ibu kalau Tiara ke sawah ...itemlah,gatallah atau ada ular ..Ibunya sangat sayang padanya ,tak mau kulit putih putrinya berubah gara gara kena matahari dan tanah sawah ,padahal Tiara senang bisa mengenang masa kecilnya main bersama teman masa kecilnya ,jagain domba sambil bermain tanah ,atau petak umpet ...sungguh kenangan yang indah.
Tiara tersenyum ,mencium punggung tangan Ibunya ,Yani mengekor di belakangnya.
"Mbak inget gak jalan nya?"
"Ingetlah...Mbak gak sepikun itu ,Dek!"katanya sambil tertawa.
"Dek ada temen Mbak yang ke rumah gak?"
"Pas Mbak berangkat mas Hari ke rumah cariin ,tapi di kasih alamat sama Ibuk...!"jadi dia ke sini ,mungkin setelah aku ke rumahnya itu.
"Teruss..?"
"Dia sedih gitu Mbak...katanya kuliah di sana juga,Mbak gak ketemu ?"
"Ketemuuu...!"
"Syukurlah ,"Tiara tidak ingin bercerita pada adiknya ,biar hanya aku yang tahu ,pertemuannya membuatnya hatinya menahan rindu karena tanpa kata yang di harapkan,waktunya juga singkat .

"Bapak....Assalamualaikum,sarapan dulu Pak!"Tiara berteriak melihat Bapaknya mencangkul di tengah sawah ,ada bedengan tanaman padi yang siap di tanam.Bapak menolah ke arahnya ,dan tersenyum ...menghentikan kegiatannya.
"Wa alaikumsalam...Alhamdulillah ,kapan sampai Nduk?"Di sambut tangan Bapak yang masih basah ,karena terkena air sawah .
"Bapak sehat kan ?"
"Alhamdulillah ,gimana kabarmu ...Ommu gimana ,kok pulang tiba tiba?"
"Iya Pak...kapan tanamnya ,sudah siap tuh !"
"Nunggu orang ,itu kurang dikit sebelah sana ...ayo ikut sarapan !"Bapak terbiasa makan agak siang di sawah ,rasanya nikmat makan di tengah sawah seperti ini ,Tiara mengambil daun jati yang di gunakan sebagai alas makan ...kesukaan Tiara...sungguh nikmat luar biasa makan di alam terbuka beralas daun ,ikan apapun terasa nikmat .
Sambil makan Tiara bercerita alasan dia pulang ,Bapak terlihat serius mendengarkannya.
"Kamu yakin seperti itu Nduk?"
"Yakin ,dan Tiara merasa terbebani Pak,Tiara yang di salahkan dan di jadikan tameng dari perbuatan mereka ...jadi Tiara pulang aja,biar mereka sadari apa yang mereka lakukan salah ,keluarga Lik juga biar tahu bukan Tiara yang salah!"
"Gak papa,kamu sudah ambil tindakan benar,kenapa Ommu seperti itu meski Likmu memang keras kepala tapi tetep aja itu salah...kamu yang ikhlas ya...nanti juga dapet kerjaan atau mau ngajar di sekolahan sini saja ,sambil kuliah nantinya?"Tiara menggelengkan kepala ,dia tidak mau di bilang nepotisme.
"Oh ya...ketemu Hari?"Tiara mengangguk,Bapak juga perhatian pada hubungannya ternyata.
"Dia ke sini setelah kamu berangkat...sama Ibumu di kasih alamatmu,dia terlihat kecewa.Kalian baik baik saja kan?"sekali lagi Tiara mengangguk.
"Syukurlah...dia anak baik,pendiam tapi hormat sama orang tua...kamu bener bener sayang padanya kan?"
"Ah Bapak...dari tadi bahas itu,yang lain ajalah...lagian dia kuliah Pak,biar dia gapai cita citanya dulu...Tiara berdoa semoga dia sukses dan bisa membanggakan orang tuanya...itu yang benar!"Tiara mengalihkan pembicaraan ,biar rasa rindunya dia sendiri yang tahu.Bapak mengusap kepala Tiara,Yani terlihat senang bermain di hamparan  sawah yang akan di tanami .
"Pulanglah ...bawa pulang makanannya kita ketemu nanti ,Bapak lanjut kerja ya...pulang sana... nanti item loh kamu!"nah sama kan kata katanya dengan Ibu.
"Dek!Ayok....pulang ,atau mau di sini aja?"
"Tunggu Mbak....!"badan dan bajunya sudah basah karena main air.
"Ayo Mbak...tapi mampir ke kali ya,biar agak bersih ,nanti di marahi Ibu...bajunya kotor!"Tiara tertawa dan menggandeng adiknya  menuju ke kali kecil di bawah ,ada di seberang sawah.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang