Kecemasan Tiara

7 1 0
                                    

Tiara terkejut di rumah sudah berkumpul banyak orang ,tiba tiba hatinya berdebar ....ada rasa was was ,kenapa sangat ramai.
Gilang tertawa melihat wajahnya yang cemas.
"Jelekkk...liat wajahmu di kaca !"teriaknya ,sambil membuka pintu mobil  untuk istrinya.
Orang tua Gilang tidak ikut karena merasa kurang sehat ,pesannya pada Tiara untuk memikirkan permintaannya dan segera memberi jawaban....ah kenapa berat begitu Pak!
"Ada apa ya Mas,jangan jangan...!"apa ada maling di rumah,sehingga mereka terlihat ramai dan ribut ?
"Udah masuk !"perintah Gilang menjitak kepalanya ,membuat Tiara meringis kesakitan.
"Ahhhh...sakit tau....Nii...tuh calon Papa ...bilangin gak boleh seenaknya,aku bukan anak kecil main jitak aja!"Wajahnya beneran cemberut .
Niya tersenyum melihatnya marah .

"Tanteee....!"Fita segera menghambur ke arahnya,Sifa ternyata sudah ada di sini pantesan pas mau pamit pulang Ibu bilang Sifa ijin pergi dulu!
"Hum...Assalamualaikum,kok udah di sini sayang di anter sapa ?"Tiara menggendong tubuhnya yang tambah berat,meski sudah kelas 3 ....Tiara sering melakukannya karena rasa sayangnya.
"Dek...ada apa kok banyak orang ?"
"Mbak lupaa,kan hari ini tasyakuran kami selesai ujian....hum...Mbak lupa kan!"Nisa dan yang lain terlihat tertawa gembira .
Astagfirullah....kenapa aku bisa lupa begini,kasihan Bulik dan Danang jadi sendirian ngurusinya.

Tiara masuk ke dalam ,rumah yang cukup besar bagi Tiara ,terasa sempit penuh sesak anak les dan orang tuanya.
Makanan dan minuman sudah tertata rapi di ruang tengah,Ya Allah maafkan aku Bulik...Danang ....aku beneran lupa.Tiara di serbu anak lesnya yang berebut bersalaman dengannya.
"Yang di tunggu datang ,apa kabar Nak?"tanya Ayah Danang yang menyalaminya pertama kali ,Tiara sering sharing tentang anak lesnya karena beliau juga seorang guru ....tepatnya Kepala Sekolah SMA swasta di kota.
"Selamat datang Bapak,maaf ...saya gak menyambut kedatangan Bapak dan Ibu semua ,maafkan saya!"berulang ulang kata maaf keluar dari bibirnya,merasa bersalah.
Setelah menyapa mereka semua,Tiara pamit ke belakang untuk bertemu Bulik .

"Bulik!"
"Alhamdulillah ,sehat Nduk?"
"Alhamdulillah ....maafkan Tiara ,kenapa gak panggil Tiara ke rumah Bapak ...kan Bulik jadi repot sendiri,belum lagi uangnya belum tak kasih ...maafkan saya!"Tiara memegang tangannya .
"Sudah....Bulik sama sekali gak repot,Danang yang ngatur semuanya!"
Danang yang sedari duduk ,melihatnya merasa bersalah tanpa berkedip melihatnya.
"Dan...maaf ya!"
"Iyaa...Mbak,semua udah selesai tinggal nunggu Mbak...tapi bukan Danang yang nyiapkan ,Ibu Ibu yang di luar itu yang bantu...kami gak buat apa apa sama sekali...dan Mas Satrio yang paling heboh tuh!"Danang menunjuk Satrio yang terlihat serius berbincang dengan Gilang ,Mas Satrio juga bantu....jangan jangan mereka sengaja membawaku pergi....
"Mbak di kamar ada baju baru hadiah dari.....tolong di pakai ya ,acara segera di mulai!"perintah Danang dan tersenyum ,semoga Mbak Tiara memakai baju dariku,karena Mas Satrio juga memberikanya hadiah yang sama.
"Dari siapa Dan?"
"Kepo ya?"Danang tertawa menggodanya,dan menuju ruang tengah,mendekati Satrio dan Gilang.

Tiara melihat ada 2 tas ,di buka semuanya isinya baju,yang satu kemeja dan kulot warna hijau bunga bunga termasuk warna favoritnya hijau...dan satunyanya lagi gamis syar'i....warnanya juga hijau ,dari siapa ya...kok tahu warna kesukaanku ,Tiara merasa tidak pernah bilang ke siapa siapa kecuali Niya ....apa dari dia?
"Mbak ...udah di tunggu !"suara Sifa dari luar kamar.
"Bentar Dek!"
"Cepetan ya Mbak!"
"Ya ...bentar!"Tiara bingung karena selama ini belum pernah memakai gamis ,dan satupun bajunya tidak ada gamisnya.
Di ambil gamis dan berpatut di depan kaca ,Tiara sedikit terkejut dengan penampilannya ...apa ini aku?Cantik juga aku kalau gini....sambil tersenyum Tiara keluar ,bajunya pas di tubuhnya .
Danang tak berkedip melihat ke arahnya.
"Dan....cantik ya!"bisik Satrio.
"Eh...iyaa...Mas...beda!"jawab Danang sekenanya ,matanya terus mengikuti langkah Tiara.
"Dek...duduk sini!"Satrio mendekatinya ,memberinya tempat di sana sudah ada Sifa dan Fita ,dialah yang akan mengapit Tiara anak kesayangannya.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang